Selasa, 02 Juni 2009

Rumah dan Kenangan

Share it Please
"Childhood is the one story that stands by itself in every soul" - Ivan Doig

Masa kecil gak akan bisa dilupakan terlepas itu sedih atau seneng. Terkecuali anda amnesia. 

Gue lahir dari sepasang suami istri (ya iyalah) yang berasal dari daerah bernama Toraja (cari di google pasti ada). Toraja adalah sebuah daerah yang eksotis, dikelilingi gunung, gak punya pantai dan memiliki adat istiadat yang menarik. Di tempat itulah gue dilahirin 19 tahun yang lalu. Gue hidup di dalam keluarga yang masih memegang teguh adat istiadat dan budaya. Gue anak keempat dari empat bersaudara, memiliki seorang kakak perempuan dan dua orang kakak laki-laki. Kakak laki-laki yang terakhir berbeda 7 tahun sama gue. Waktu gue tanya mama kenpa umur gue sama kakak jauh banget beliau bilang, "sebenernya mama udah gak mau punya anak lagi tapi nenek kamu marahin mama nyuruh nambah anak lagi biar rame". Thanks to grandma. Kalo gak ada beliau mungkin gue gak akan diproduksi.

Terlepas dari semua itu gue sangat ngerasain kasih sayang orang tua. Dimanja udah pasti karena gue anak bungsu. Enaaak. Tapi mama dan papa bukan jenis orang yang memanjakan anak terlalu berlebihan. Katanya gak baik buat perkembangan anak-anak. Dan gue bersyukur karena hal itu. Paling gak gue jadi gak terlalu sering homesick pas gue merantauk ke Pulau Jawa buat ngelanjutin kuliah di Unpad. Keluarga gue bukan keluarga kaya. Sederhana dan hidup dari bertani. Kami tinggal di rumah yang dikelilingi sawah dan kebun. Hal itu punya kenikmatan tersendiri. Mau makan sayur tinggal petik, mau makan bebek atau ayam tinggal ambil dari kandang, mau makan telor gak usah beli dan kenikmatan lainnya. Gue bersyukur dengan semua itu (yah walaupun kadang-kadang mengeluh). Makan tiga kali sehari dengan menu 4 sehat tapi gak sempurna (gak tiap hari minum susu), punya rumah yang jauh dari mana-mana tapi rame, ngeliat benih padi, pertumbuhannya sampe jadi benih lagi hampir 3 kali setahun, hemat listrik karena gak perlu pake AC, maen bola sama anak-anak kampung, berenang di sungai, maen di sawah dan masih banyak lagi. Semuanya begitu lekat di ingatan dan rumah rasanya begitu dekat karena dia ada di dalam pikiran dan hati. Homesick mode : On.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About