Senin, 22 Agustus 2011

Mimpi

Aku mencintai malam karena aku akan segera terlelap dan selalu yakin akan bertemu dirimu dalam mimpi. Mimpi, satu-satunya tempat aku bisa merasakan kehadiranmu, melihatmu secara utuh, kau berbicara kepadaku dan memanggil namaku. Aku membenci pagi karena pada saat itu mimpi akan berakhir. Mengakhiri percakapanku denganmu dan membuatku tersadar bahwa kau sudah tidak ada. Aku ingin terus tidur dan terus bermimpi. Masih banyak hal yang ingin kubicarakan denganmu. Banyak sekali.
Continue Reading...

Sabtu, 20 Agustus 2011

Mana Mungkin Aku Setia

"Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang
Sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati
Hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada air mata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada.
AKU BUKAN HENDAK MENGELUH, TAPI RASANYA TERLALU SEBENTAR KAU DISINI
Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini
Selamat jalan, kau dari-Nya dan kembali pada-Nya
kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku
Selamat jalan, calon bidadari surgaku... "
-BJ Habibie, tribute to Ainun Habibie-
Continue Reading...

Jumat, 12 Agustus 2011

In Loving Memory

"Thanks for all you've done
I've missed you for so long
I can't believe you're gone
You still live in me
I feel you in the wind
You guide me constantly

I've never knew what it was to be alone, no
Cause you were always there for me
You were always there waiting
And ill come home and I miss your face so
Smiling down on me
I close my eyes to see

And I know, you're a part of me
And it's your song that sets me free
I sing it while I feel I can't hold on
I sing tonight cause it comforts me

I carry the things that remind me of you
In loving memory of
The one that was so true
Your were as kind as you could be
And even though you're gone
You still mean the world to me

I've never knew what it was to be alone, no
Cause you were always there for me
You were always there waiting
But now I come home and it's not the same, no
It feels empty and alone
I can't believe you're gone

And I know, you're a part of me
And it's your song that sets me free
I sing it while I feel I can't hold on
I sing tonight cause it comforts me

I'm glad he set you free from sorrow
I'll still love you more tomorrow
And you will be here with me still

And what you did you did with feeling
And You always found the meaning
And you always will
And you always will
And you always will

Ooo's

And I know, you're a part of me
And it's your song that sets me free
I sing it while I feel I can't hold on
I sing tonight cause it comforts me"

-Alter Bridge-

Continue Reading...

Rabu, 10 Agustus 2011

Live And Then Die, RIP Willson!

"Satu-satunya hal yang pasti di dunia ini adalah kematian", kata seorang teman beberapa hari yang lalu. Dilahirkan, tumbuh dewasa, kemudian mati. Hidup rasanya sangat sederhana dengan sebuah siklus. Namun, Setiap orang memandang hidupnya dan orang lain dengan cara yang berbeda-beda. Banyak orang akan membantah bahwa kehidupan itu sangat sederhana. Banyak orang akan berkata bahwa kehidupan itu tidak semudah dan sebatas yang dibayangkan. Lalu bagaimana dengan kematian? Aku hanya bisa menerka-nerka apa yang akan terjadi setelah aku mati. Membayangkan bahwa ada dua pilihan antara surga dan neraka. Surga enak, neraka tidak enak. That's all.

Berbicara soal kematian, masih hangat dalam pikiranku tentang kematian Willson Joshua. Dia seorang mantan kekasih, seorang kakak, seorang guru dan berarti banyak untukku pada masanya. Pada saat aku menulis ini, sudah genap seminggu dia pergi meninggalkan dunia ini dengan cara yang menurutku sangat tiba-tiba, mengejutkan dan juga mengenaskan. Aku tidak dapat menahan air mata. Aku rasanya jatuh dari tempat yang sangat tinggi dan terhempas begitu keras saat mendengar berita kematiannya. Pikiran dan otakku bagaikan kaset yang memutar memori lama. Tiga tahun mengenalnya dengan separuhnya menjadi pasangan adalah waktu yang cukup lama bagiku. Terlalu banyak kenangan bersamanya. Terlalu banyak tawa, tangis, amarah, pelukan, malam yang kami lewati bersama. Dan bahkan pada saat kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan, kami masih berkomunikasi lewat sms, telepon, dan dunia maya. Hubungan terdalam yang pernah aku jalani dengan seorang pria.

Umur 26 tahun, umur yang masih sangat muda. Yah, semua orang berkata begitu, menyayangkan kepergian yang begitu cepat. Aku sendiri masih mengingat perbincangan di salah sudut kampus Unpad Jatinangor sekitar pukul 01.00. Dia bertekad untuk membahagiakan ibunya, melihat kakak perempuannya menikah dan melihat adik laki-lakinya menjadi seorang sarjana. Dia berkata jika semuanya sudah tercapai dia akan pergi mencari kebahagiaannya sendiri. Tapi, rasanya sekarang dia tidak bisa melihat langsung semuanya itu. Dia sudah pergi meninggalkan dunia dengan kenangan baik maupun buruk.

Aku diajak berpikir positif bahwa mati muda adalah suatu hal yang baik. Berpikir positif bahwa orang baik biasanya cepat dipanggil oleh Sang Pencipta dan berpikir positif bahwa dia sudah bahagia di alam yang lain. Seminggu kepergiannya, air mata rasanya tidak berhenti membasahi pipi. Tidak sedetik pun aku tidak memikirkannya, mengingat semua yang telah kami lalui bersama. Aku tidak ingin mendramatisir kepergiannya. Aku tidak ingin terlihat sedih dan ingin terlihat baik-baik saja. Tetapi semuanya mengalir begitu saja, bersifat alami.



Robert Benchley said "Death ends a life but not relationship". Kematian mengakhiri hidup tetapi tidak dengan hubungan. Walaupun sekarang aku sudah berbeda alam denganmu, akan selalu ada hubungan di antara kita, antara kau dengan keluarga, kau dengan sahabat, kau dengan orang-orang yang pernah mengenalmu. Kenangan dan hal yang pernah kita alami akan aku simpan di salah satu sisi hatiku selama mungkin. Setelah ini aku berharap dan berdoa semoga tidak ada lagi air mata untukmu tapi semangat untuk meneruskan hidup. Sehingga nanti kau dari sana tersenyum melihat aku bahagia serta orang-orang yang kau cintai bahagia. Tidurlah dalam damai sayang, abang, sobat.. Sampai bertemu lagi pada saatnya di tempat yang penuh dengan kebahagiaan abadi.. I always love you..



Continue Reading...

About

Blogroll

About