Sabtu, 20 Agustus 2011

Mana Mungkin Aku Setia

Share it Please
"Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat adalah kenyataan
bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang
Sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati
Hatiku seperti tak di tempatnya dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada air mata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada.
AKU BUKAN HENDAK MENGELUH, TAPI RASANYA TERLALU SEBENTAR KAU DISINI
Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik
Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua
Tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini
Selamat jalan, kau dari-Nya dan kembali pada-Nya
kau dulu tiada untukku dan sekarang kembali tiada
Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku
Selamat jalan, calon bidadari surgaku... "
-BJ Habibie, tribute to Ainun Habibie-

1 komentar:

  1. Puisi yang aaaahhh,,, gak ada kata buat mendeskripsikannya. indah, menyentuh, romantis. gak nyangka seorang pak habibie bisa nulis puisi sebagus ini. kehilangan seseorang yang dicintai pasti sesuatu yang berat. bisa nelangsa setengah mati.

    BalasHapus

About

Blogroll

About