Minggu, 28 Juni 2009

Jomblo atau Pacaran ; Pilihan Sulit

Share it Please
"Nothing is perfect. Life is messy. Relationships are complex. Outcomes are uncertain. People are irrational" - Hugh Mackay

"Malam ini ku sendiri tak ada yang menemani... Tuhan kirimkanlah aku kekasih yang baik hati". Sepenggal lagu The Rock Indonesia yang ditunggangi Ahmad Dhani. Lagu pada jomblo tentunya. Jomblo, bahasa gaul untuk seseorang yang tidak mempunyai pasangan. Lantas apa yang salah dengan jomblo?

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jomblo. Orang yang jomblo atau dengan kata lain tidak mempunyai pacar bukannya tidak laku. Mereka mungkin saja mencari yang terbaik dari yang baik. Karena tidak mudah untuk mendapatkan pasangan yang cocok. Selain itu, kesibukan adalah alasan yang lain. Hal itu terbukti pada salah satu teman. Dia sampai umur 38 tahun belum mempunyai pasangan karena sibuk dengan pekerjaan dan masih asik bermain dengan teman-temannya. Tentunya permainan yang sesuai untuk orang dewasa. Jika disimpulkan, menjadi jomblo adalah sebuah pilihan dan sekaligus sebuah nasib. Nasib tidak mempunyai pacar walaupun kau sangat menginginkannya.

Sama halnya menjadi jomblo, pacaran juga merupakan sebuah pilihan. Selain menjadi pilihan, pacaran merupakan sebuah keberuntungan. Keberuntungan karena ada yang suka dan mau menjalin hubungan. Namun, tidak selamanya jomblo atau pacaran itu enak. Masing-masing memiliki kesusahannya sendiri. Menjadi seorang jomblo adalah menjadi seorang yang bebas. Bebas berekspresi, bebas bermain dengan siapa saja, bebas jalan dengan siapa saja. Yang paling penting adalah kau tidak akan merasakan sakitnya cinta. Kau tidak akan menjadi jaim karena kau tidak ingin menunjukkan hal yang lebih pada siapa-siapa. Kau tidak akan gelisah jika tidak ada SMS atau telepon yang masuk. Kau akan merasa biasa saja jika ada yang menaruh perhatian lebih padamu. Yah itu karena kau tidak punya pacar yang mengekangmu, yang melarangmu ini itu, yang akan marah jika tidak ada SMS atau telepon, yang akan marah jika kau jalan dengan lawan jenismu sambil berpegangan tangan. Jomblo adalah masa kemerdekaan seseorang sebelum menuju hal yang serius yaitu masa untuk mengikuti firman Tuhan di Kitab Kejadian. Beranak cucu dan berkembang biak.

Perlu komitmen untuk menjalin sebuah hubungan. Mungkin ini terkecuali untuk anak SD atau SMP yang sedang menjalin hubungan pacaran yang akrab disebut cinta monyet. Berpacaran menurut teori yang aku dengar mempunyai dua tujuan. Yang pertama adalah untuk menuju pernikahan dan yang kedua adalah mengisi kekosongan. Kebenarannya aku juga tidak tau karena aku mendengarnya dari seorang teman yang bisa disebut playboy. Tapi jika dipikir-pikir ada benarnya juga. Selanjutnya, jika pacaranmu hanya untuk mengisi kekosongan, apa yang akan kau lakukan? Hanya bersenang-senang tanpa ada saling pengertian di antara keduanya? Apakah tidak ada tujuan yang lain? 

Tujuan yang kedua adalah menikah. Ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi karena ini adalah perintah Tuhan dan diatur oleh agama bahwa pacaran adalah masa penjajakan menuju pernikahan. Jika kita tau apa yang harus dilakukan. Berusaha mengenal lebih dalam dan memastikan apakah benar pasangan kita adalah yang paling tepat. Kira-kira begitu. Aku sendiri tidak tahu pasti karena aku tidak menjalani kedua-duanya. Aneh kan? Bingung? Apalagi aku. Tapi ya sudahlah.

Jadi sekarang kau ingin menjadi seorang jomblo yang hidup bebas tanpa ada ikatan dan batasan-batasan dalam bergaul atau berpacaran di mana kau akan mendapat perhatian dari seseorang yang kau anggap spesial dan tidak akan kekurangan kasih sayang. Dua-duanya enak. Dua-duanya asik jika kau bisa menikmatinya. Yang paling penting jomblo atau pacaran hanyalah masalah pilihan.

1 komentar:

  1. pilihan gw yah pacaran..tapi.....
    ah udahlah..emang dari setiap pilihan ada konsekuensinya kok..

    BalasHapus

About

Blogroll

About