Sabtu, 04 Juni 2011

Tertunda tapi tidak Terkubur

Beberapa bulan yang lalu, saya sangat senang dan sangat bergairah karena mendapat pesan dari seorang senior saya di PALAWA UNPAD (Perhimpunan Pecinta Alam Universitas Padjadjaran). Beliau mengajak saya untuk mendaki Gunung Everest. Wow! Gunung Everest, puncak tertinggi dari Pegunungan Himalaya, puncak tertinggi di dunia. Siapa yang tidak mau ke sana? Apalagi untuk seorang anggota organisasi pecinta alam seperti saya. Itu suatu mimpi yang benar-benar ingin saya wujudkan. Tidak terbayang rasanya, saya menapaki gunung es untuk pertama kalinya dan itu di gunung yang ingin saya daki dari dulu.

Namun, kenyataan berkata lain. Keberangkatan yang dijadwalkan pada Bulan Oktober tahun ini, kemungkinan besar tertunda sampai tahun depan. Penundaan ini karena mempertimbangkan banyak hal. Dan sudah bisa ditebak, yang menjadi permasalahan utama adalah uang. Untuk mencapai puncak tertinggi itu, membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kadang-kadang dalam hal ini saya menjadi iri dengan orang yang sepertinya begitu gampang mengeluarkan uang. Kalau bahasa slang saya dan teman-teman "Tuh orang kayak berak duit aje". Tapi iri pun tidak ada gunanya. Toh, uang di ATM saya gak bakal langsung nambah, segitu-gitu aja.

Kembali ke topik, jadi kapan saya akan menapaki puncak tertinggi di dunia? Mungkin Oktober tahun ini atau bisa jadi Oktober tahun depan. Who knows? Yang jelas sekarang, tahun ini saya harus lulus kuliah. Setelahnya, terserah saya! Kalau memang rejeki, saya pasti akan ke puncak tertinggi itu suatu saat nanti. Impian itu hanya tertunda, tapi tidak pernah terkubur. Tidak sama sekali.

Tetap semangat,
Rara!





Continue Reading...

About

Blogroll

About