Sabtu, 10 September 2022

Don't Lose Yourself

"It is one thing to lose people you love. It is another to lose yourself. That is a greater loss" - Donna Goddard

Berada di tempat dan kondisi baru sejak dulu bukanlah masalah besar bagiku. Aku selalu yakin dapat beradaptasi dengan cepat di manapun aku berada. Kemampuan itu tidak bisa dimiliki semua orang. Aku pernah membaca ini di suatu tempat "yang bertahan hidup bukanlah mereka yang kuat tetapi mereka yang mampu beradaptasi". Ungkapan itu sama sekali tidak salah. Apalagi di dunia yang makin gila ini. Makin banyak kejadian aneh dan makin banyak tantangan yang belum pernah ditemui atau terbayangkan sebelumnya. Dunia yang semakin gila menuntut banyak hal, menuntut kita untuk beradaptasi sedemikian rupa sehingga perlahan membuat kita kehilangan diri. Aku tidak ingin. Seberapa besar pun badai menghantam hidup, aku tidak ingin kehilangan hal yang membentukku menjadi manusia yang seperti sekarang. Aku ingin menjadi orang yang tetap berdiri tegak di tengah terpaan hujan. Aku ingin menjadi orang yang tetap bangga dengan apa yang kulakukan dan menjadi apapun diriku. Karena sebesar-besarnya kehilangan adalah kehilangan diri sendiri.

"Aku tidak ingin menjadi pohon bambu, aku ingin menjadi pohon oak yang menentang angin". Begitulah kata Soe Hok Gie kita dia dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang mempertaruhkan apa yang dia punya. Kejadian hari ini membuatku semakin sadar bahwa jalan kebenaran itu sulit, terjal dan berbatu. Dengan berpegang pada kebenaran, aku bisa saja terombang-ambing dalam pusaran ombak yang tak tahu di mana ujungnya. Atau aku bisa saja tertusuk duri tajam yang akan menggoreskan luka-luka yang tak tahu kapan sembuhnya. Namun, apalah arti hidup ini jika tidak berprinsip dan tak punya pegangan. Aku pernah mengalami hal-hal sulit, di mana aku berpikir aku tidak akan bisa bertahan. Aku berhasil melewatinya. Hal-hal tersebut membawaku ke tempat di mana aku berdiri sekarang. Aku tidak bisa berhenti begitu saja. Aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Jalan ini akan semakin terjal dan semakin sulit. Aku harus bertahan sekuat-kuatnya dan sebaik-baiknya. Aku akan melewati ini. 

Tulisan ini akan selalu menjadi pengingat bahwa aku pernah berjanji pada diriku sendiri untuk tetap teguh di jalan yang telah aku pilih. "Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku". Tuhan pasti akan menolong. Mungkin ini adalah salah satu jalan yang harus kutempuh untuk menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih utuh.

Suatu hari di tempat baru


Continue Reading...

Kamis, 14 April 2022

Twenty Five Twenty One; Mari Merayakan Masa Muda

"Youth is the gift of nature, but age is a work of art" - Stanislaw Jerzy Lee

Drama Korea berlatar tahun 90-an mulai banyak diminati sejak kesuksesan Reply Series. Di saat masalah hidup udah banyak, menonton drama slice of life menjadi pelarian yang menyenangkan. Twenty Five Twenty One (2521) hadir membawa vibes 90-an yang menyenangkan dan cerita yang fresh. 2521 menceritakan kisah masa muda seorang atlit anggar yang diperankan oleh Kim Tae Ri (Na Hee Do). Gue dari dulu tau kalau akting Kim Tae Ri adalah satu dari yang terbaik. Kim Tae Ri yang terhitung jarang terlibat dalam drama sukses bikin gue penasaran dari awal sama 2521. Ada juga Nam Joo Hyuk (Baek Yi Jin) yang sudah berpengalaman dalam dunia drama dengan ketampanan yang gak pernah luntur *penting*. Ngebahas drama ini bakal bikin banyak merenung padahal pas nonton mah banyak senyum-senyumnya.


Gue sebagai anak 90-an tentunya seneng banget bisa ada drama lagi yang bisa menonjolkan kekhasan masa itu. Masa terbaik dengan generasi terbaik *kibas rambut*. Mulai dari barang elektronik, fashion, culture dan lain sebagainya. Vibes 90-an selalu berhasil bikin gue mengenang masa-masa indah saat remaja. Masa-masa cinta pertama dan malu-malu kucing *serta malu-maluin*. Kim Tae Ri, Nam Joo Hyuk and the gank pun berhasil banget jadi anak remaja 90-an yang kelakuannya bikin geli-geli seneng gimana gitu. Cerita masa remaja tentunya gak bakal jauh dari masalah cinta dan persahabatan. Tapi 2521 mengemasnya dengan cara yang lebih menarik dan gak sama dengan drama latar 90-an lainnya. Karena nonton drama ini gue jadi sedikit tau tentang olahraga anggar yang bisa dibilang olahraga kurang populer *di kalangan gue*. Nonton ini juga bikin kita tau gimana perjuangan seorang atlit yang kerja kerasnya gak main-main. Gak cuma fokus di atlit anggar, 2521 juga bisa ngasih liat perkembangan karakter lainnya yang juga menarik. Tentang Baek Yi Jin yang berusaha bangkit dari keterpurukan dan mengorbankan banyak hal demi keluarga dan mimpinya. Chemistry Kim Tae Ri sama Nam Joo Hyuk juga oke banget baik sebagai temen ataupun pasangan. Gue sampe sekarang masih terngiang-ngiang cara ngomongnya Kim Tae Ri yang unik dan enak banget didenger.

Nonton 2521 ini bikin semangat gitu. Banyak quotes kece dan relate banget sama kehidupan yang kayak roller coaster ini apalagi buat kalian yang lagi ngalamin quarter life crisis. Salah satu yang paling gue inget dialognya Baek Yi Jin yang bilang gini "Tidak semua orang yang tidak menjalani mimpinya disebut orang gagal. Begitupun orang yang menjalani mimpinya belum tentu bisa disebut berhasil. Yang paling penting adalah mengerjakan apa yang ada dengan sebaik-baiknya". Kurang lebih gitu. Orang itu bisa jatuh sejatuh-jatuhnya tapi bakal bisa bangkit lagi selama dia gak nyerah walopun butuh waktu yang lama. Klise tapi bener. Drama ini juga ngasih pesan kalo setiap orang itu berbeda keadaannya dan struggling dengan masalah yang beda-beda pula. Orang yang keliatan baik-baik aja bisa aja lagi memendam kepahitan yang besar. Namun, kita juga diingetin bahwa sepahit apapun hidup teman bisa membuatnya jadi lebih manis.


Dari segi percintaan, cerita yang disuguhkan juga realistis banget. Pasangan yang putus karena udah gak ada percikan lagi, udah gak bisa jadi prioritas masing-masing lagi, masalah yang gak pernah diomongin akhirnya mengendap dan akhirnya ngasih luka. Ada juga pasangan yang komitmen buat berusaha selalu bersama bagaimana pun caranya walaupun berat dan bisa berhasil. Emang gak semua hubungan bisa happy ending kan. Kata Na Hee Do juga "Tidak semua dalam hidup ini berjalan seperti yang kita inginkan". Tapi kita diingetin lagi kalo orang yang pernah ada di hidup kita, segala hal yang kita lalui yang membentuk kita menjadi manusia seperti sekarang. Pengalaman-pengalaman masa muda pasti ada manis dan pahitnya tapi pada akhirnya jadi kenangan yang bakal kita inget terus. 2521 ngajak kita apalagi yang masih muda buat menjalani hidup sepenuhnya, bermimpi setinggi-tingginya, berteman, jatuh cinta dan bersenang-senang. Endingnya gimana ya itu urusan nanti. Oleh karena itu, mari rayakan masa muda dan hidup tua tanpa penyesalan.
Continue Reading...

Sabtu, 15 Januari 2022

Hidup Ini Tak Adil Bagi Sebagian Orang

"That's the thing about pain. It demands to be felt" - John Green

Kadang aku bertanya, apa pertimbangan Tuhan memberi cobaan bagi setiap manusia. Apakah cobaan diberikan pada mereka yang lemah imannya? Atau justru cobaan diberikan pada mereka yang kuat hatinya? Jawabannya tentu beragam tergantung keyakinan. Namun, aku menyadari sebuah hal bahwa hidup ini rasanya kadang tak adil bagi sebagian orang. Bagaimana seseorang bisa menanggung begitu banyak kesialan dan penderitaan dalam satu waktu? Logikaku tak sampai.

Hari ini aku mendapat berita yang sangat menyayat hati. Patah. Membuatku bertanya-tanya tentang arti kehidupan yang sedang kita jalani ini.

Seorang temanku adalah seorang ibu dari tiga anak. Anak sulungnya hasil pernikahan dari suami pertama yang harus diceraikannya karena memberi begitu banyak luka. Sebuah keputusan berat tetapi harus dia ambil. Dua anak lagi dari suami kedua yang juga tidak sebaik yang dia pikirkan pada awalnya. Anak sulungnya seorang gadis berumur 14 (empat belas) tahun. Badannya lebih besar dari anak seumurannya dan karena sesuatu hal dia harus tinggal kelas selama dua tahun. Aku beberapa kali bertemu dengannya. Anak tersebut tampak pendiam dan kadang tatapannya kosong. Dia sejak kecil tinggal bersama ayah kandungnya. Temanku pernah berusaha untuk mengambil hak asuh tetapi tak berhasil karena tak berdaya menghadapi mantan suaminya. 

Anak perempuan ini mengaku telah dicabuli ayah kandungnya sejak tahun 2019. Tidak hanya sekali namun berkali-kali. Lebih kejamnya lagi, dia juga dicabuli oleh teman ayahnya atas izin dari ayahnya sendiri. Tak hanya sampai di situ, ada masa di mana haidnya tak kunjung datang selama dua bulan. Dia kemudian dicekoki segala macam obat-obatan untuk menggugurkan kandungan. Saat menulis ini aku tak berhenti meneteskan air mata. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa sebiadab itu. Bagaimana mungkin seorang ayah menghancurkan darah dagingnya sampai berkeping-keping tanpa sisa. Bahkan binatang pun tidak akan melakukan hal yang akan melukai anaknya sendiri.

Hati temanku hancur berkeping-keping. Sebelum ini dia sempat ingin menyerah pada hidup setelah berbagai macam masalah menimpa rumah tangganya saat ini. Tidak hanya itu, dia juga dirugikan oleh saudara sendiri, lalu mendapat pemutusan hubungan kerja tak lama setelah itu. Dia dihantam kenyataan pahit dari berbagai sisi. Dia sempat mengatakan bahwa dia sudah tidak sanggup. Aku memberinya semangat untuk tetap bertahan dan meyakinkan dirinya bahwa segala penderitaan ini akan berakhir dan digantikan oleh sesuatu yang lebih baik. Aku menyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang abadi termasuk kesakitan. Namun, setelah mendengar berita tentang hal yang ditimpa anaknya aku tidak yakin lagi. Aku mulai goyah. Hidup ini tak adil. Hidup ini terlalu kejam baginya. Aku tak berani membayangkan bagaimana hancur perasaannya ketika tahu anak yang dilahirkannya mendapat perlakuan biadab dari ayah kandungnya sendiri. 

Aku tak bisa berbuat banyak. Sejauh ini aku hanya bisa menyemangati dan mengecek keadaannya setiap hari sementara dia masih menguatkan diri untuk mencari keadilan dan mengusahakan kesembuhan bagi anaknya. Aku mengenal dia sebagai perempuan yang sangat kuat dan berkali-kali aku mengatakan kepadanya bahwa dia bisa melewati semua ini. Namun, setelah kejadian yang menimpa anaknya, aku tak sanggup untuk memberi kata-kata bijaksana lagi. Aku hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa aku akan ada saat dia membutuhkan. Aku tak akan berhenti mendoakan agar kakinya tetap kuat, hatinya kembali terekat walaupun banyak bekas luka, dan kepalanya bisa tetap tegak walaupun langitnya runtuh. Kuharap Tuhan menolong.




Continue Reading...

About

Blogroll

About