Senin, 19 September 2011

Tak Ada Upacara dan Bunga

Share it Please
Kau tau? Aku ingin menulis di "dindingmu" bahwa aku sangat merindukanmu. Jika perlu, kuaktifkan tombol caps lock pada laptopku untuk menulis semua yang kurasakan. Tapi kau tau, semenjak kepergianmu, aku malah merasa, aku ini siapa? Aku mungkin hanya dari masa lalumu yang ingin kau hapus. Tapi benarkah aku ingin kau hapus dari ingatanmu? Lalu apa arti ucapan selamat pagi, selamat malam, kata rindu, kata penyemangat dan pertanyaan-pertanyaan bodoh yang kau kirimkan padaku walaupun kita terpisah oleh jarak yang semakin jauh?

Aku tidak tau. Sampai kau meninggalkan dunia pun, aku benar-benar tidak bisa mengerti apa yang ada di dalam pikiranmu dan arti dari semua tindakanmu. Kau benar-benar manusia yang kompleks bagiku. Bahkan saat kau tidak ada pun, kau masih bisa membuatku frustasi. Ahh, entah apa nama rasa ini. Kau manusia yang penuh dengan kejutan. Mungkin itu yang membuat orang mencintaimu.

Aku memohon maaf jika tidak bisa memberimu apa-apa. Aku tidak membuatkanmu acara peringatan atau menanam bunga di makammu. Aku rasa orang tidak perlu tau bagaimana aku mengenangmu. Toh kau dulu bilang kau tidak suka bila semua hal dipublikasikan. Aku mengenangmu dengan caraku. Cara yang hanya aku, kau dan Tuhan yang tau. Hal terakhir ini yang bisa membuat aku merasa memilikimu seutuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About