Sabtu, 10 September 2011

Hidup terus berjalan

Share it Please
Hidup itu berjalan terus menerus selama matahari masih terbit dari timur dan terbenam di barat. Hidup itu berjalan selama dunia berputar dan pagi berganti malam serta sebaliknya. Tetapi hidup yang aku dan kamu hidupi pasti ada perhentian. Cuma sejenak. Tidak lama. Sekedar untuk menarik nafas dan kemudian kembali berjalan. Terkadang yang menjadi masalah adalah jika aku berhenti terlalu lama dan lupa arah mana aku akan berjalan selanjutnya. Perhentian itu seperti candu dan susah untuk bergerak dari sana. Perlu usaha yang lebih untuk lepas. Aku ada di perbatasan antara keapatisan dan kemauan. Keapatisan untuk melanjutkan apa yang seharusnya aku lanjutkan dan kemauan untuk mengejar apa yang seharusnya aku kejar. Aku melihat orang lain sudah jauh di depan meninggalkan aku. Jika aku tidak berlari, maka mereka akan semakin meninggalkan aku jauh di belakang tanpa menoleh sedikitpun. Aku harus berlari lebih kencang jika aku ingin menyusul atau bahkan mendahului mereka. Kenapa? Karena jika aku diam dalam keapatisan aku sama dengan mati. Karena mimpi yang aku punya sedang tertawa menari-nari mengejekku, memintaku untuk mengejar mereka sampai dapat. Karena hidup itu harus berjalan dan tidak akan menungguku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About