Minggu, 04 September 2011

(Masih) Mengenangmu

Share it Please
Sudah sebulan semenjak aku terdiamdan mengecek handphone hampir setiap menit menunggu berita tentangmu. Dalam hatiku bergolak rasa khawatir bahwa kau akan pergi untuk selamanya. Hal yang paling menyakitkan adalah rasa khawatir itu benar. Kau benar pergi dan tidak akan kembali.
Sudah sebulan aku tidak bisa berhenti memikirkanm, berpikir mengapa semua ini terjadi. Berpikir tentang rencana Tuhan selanjutnya. Ini semua benar-benar di luar intuisiku.
Aku sekarang bisa tertawa. Aku tidak menangis. Aku sudah tidak berduka karena kematianmu. Aku benar-benar menyadari bahwa kematian adalah sesuatu yang pasti akan datang tidak tahu kapan. Aku hanya mengenangmu. Mengingat hal yang dulu pernah terjadi. Waktu yang kita lewati berdua. Waktu yang sangat melibatkan emosi dan semua curahan perasaan. Waktu dimana aku mengenalmu secara utuh dan begitupun sebaliknya. Kenangan-kenangan itu yang menyayat-nyayat hatiku. Aku rasanya terperangkap dalam dimensi waktu itu. Aku ingin bergerak maju dan keluar. Keyakinanku, sekarang kau berada di tempat yang indah, tempat dimana tidak ada sedih, marah dan kecewa. Yang ada hanya kedamaian dan kebahagiaan. Tempat yang juga akan menjadi tempatku nanti. Jika sekarang kau benar-benar bahagia, tidak ada alasan bagiku untuk tidak bahagia. Bukankah cinta yang tulus adalah turut bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia?
Ya sayang, aku tidak bersedih. Aku selalu tahu kalau kau sangat benci melihatku menangis. Aku hanya mengenangmu. Aku merindukanmu.

Di dalam kamar seorang teman.
Bandung, 3 September 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About