Kamis, 22 November 2018

Long Live The Queen, Long May Freddie Reign

Share it Please
"I won't be a rock star. I will be a legend" - Freddie Mercury

Ketebak ya dari judulnya mau ngomongin apa. Iya mau ngomongin film Bohemian Rhapsody yang fenomenal itu loh. Biar blog gue ini ada gunanya dikit. Tapi sebelumnya gue minta maaf kalo ngomongin filmnya ya seadanya karena pengetahuan musik gue gak seberapa dan bukan fans Queen. Gue cuma suka denger lagunya terutama kalo nonton penyerahan piala pasti lo bakal denger lagu "We Are The Champions" menggelegar.

Dalam lakon 'Senja di Langit London'
Nama Freddie Mercury udah gak asing banget pasti buat kita. Bahkan pecinta musik pop atau genre lain di luar rock pasti pernah denger nama ini. Gue sih taunya dia vokalis dari grup band yang jadi legenda. Tau namanya gak inget rasanya (apa sih?). Siapa yang gak tau Queen? Salah satu grup band rock terbaik sepanjang masa yang lagunya masih didengarkan sampe sekarang oleh semua kalangan. Sebagai orang yang bukan fans Freddie maupun Queen dengan pengetahuan musik yang minim, gue cuma suka denger lagu-lagunya. Itupun lagu-lagu yang populer aja kayak "I Want To Break Free", "Don't Stop Me Now", "We Will Rock You", 'Love of My Life" dan tentunya the legendary "Bohemian Rhapsody". Yang terakhir ini khusus gue suka banget sejak dinyanyiin sama Pan!c At The Disco sebagai soundtracknya Suicide Squad. Iya film DC yang overrated itu. Gue gak terlalu peduli proses pembuatan dan arti dari lagunya. Kayak cowok yang taunya cuma pake abis itu ga peduli lagi (pake apa coba?). Lalu muncullah film ini...

tatapanmu maz

kumismu maz
Walaupun gue bukan penggemar Freddie atau Queen, gue ngerasa harus nonton film ini entah kenapa. Kayaknya menarik gitu. Apalagi salah satu castnya Rami Malek, yang tahun 2016 dapat penghargaan Golden Globes Best Performance by Actor in A Television Series dalam perannya di Mr Robot. Jadi aktingnya gak usah diraguin lagi. Dan ternyata penghargaannya gak sia-sia. He should get Oscar in the future. Ditambah lagi mereka ini kan band Britania Raya, udah pasti bakal penuh dengan aksen-aksen British yang suka banget gue dengerin.


ini rami malek loh sodara-sodara. kok sama ama yang di atas. ini pasti konspirasi illuminati!
Dari film Bohemian Rhapsody gue tau kalo Freddie Mercury bukan nama asli dan dia adalah seorang imigran. Cerita tentang dia seorang gay dan mengidap penyakit AIDS lebih sering muncul. Gue juga baru nyadar kalo Freddie se-tonggos dan se-nyentrik itu. Gue paling suka pas Bryan May dan Roger Taylor (anggota Queen yang lain) ragu dia bisa nyanyi dengan gigi kayak gitu, trus dia bales "more teeth more voices". Juara banget deh pedenya mas yang satu ini. Film ini nyeritain dengan mulus gimana Queen mulai eksis di panggung musik rock dan gimana lagu-lagu hits yang ada di playlist gue bertahun-tahun dihasilkan. Siapa yang gak excited coba. Belum lagi liat aksi-aksi panggung Freddie yang fenomenal dan nyentrik bikin kita ngerasa lagi nonton konser indoor sambil duduk dan tanpa teriak atau ngerekam (ya iyalah kan lagi di bioskop, malih). 


kenapa sama? kenapa sama? tim castingnya siapa sik. gemes!
Gue pengen tau deh yang jadi tim castingnya siapa. Kok bisa sih nemu pemeran-pemeran yang mirip banget sama aslinya. Gak cuma pemeran Freddie Mercury, pemeran Bryan May, Roger Taylor dan John Deacon juga gak kalah mirip sama aslinya. Serius deh. Gue juga baru tau kalo buat peran ini Rami Malek kudu les vokal beberapa bulan dan ada tim koreografi khusus buat adegan aksi-aksi Freddie Mercury di panggung. Wajar sih soalnya nyawa filmnya ada di situ. 

Dengan alur yang udah bisa ditebak, merintis karir - sukses - masa kejatuhan - bangkit lagi, (which is gue ga terlalu peduli), film ini ngasih ending yang spektakuler menurut gue. Endingnya adalah penampilan Queen di Live Aid 1985, konser rock termegah sepanjang masa, sebuah konser amal yang ditujukan untuk mengumpulkan dana buat ngebantu penduduk kelaparan di Ethiopia. Live Aid diadakan di Stadion Wembley dan Stadion JFK dengan jumlah penonton puluhan ribu dan berhasil mengumpulkan dana sekitar 200an juta dollar. Sebelum nonton Bohemian Rhapsody gue nyempetin buat nonton penampilan Queen di Live Aid lewat youtube. Gila sih atmosfirnya. Gak kalah kalo Manchester United maen di Wembley. Kalo Man City sih gak mungkin segitu ramenya (tetep). 

And you know what? Beberapa menit terakhir Bohemian Rhapsody jadi salah satu menit-menit terbaik di hidup gue selama nonton film di bioskop. Adegan Rami Malek dkk tampil di Live Aid bikin merinding disko. Settingan film sama asli hampir ga ada bedanya. Gerak gerik mereka di panggung juga hampir sama. Sampe jumlah dan tata letak gelas pepsi di atas piano juga sama. Yang beda adalah feeling yang gw dapet. Gue kan sebelumnya ngeliat pertunjukan itu di youtube trus ngeliat pertunjukan 'yang sama' lagi dengan layar gede dan speaker 'all around you'. Gak tau lagi deh ngegambarinnya. Keren banget. Berasa ada di sana. Pengen ikut nyanyi dan teriak tapi gue takut di 'sssttt-in' sama penonton lain trus dibikinin thread di twitter sama selebtwat trus dihakimi sama netijen (futuristik)

di pilem
aslinya

Jadi begitulah. Hail Freddie Mercury! Long live the Queen!


ps. poto-potonya ambil dari google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About