Jumat, 12 November 2010

Bencana Itu

Share it Please

Banjir bandang di Wasior, disusul tsunami di Mentawai, dan dilengkapi dengan letusan Gunung Merapi adalah serangkaian kejadian mengagetkan sekaligus menyedihkan yang terjadi di Indonesia beberapa bulan terakhir ini. Rangkaian bencana ini rasanya seperti sedang berlari marathon, saling susul menyusul dan menabrak siapapun yang ada di tengah-tengah arena. Demikian juga dengan bencana-bencana ini, berlomba-lomba menyapu semua yang ada termasuk nyawa manusia. Itu amarah Sang Pencipta yang ditandai oleh alam yang bergejolak. Entah ini hukuman atau peringatan kepada manusia dari Tuhan. Tuhan mungkin sudah gerah dan lelah melihat perlakuan manusia kepada alam dan sesamanya. Manusia terlalu angkuh. Manusia tidak mau bersyukur atas apa yang telah diberikan. Manusia melanggar amanat untuk menjaga bumi tempat tinggalnya. Rasa-rasanya lagi tsunami di Aceh dan gempa bumi di berbagai tempat yang sebelumnya telah terjadi belum cukup untuk memperingatkan bangsaku ini. Indonesia, negara yang dianugerahi kekayaan luar biasa luluh lantah oleh bencana yang bertubi-tubi.

Tetapi, semuanya sudah terjadi. Korban berjatuhan. Rasa panik dan tangis dimana-mana. Walaupun tidak mengalaminya secara langsung, ada rasa yang begitu sakit saat melihat orang-orang bergeletakan menjadi mayat. Ada rasa yang begitu sakit melihat orang tua yang sudah lanjut umur dan anak-anak mencari sanak keluarganya. Namun, setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Dari kejadian-kejadian tersebut, kita belajar untuk selalu bersyukur atas apa yang ada pada kita. Kita masih punya sanak keluarga, sahabat-sahabat yang mencintai kita. Kita masih bisa makan paling tidak tiga kali sehari dengan makanan yang enak-enak. Kita masih punya tempat tinggal yang layak. Kita masih punya pakaian yang bagus dan pantas. Pantaskah kita terus mengeluh di saat lebih banyak orang yang lebih menderita dan sakit daripada kita? Jika ada yang masih mengeluh di atas segala kelebihannya, bukankah akan mendatangkan murka Penciptanya dan akan mengambil semuanya daripadanya?

Duka cita yang begitu besar aku sampaikan kepada para korban bencana di negeriku ini. Jika aku diberi kesempatan, aku akan datang dengan segala kebesaran hati untuk memberikan apa yang bisa aku berikan. Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, ampunilah segala dosa dan kesalahan kami.


2 komentar:

About

Blogroll

About