Selasa, 24 Januari 2012

Serangan Korea

Share it Please
Aku tidak pernah suka film korea. Film korea menurutku terlalu lebay dan hampir tidak mungkin. Kebanyakan teman wanitaku sangat tergila-gila dengan artis korea baik itu pemain film, penyanyi dan sekarang yang lagi tren, boyband dan girl band. What the hell are you thinking about? These things are too much and really don't exist. Menurutku film korea sama sampahnya dengan sinetron Indonesia yang dikemas dengan lebih baik. Dan boyband? Oh, my God mengapa begitu banyak laki-laki yang berparas cantik? Meskipun mereka begitu cool-nya, di mataku tetap tidak ada sisi maskulinnya sama sekali. Girlband? Mereka adalah kumpulan-kumpulan wanita sempurna dengan badan layaknya gitar spanyol, berkulit mulus tanpa titik sedikitpun. Aku berani bertaruh, tahi lalat di dalam lubang pusar pun tidak ada. Operasi plastik? Media menuliskan seperti itu untuk beberapa kasus. Banyak remaja yang tidak bisa berhenti membayangkan dan memimpikan idola mereka dan tidak sedikit laki-laki yang bahkan tidak berkedip menonton video wanita-wanita yang bernyanyi dengan centil menggunakan rok jauh di atas lutut memamerkan paha super mulus mereka. Tidak sedikit juga perempuan yang menjadi iri dan berharap tubuh mereka sesempurna itu.

Penilaian yang subjektif? Itu yang kulihat kawan. Tapi segala hal bisa berubah. Ketidaksukaan bisa menjadi ketertarikan. Beberapa hari lalu aku mulai menonton drama Korea yang terdiri dari belasan episode. Rasanya tidak enak jika tidak menuntaskannya sampai habis. Gila! Hanya dengan 1 atau 2 judul film, aku sudah mulai tertarik dengan hal yang sangat tidak aku suka. Ingin tertawa? Silahkan. Tertawa itu gratis.

Ah, sekarang aku tahu kenapa banyak wanita bahkan laki-laki tergila-gila pada tokoh film Korea. Suatu film bisa sangat sedih dan menguras air mata juga bisa membuat tertawa karena tingkah konyol dan kadang kekanak-kanakan yang dilakukan aktor dan aktrisnya.

Masa setelah lulus kuliah, tidak ada pekerjaan, membuat aku betah berlama-lama di depan layar komputer. Ada 1 film lagi yang harus ditonton. Entah berapa episode. Aku ingin ini yang terakhir. Tinggal sedikit waktu untuk bersantai sebelum memasuki kehidupan yang baru. Tidak akan ada lagi waktu untuk dihabiskan di depan komputer berlama-lama. Paling tidak ini jauh lebih baik daripada menonton sinetron Indonesia yang tidak tahu maksud dan tujuan ceritanya. Sekali lagi, aku belum suka hanya mulai tertarik. Tetapi, apapun itu, terima kasih kepada film-film ini yang menemaniku membunuh waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About