tag:blogger.com,1999:blog-10480107544685540662024-02-21T04:44:39.150-08:00Mayra's WonderlandTulisan adalah jejak
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.comBlogger192125tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-39262890303088698602023-12-31T10:27:00.000-08:002023-12-31T10:41:26.927-08:002023; What A Ride!<i>"Let go of the past, but keep the lessons it taught you" - Chiara Gizzi</i><div><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;">Penghujung tahun ini akan kugunakan untuk sedikit mereview dan berefleksi apa yang telah kulalui selama setahun belakangan. Satu hal yang bisa kupastikan, aku terperangkap dalam dunia pekerjaan yang telah merubahku (walaupun tidak sepenuhnya) menjadi orang yang berbeda dari aku yang sebelumnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Melihat postingan tulisan selama 2023, aku tidak menghasilkan satu tulisan pun. Semua tulisan hanya berakhir menjadi draft lalu berdebu tanpa disentuh lagi. Hanya ide awal lalu menguap tanpa inspirasi untuk melanjutkan. Menulis adalah salah satu pelampiasan emosi yang kupunya sejak dahulu. Terlihat dari aku selalu mempunyai diari dan catatan dalam bentuk apapun tentang apa yang kualami dan rasakan real time. Entah itu terkait keluarga, percintaan, persahabatan, pekerjaan dan lain sebagainya. Tidak ada yang luput. Aku juga dapat menceritakan hal-hal tersebut dengan cara yang menarik dalam sebuah tulisan. Selama setahun ini, hal tersebut tidak mampu aku lakukan. Bahkan untuk membaca buku demi menambah kosa kata atau inspirasi sudah sangat jarang kulakukan. Aku hanya bisa menamatkan 3 (tiga) buku. Itu jelas sebuah degradasi. Aku lebih banyak menatap layar <i>handphone</i>. Membaca maupun menulis sudah tidak menjadi pelarian yang menyenangkan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Padatnya pekerjaan dengan sebagian besar waktu dihabiskan di kantor membuatku tidak berkesempatan untuk memasuki dunia pergaulan yang baru. Lingkar pertemananku hanya sebatas kantor dan ditambah sedikit dari kantor lain di bawah naungan instansi yang sama. Tentu saja ini berbeda dengan aku yang dulu mempunyai banyak lingkar pertemanan. Namun, untuk yang satu ini mungkin seperti yang diucapkan banyak orang bahwa seiring bertambahnya umur, semakin mengecil pula lingkar pertemanan. Salah satu beban berat yang harus ditanggung orang dewasa. Dengan lingkar pertemanan yang itu-itu saja, perbincangan pun hanya seputar itu-itu saja. Benar bahwa kami berbagi beban dan kesah tetapi membicarakan hal yang 'sama' dalam kurun waktu yang lama justru meningkatkan tingkat stress. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Selain itu, aku juga mulai jarang beribadah secara <i>offline</i>. Begitu hari libur tiba, hal yang ingin kulakukan hanyalah tidur dan enggan untuk bangun menuju ke gereja untuk beribadah secara offline dan bergaul dengan orang-orang yang tidak dekat denganku. Aku malas berbasa-basi. Bagi mereka yang ingin aku segera mendapatkan jodoh (salah satunya dengan bertemu di gereja) ini adalah kabar yang buruk.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Akupun bisa dikatakan tidak menjaga pola makan sehat karena memakan apa saja yang menurutku enak untuk mengurangi tingkat stress karena pekerjaan yang menumpuk. Aku sempat memulai olahraga tetapi lagi-lagi tidak maksimal karena tidak ada waktu atau aku kelewat lelah untuk bergerak. Saat waktu luang tiba, yang kupikirkan hanyalah berbaring.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku yang dulu suka bepergian dan mengunjungi tempat-tempat baru. Jika dihitung, dengan pendapatan yang tidak seberapa, aku bisa berlibur setidaknya ke satu atau dua tempat baru dalam setahun. Tahun ini aku hanya sempat berlibur satu kali. Aku beberapa kali ke luar kota untuk dinas tetapi aku menggunakan waktu yang ada untuk bercengkarama dengan teman-teman lama yang sudah lama tidak aku temui. Sebagian besar pendapatanku untuk memenuhi beban adat (sebagai orang Toraja) yang tidak murah dan juga memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pada dasarnya semua cukup-cukup saja namun sulit untuk mempunyai simpanan.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku menyadari bahwa setelah bekerja dan sepenuhnya menjadi orang dewasa, tanggung jawab juga semakin berat. Aku terkadang iri dengan mereka yang tampak berkecukupan dan segalanya begitu mudah. Sementara aku harus bekerja begitu keras dan mendapatkan yang tidak sebanding dengan tenaga serta waktu yang kukerahkan. Pemikiran ini kadang datang saat lelah melanda dan beban hidup terasa berat. Aku juga sangat sering mengeluarkan umpatan-umpatan untuk melampiaskan emosi karena menemui ketidakadilan dan harus sering berhadapan dengan orang bebal nan bodoh. Aku mudah dikuasai amarah dan menimbulkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Walaupun di sisi lain amarahku yang meledak-ledak menjadi hiburan bagi sebagian orang. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, tidak semuanya tidak baik. Selalu ada dua sisi dalam segala hal. Salah satu caraku bertahan selama ini adalah dengan melihat sisi baik dalam setiap hal yang kualami. Menutup tahun ini, aku melihat seberapa jauh aku sudah melangkah. Seberapa keras aku sudah bekerja. Aku mampu untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang rasanya mustahil untuk diselesaikan dengan segala kondisinya. Permasalahan-permasalahan yang datang baik dalam keluarga maupun dalam pekerjaan bisa terselesaikan dengan baik. Meskipun aku jauh, aku masih bisa bercengkrama dengan kedua orang tua yang menua dengan baik juga dengan saudara-saudaraku yang selalu peduli. Lingkar pertemananku yang tergolong banyak pun masih tetap terjaga walaupun hanya berkomunikasi melalui grup <i>whatsapp</i>. Sehingga ketika bertemu setelah sekian lama, rasanya baru bertemu kemarin. Sahabat-sahabatku pun tidak pernah lelah mendengarkan segala keluh kesahku dan menemaniku menangis. Aku masih bisa makan makanan enak yang kumau, membeli barang yang kuinginkan dan kemampuan untuk memberi. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku selalu kembali pada keyakinan bahwa selalu ada pelangi setelah hujan. Kesulitan selalu disertai kebaikan. Meskipun aku tidak seperti dulu lagi tetapi aku menjadi tumpuan bagi orang lain terutama keluarga. Melihat orang tua tersenyum rasanya sangat cukup. Melepas lelah di dalam kamar kecil nan nyaman dan berkasur empuk pun sudah cukup. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Di tahun baru, aku tidak ingin membuat resoluasi yang muluk-muluk. <i>Toh </i>resolusiku banyak yang tidak berjalan lancar. Aku hanya ingin diberi kelapangan hati untuk menerima jalan hidupku saat ini dan lebih banyak bersyukur atas semua yang kumiliki. Semoga tahun ini penuh dengan kebahagiaan. Lebih banyak tawa daripada tangis. Lebih banyak melakukan hal-hal yang disukai. Kuharap itu juga terjadi pada kalian yang membaca tulisan ini. <i>Cheers!</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAbtQWlj6S5AZrDCodhirx_pa7WH0i_j-JXa12DJ18fbXZHYDU-KXQb0nCKxeTUVF29WpXbqZst1KMEIDMEfoLTdlXZcbNnk2okqxHOQi_xAOqgGEpQmPxn53bkncMtnPx00Cnt3jYacyJMonRHBeqp6p0H0N54WXineK6JcQJQq8Q2Nzmiegf7QM1HHI/s1210/WhatsApp%20Image%202024-01-01%20at%2002.24.52.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1210" data-original-width="900" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAbtQWlj6S5AZrDCodhirx_pa7WH0i_j-JXa12DJ18fbXZHYDU-KXQb0nCKxeTUVF29WpXbqZst1KMEIDMEfoLTdlXZcbNnk2okqxHOQi_xAOqgGEpQmPxn53bkncMtnPx00Cnt3jYacyJMonRHBeqp6p0H0N54WXineK6JcQJQq8Q2Nzmiegf7QM1HHI/s16000/WhatsApp%20Image%202024-01-01%20at%2002.24.52.jpeg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-54239824368455266382022-09-10T11:44:00.003-07:002023-01-24T18:25:22.210-08:00Don't Lose Yourself<div style="text-align: justify;"><i>"It is one thing to lose people you love. It is another to lose yourself. That is a greater loss" - Donna Goddard</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Berada di tempat dan kondisi baru sejak dulu bukanlah masalah besar bagiku. Aku selalu yakin dapat beradaptasi dengan cepat di manapun aku berada. Kemampuan itu tidak bisa dimiliki semua orang. Aku pernah membaca ini di suatu tempat "yang bertahan hidup bukanlah mereka yang kuat tetapi mereka yang mampu beradaptasi". Ungkapan itu sama sekali tidak salah. Apalagi di dunia yang makin gila ini. Makin banyak kejadian aneh dan makin banyak tantangan yang belum pernah ditemui atau terbayangkan sebelumnya. Dunia yang semakin gila menuntut banyak hal, menuntut kita untuk beradaptasi sedemikian rupa sehingga perlahan membuat kita kehilangan diri. Aku tidak ingin. Seberapa besar pun badai menghantam hidup, aku tidak ingin kehilangan hal yang membentukku menjadi manusia yang seperti sekarang. Aku ingin menjadi orang yang tetap berdiri tegak di tengah terpaan hujan. Aku ingin menjadi orang yang tetap bangga dengan apa yang kulakukan dan menjadi apapun diriku. Karena sebesar-besarnya kehilangan adalah kehilangan diri sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">"Aku tidak ingin menjadi pohon bambu, aku ingin menjadi pohon oak yang menentang angin". Begitulah kata Soe Hok Gie kita dia dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit yang mempertaruhkan apa yang dia punya. Kejadian hari ini membuatku semakin sadar bahwa jalan kebenaran itu sulit, terjal dan berbatu. Dengan berpegang pada kebenaran, aku bisa saja terombang-ambing dalam pusaran ombak yang tak tahu di mana ujungnya. Atau aku bisa saja tertusuk duri tajam yang akan menggoreskan luka-luka yang tak tahu kapan sembuhnya. Namun, apalah arti hidup ini jika tidak berprinsip dan tak punya pegangan. Aku pernah mengalami hal-hal sulit, di mana aku berpikir aku tidak akan bisa bertahan. Aku berhasil melewatinya. Hal-hal tersebut membawaku ke tempat di mana aku berdiri sekarang. Aku tidak bisa berhenti begitu saja. Aku harus menyelesaikan apa yang sudah aku mulai. Jalan ini akan semakin terjal dan semakin sulit. Aku harus bertahan sekuat-kuatnya dan sebaik-baiknya. Aku akan melewati ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Tulisan ini akan selalu menjadi pengingat bahwa aku pernah berjanji pada diriku sendiri untuk tetap teguh di jalan yang telah aku pilih. "Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberikan kekuatan kepadaku". Tuhan pasti akan menolong. Mungkin ini adalah salah satu jalan yang harus kutempuh untuk menjadi manusia yang lebih baik, manusia yang lebih utuh.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JgJQD2OeLbLOwPcGTsm6olD49xi9pR3BAERyewD0ZpCZSingTql7VEHTDWQ4jrNDg5E9_famMfJ-HMM4uVuJaXR5YJwnI2jk_kNCOxfDtQXVR3DKpveUgjlDzTyMIY7rmxqTDyRK3DPhMs6c54Z0UTxPaRIxazDJR0saNV7MMCyExVtZIdpjWJQw/s1600/WhatsApp%20Image%202023-01-25%20at%2010.22.27.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7JgJQD2OeLbLOwPcGTsm6olD49xi9pR3BAERyewD0ZpCZSingTql7VEHTDWQ4jrNDg5E9_famMfJ-HMM4uVuJaXR5YJwnI2jk_kNCOxfDtQXVR3DKpveUgjlDzTyMIY7rmxqTDyRK3DPhMs6c54Z0UTxPaRIxazDJR0saNV7MMCyExVtZIdpjWJQw/w225-h400/WhatsApp%20Image%202023-01-25%20at%2010.22.27.jpeg" width="225" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suatu hari di tempat baru</td></tr></tbody></table><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-34415924809234586722022-04-14T18:49:00.001-07:002022-05-27T11:16:35.438-07:00Twenty Five Twenty One; Mari Merayakan Masa Muda<div style="text-align: justify;"><i>"Youth is the gift of nature, but age is a work of art" - Stanislaw Jerzy Lee</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div><div style="text-align: justify;">Drama Korea berlatar tahun 90-an mulai banyak diminati sejak kesuksesan Reply Series. Di saat masalah hidup udah banyak, menonton drama<i> slice of life</i> menjadi pelarian yang menyenangkan. Twenty Five Twenty One (2521) hadir membawa vibes 90-an yang menyenangkan dan cerita yang <i>fresh</i>. 2521 menceritakan kisah masa muda seorang atlit anggar yang diperankan oleh Kim Tae Ri (Na Hee Do). Gue dari dulu tau kalau akting Kim Tae Ri adalah satu dari yang terbaik. Kim Tae Ri yang terhitung jarang terlibat dalam drama sukses bikin gue penasaran dari awal sama 2521. Ada juga Nam Joo Hyuk (Baek Yi Jin) yang sudah berpengalaman dalam dunia drama dengan ketampanan yang gak pernah luntur *penting*. Ngebahas drama ini bakal bikin banyak merenung padahal pas nonton mah banyak senyum-senyumnya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGQQ2e9-GMzRmCtygsiwZxux7URuVruNtEwiv2y5306sx8_5fwrvzMj0ZxB0dyhYVFcbLq_Tn2_3v9V_BPnRqrgjaLO-0Z_cTdHZRbYT6EjCIf8BLJnl-xIyZRYqRLXA8PWf7ixhnDY90110otRDENBwpsnuuIkQvJzePGhLNsUGn1XnyQWuVplPBd/s700/Poster-Drama-Korea-Twenty-Five-Twenty-One.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="393" data-original-width="700" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGQQ2e9-GMzRmCtygsiwZxux7URuVruNtEwiv2y5306sx8_5fwrvzMj0ZxB0dyhYVFcbLq_Tn2_3v9V_BPnRqrgjaLO-0Z_cTdHZRbYT6EjCIf8BLJnl-xIyZRYqRLXA8PWf7ixhnDY90110otRDENBwpsnuuIkQvJzePGhLNsUGn1XnyQWuVplPBd/s16000/Poster-Drama-Korea-Twenty-Five-Twenty-One.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Gue sebagai anak 90-an tentunya seneng banget bisa ada drama lagi yang bisa menonjolkan kekhasan masa itu. Masa terbaik dengan generasi terbaik *kibas rambut*. Mulai dari barang elektronik, <i>fashion</i>, <i>culture</i> dan lain sebagainya. Vibes 90-an selalu berhasil bikin gue mengenang masa-masa indah saat remaja. Masa-masa cinta pertama dan malu-malu kucing *serta malu-maluin*. Kim Tae Ri, Nam Joo Hyuk<i> and the gank</i> pun berhasil banget jadi anak remaja 90-an yang kelakuannya bikin geli-geli seneng gimana gitu. Cerita masa remaja tentunya gak bakal jauh dari masalah cinta dan persahabatan. Tapi 2521 mengemasnya dengan cara yang lebih menarik dan gak sama dengan drama latar 90-an lainnya. Karena nonton drama ini gue jadi sedikit tau tentang olahraga anggar yang bisa dibilang olahraga kurang populer *di kalangan gue*. Nonton ini juga bikin kita tau gimana perjuangan seorang atlit yang kerja kerasnya gak main-main. Gak cuma fokus di atlit anggar, 2521 juga bisa ngasih liat perkembangan karakter lainnya yang juga menarik. Tentang Baek Yi Jin yang berusaha bangkit dari keterpurukan dan mengorbankan banyak hal demi keluarga dan mimpinya. <i>Chemistry</i> Kim Tae Ri sama Nam Joo Hyuk juga oke banget baik sebagai temen ataupun pasangan. Gue sampe sekarang masih terngiang-ngiang cara ngomongnya Kim Tae Ri yang unik dan enak banget didenger.</div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Nonton 2521 ini bikin semangat gitu. Banyak quotes kece dan relate banget sama kehidupan yang kayak <i>roller coaster</i> ini apalagi buat kalian yang lagi ngalamin <i>quarter life crisis</i>. Salah satu yang paling gue inget dialognya Baek Yi Jin yang bilang gini "<i>Tidak semua orang yang tidak menjalani mimpinya disebut orang gagal. Begitupun orang yang menjalani mimpinya belum tentu bisa disebut berhasil. Yang paling penting adalah mengerjakan apa yang ada dengan sebaik-baiknya</i>". Kurang lebih gitu. Orang itu bisa jatuh sejatuh-jatuhnya tapi bakal bisa bangkit lagi selama dia gak nyerah walopun butuh waktu yang lama. Klise tapi bener. Drama ini juga ngasih pesan kalo setiap orang itu berbeda keadaannya dan <i>struggling</i> dengan masalah yang beda-beda pula. Orang yang keliatan baik-baik aja bisa aja lagi memendam kepahitan yang besar. Namun, kita juga diingetin bahwa sepahit apapun hidup teman bisa membuatnya jadi lebih manis.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSIsIasTrzqZPZRS50nx93PF0pwFKnlDar3Nxbi-_voXWGNaSUqIqkSV2V7quA2a1huDoNPaTF2kP65Ha7WfKTf_U4ykP4qH-OBPVac5oKxI5-OjxaNCpz-TEfD-XcZY8wc7_Wzyh5e5zeUJgDABqwRBVoMuim5wF_wpG-3fJNFWp6Q6EmbRi1mzU6/s1080/1709614762.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="648" data-original-width="1080" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSIsIasTrzqZPZRS50nx93PF0pwFKnlDar3Nxbi-_voXWGNaSUqIqkSV2V7quA2a1huDoNPaTF2kP65Ha7WfKTf_U4ykP4qH-OBPVac5oKxI5-OjxaNCpz-TEfD-XcZY8wc7_Wzyh5e5zeUJgDABqwRBVoMuim5wF_wpG-3fJNFWp6Q6EmbRi1mzU6/s16000/1709614762.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dari segi percintaan, cerita yang disuguhkan juga realistis banget. Pasangan yang putus karena udah gak ada percikan lagi, udah gak bisa jadi prioritas masing-masing lagi, masalah yang gak pernah diomongin akhirnya mengendap dan akhirnya ngasih luka. Ada juga pasangan yang komitmen buat berusaha selalu bersama bagaimana pun caranya walaupun berat dan bisa berhasil. Emang gak semua hubungan bisa <i>happy ending</i> kan. Kata Na Hee Do juga "<i>Tidak semua dalam hidup ini berjalan seperti yang kita inginkan</i>". Tapi kita diingetin lagi kalo orang yang pernah ada di hidup kita, segala hal yang kita lalui yang membentuk kita menjadi manusia seperti sekarang. Pengalaman-pengalaman masa muda pasti ada manis dan pahitnya tapi pada akhirnya jadi kenangan yang bakal kita inget terus. 2521 ngajak kita apalagi yang masih muda buat menjalani hidup sepenuhnya, bermimpi setinggi-tingginya, berteman, jatuh cinta dan bersenang-senang. Endingnya gimana ya itu urusan nanti. Oleh karena itu, mari rayakan masa muda dan hidup tua tanpa penyesalan.</div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-31229249974696233262022-01-15T08:22:00.003-08:002023-01-24T18:45:52.982-08:00Hidup Ini Tak Adil Bagi Sebagian Orang<div style="text-align: justify;"><i>"That's the thing about pain. It demands to be felt" - John Green</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Kadang aku bertanya, apa pertimbangan Tuhan memberi cobaan bagi setiap manusia. Apakah cobaan diberikan pada mereka yang lemah imannya? Atau justru cobaan diberikan pada mereka yang kuat hatinya? Jawabannya tentu beragam tergantung keyakinan. Namun, aku menyadari sebuah hal bahwa hidup ini rasanya kadang tak adil bagi sebagian orang. Bagaimana seseorang bisa menanggung begitu banyak kesialan dan penderitaan dalam satu waktu? Logikaku tak sampai.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hari ini aku mendapat berita yang sangat menyayat hati. Patah. Membuatku bertanya-tanya tentang arti kehidupan yang sedang kita jalani ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Seorang temanku adalah seorang ibu dari tiga anak. Anak sulungnya hasil pernikahan dari suami pertama yang harus diceraikannya karena memberi begitu banyak luka. Sebuah keputusan berat tetapi harus dia ambil. Dua anak lagi dari suami kedua yang juga tidak sebaik yang dia pikirkan pada awalnya. Anak sulungnya seorang gadis berumur 14 (empat belas) tahun. Badannya lebih besar dari anak seumurannya dan karena sesuatu hal dia harus tinggal kelas selama dua tahun. Aku beberapa kali bertemu dengannya. Anak tersebut tampak pendiam dan kadang tatapannya kosong. Dia sejak kecil tinggal bersama ayah kandungnya. Temanku pernah berusaha untuk mengambil hak asuh tetapi tak berhasil karena tak berdaya menghadapi mantan suaminya. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Anak perempuan ini mengaku telah dicabuli ayah kandungnya sejak tahun 2019. Tidak hanya sekali namun berkali-kali. Lebih kejamnya lagi, dia juga dicabuli oleh teman ayahnya atas izin dari ayahnya sendiri. Tak hanya sampai di situ, ada masa di mana haidnya tak kunjung datang selama dua bulan. Dia kemudian dicekoki segala macam obat-obatan untuk menggugurkan kandungan. Saat menulis ini aku tak berhenti meneteskan air mata. Bagaimana mungkin seorang manusia bisa sebiadab itu. Bagaimana mungkin seorang ayah menghancurkan darah dagingnya sampai berkeping-keping tanpa sisa. Bahkan binatang pun tidak akan melakukan hal yang akan melukai anaknya sendiri.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hati temanku hancur berkeping-keping. Sebelum ini dia sempat ingin menyerah pada hidup setelah berbagai macam masalah menimpa rumah tangganya saat ini. Tidak hanya itu, dia juga dirugikan oleh saudara sendiri, lalu mendapat pemutusan hubungan kerja tak lama setelah itu. Dia dihantam kenyataan pahit dari berbagai sisi. Dia sempat mengatakan bahwa dia sudah tidak sanggup. Aku memberinya semangat untuk tetap bertahan dan meyakinkan dirinya bahwa segala penderitaan ini akan berakhir dan digantikan oleh sesuatu yang lebih baik. Aku menyakinkan dirinya bahwa tidak ada yang abadi termasuk kesakitan. Namun, setelah mendengar berita tentang hal yang ditimpa anaknya aku tidak yakin lagi. Aku mulai goyah. Hidup ini tak adil. Hidup ini terlalu kejam baginya. Aku tak berani membayangkan bagaimana hancur perasaannya ketika tahu anak yang dilahirkannya mendapat perlakuan biadab dari ayah kandungnya sendiri. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku tak bisa berbuat banyak. Sejauh ini aku hanya bisa menyemangati dan mengecek keadaannya setiap hari sementara dia masih menguatkan diri untuk mencari keadilan dan mengusahakan kesembuhan bagi anaknya. Aku mengenal dia sebagai perempuan yang sangat kuat dan berkali-kali aku mengatakan kepadanya bahwa dia bisa melewati semua ini. Namun, setelah kejadian yang menimpa anaknya, aku tak sanggup untuk memberi kata-kata bijaksana lagi. Aku hanya bisa mengatakan kepadanya bahwa aku akan ada saat dia membutuhkan. Aku tak akan berhenti mendoakan agar kakinya tetap kuat, hatinya kembali terekat walaupun banyak bekas luka, dan kepalanya bisa tetap tegak walaupun langitnya runtuh. Kuharap Tuhan menolong.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrkEp08A7MSDhViPrnyNEFwKdOSQXtY7ZXJHuYXlOJpQen2m7LM_XL82Ut6-LL4SsVqldZ5cuB5N8XwS6vgHSYUMc4WlHK7rlrO8qtXATG4geto-AwV_Dk7loIMDUXvsrIC1AcpxBy7CqZN3XjlKgLZ_USB1UALmeE95B2MpZUBISftO3Y5_TPLI3/s1600/WhatsApp%20Image%202023-01-25%20at%2010.43.36.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="900" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidrkEp08A7MSDhViPrnyNEFwKdOSQXtY7ZXJHuYXlOJpQen2m7LM_XL82Ut6-LL4SsVqldZ5cuB5N8XwS6vgHSYUMc4WlHK7rlrO8qtXATG4geto-AwV_Dk7loIMDUXvsrIC1AcpxBy7CqZN3XjlKgLZ_USB1UALmeE95B2MpZUBISftO3Y5_TPLI3/w225-h400/WhatsApp%20Image%202023-01-25%20at%2010.43.36.jpeg" width="225" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><br /></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-69029063640417436512021-09-12T10:21:00.002-07:002021-09-12T10:21:35.995-07:00Ronaldo dan Romantisme<div style="text-align: justify;"><i>"My first Domestic League, my first Cup, my first call to the Portuguese National team, my first Champion League, my first Golden Boot, and my first Ballon d'Or, they were all born from this special connection between me and The Red Devils. History has been written in the past and history will be written once again! You have my word!</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i>I'm right here!</i></div><div style="text-align: justify;"><i>I'm back where I belong!</i></div><div style="text-align: justify;"><i>Let's make it happen once again!</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i>PS - Sir Alex, this one is for you.. "</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdEWj957ta1fI6BJxmhcMNYA8WDUIqismdmZAV35cX4q9caMl9Tbh01adwKKd3MA43Q2Wtmfued8FfYyuD6RBFg85EVUMpRWYnigLmpr_VrxMnDQutF4CFQsoLXosKbwhUTNPp9kFKqo/s2048/Ronaldo-United.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1152" data-original-width="2048" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEigdEWj957ta1fI6BJxmhcMNYA8WDUIqismdmZAV35cX4q9caMl9Tbh01adwKKd3MA43Q2Wtmfued8FfYyuD6RBFg85EVUMpRWYnigLmpr_VrxMnDQutF4CFQsoLXosKbwhUTNPp9kFKqo/s16000/Ronaldo-United.jpg" /></a></div></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebuah penggalan caption postingan instagram Cristiano Ronaldo dengan jersey Manchester United ketika dia masih bermain di sana. Caption yang menggugah semangat dan mengocok emosi. Saya meneteskan air mata.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Sebenarnya perasaan ini sudah ada dalam beberapa hari terakhir. Semuanya bermula ketika isu beredar mengenai Ronaldo ingin meninggalkan Juventus. Spekulasi beredar dan penggemar sepakbola mulai menerka-nerka ke mana dia akan berlabuh selanjutnya. Sebuah isu mengejutkan muncul bahwa dia akan dibeli oleh Manchester City. Rasanya tak karuan. Tak pernah terbayangkan olehku seorang Cristiano Ronaldo yang selama ini mempunyai tempat tersendiri di hati fans Manchester United bahkan setelah pindah ke Real Madrid dan Juventus akan mengenakan seragam biru yang melihatnya saja membuatku malas.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hatiku bergejolak. Aku mulai bertanya-tanya apa iya Ronaldo akan memilih rival dari klub yang pernah membesarkan namanya? Apakah tahun-tahunnya bersama Man United tidak berarti sama sekali? Aku lalu berakhir di kesimpulan mungkin saja cinta Ronaldo tak sebesar itu. Ronaldo mungkin lebih mencintai Real Madrid sehingga jika dihadapkan pada pilihan yang mengharuskannya memilih antara Barcelona atau Man City dia akan lebih memilih Man City karena tak akan sudi bermain untuk Barcelona. Ronaldo dikenal mempunyai respect yang tinggi pada Sir Alex Ferguson, tetapi apakah respect itu bisa menghalangi ambisinya untuk mendapatkan lebih banyak pencapaian? Pikiranku menuliskan banyak skenario. Dan dari sekian banyak skenario itu tidak ada sama sekali tentang dia akan kembali ke Man United. Pemikiran awamku berkata dia tidak dibutuhkan oleh tim saat ini.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ke Manchester City? Cristiano Ronaldo ke Manchester City? Aku akan rela Harry Maguire atau Aaron Wan-Bissaka mematahkan kakinya jika dia benar berlabuh di tetangga. Aku benar-benar tidak bisa menerima.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Lalu sebuah kabar datang dalam keriuhan. Kabar yang sulit dicerna dan rasanya seperti mimpi. Cristiano Ronaldo akan kembali ke Man United. Kuulangi, Cristiano Ronaldo akan kembali ke Manchester tetapi bukan ke Biru melainkan Merah!</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;"><i>"Twist of the year. Sensational comeback. Damn you, @Cristiano!!!"</i></div><div style="text-align: justify;"><i>"This is madness. I'm crying. Football, bloody hell!!!"</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Begitu aku mencuit di twitter karena belum bisa menguasai perasaan excited. Aku tidak pernah berpikir sama sekali hal ini akan terjadi. Mungkin bukan cuma aku tetapi sebagian besar fans Manchester United di luar sana berpikiran yang sama. Beberapa tahun terakhir banyak juga yang berharap dia kembali tetapi di setiap kesempatan itu aku berpikir bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang mustahil dan untuk apa juga? Apa iya Ronaldo ingin kembali ke tim yang tidak stabil sepeninggal Sir Alex Ferguson?</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Namun, sepakbola ada produsen beragam keajaiban dan kejutan. Lionel Messi yang sudah 17 (tujuh belas tahun) membela Barcelona pindah ke Paris Saint Germain. Tentunya bukan sebuah hal yang pernah dibayangkan penggemar sepakbolasebelumnya. Kembalinya Ronaldo ke Man United menjadi sesuatu yang tidak mustahil. Sesuatu yang untuk memikirkannya saja aku tidak berani, menjadi nyata hanya dalam semalam. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_Sz2EeCNZ6Qa6TIsk8JJU-QW2Nh5ON_2YNIR3uB7IFMl9_Q6g90cd0-MWTVAQGdvdOAzjfM16aPxOWYx90mDbqFf4D7awvCmDXlAC9suotsGH9KgiRXXvO9xS56HgwppcWLwTrdd4ng/s2048/E_AqA3xX0AEPbJX.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1638" data-original-width="2048" height="512" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiU_Sz2EeCNZ6Qa6TIsk8JJU-QW2Nh5ON_2YNIR3uB7IFMl9_Q6g90cd0-MWTVAQGdvdOAzjfM16aPxOWYx90mDbqFf4D7awvCmDXlAC9suotsGH9KgiRXXvO9xS56HgwppcWLwTrdd4ng/w640-h512/E_AqA3xX0AEPbJX.jpg" width="640" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Aku sebagai fans Man United tentu saja berharap musim ini dapat melihat tim yang kudukung mengangkat trofi. Harapan yang sebelumnya tak menyertakan Ronaldo di dalamnya. Tetapi kini harapan tersebut rasanya bisa terwujud. Kalaupun yang kuharapkan tidak terjadi, kepulangan Ronaldo menjadi sebuah hal yang sangat menyenangkan. Kepulangan Ronaldo membuatku mengingat masa-masa gila menjadi seorang fans Man United. Masa-masa yang penuh dengan adrenalin. Teman-teman lama yang beberapa tahun ini lesu menjadi kembali bersemangat membahas sepakbola. Jersey-jersey yang tadinya hendak dimuseumkan kembali dikenakan. Kepulangan Ronaldo bukan hanya sekedar transfer pemain biasa. Kepulangan Ronaldo membangkitkan romantisme yang dalam bagiku dan sebagian besar fans Man United di penjuru dunia. Romantisme yang mengingatkan kembali betapa luar biasanya rasa dan sensasi menjadi seorang fans Man United. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRfCk9y1PA9jHlqaanpBflmRCanCuMTPiAw3RAw2xQT2FGNBUtmk8mPNZHQ11E64EHFR29tIl5NBXVNzaw255KyyAD_kF3onD4HgTyCr_Xs4KYjG6psafqKgLF7K3eAKep_vHe85kdPXQ/s1200/Cristiano-Ronaldo-Manchester-United-11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="630" data-original-width="1200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgRfCk9y1PA9jHlqaanpBflmRCanCuMTPiAw3RAw2xQT2FGNBUtmk8mPNZHQ11E64EHFR29tIl5NBXVNzaw255KyyAD_kF3onD4HgTyCr_Xs4KYjG6psafqKgLF7K3eAKep_vHe85kdPXQ/s16000/Cristiano-Ronaldo-Manchester-United-11.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Dalam debutnya melawan Newcastle United setelah 12 tahun 118 hari meninggalkan Old Trafford, dia mencetak dua gol. Air mataku mengalir. Jatuh begitu saja. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmRXAP2L7VUN8uA7Wql__vIwR_u0snJimWrcZb_YaCX3krllE6uXT2gsmlbkmKIDxWAELHZFqr4S5H3-pva44FYIUKmn_1za-lZsKWPiwgL68tsUl8L4EoA6Hqej56eEomyzJ6x74bpB4/s1199/E_BrPTKXEAUjHFS.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1199" data-original-width="880" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmRXAP2L7VUN8uA7Wql__vIwR_u0snJimWrcZb_YaCX3krllE6uXT2gsmlbkmKIDxWAELHZFqr4S5H3-pva44FYIUKmn_1za-lZsKWPiwgL68tsUl8L4EoA6Hqej56eEomyzJ6x74bpB4/s16000/E_BrPTKXEAUjHFS.jpg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i>It's real. He's home and will make history once again.</i></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-10692222987926945332021-07-15T03:46:00.003-07:002022-05-27T09:49:41.463-07:00Sepakbola ; Sebuah Pelarian<div style="text-align: justify;"><i>"Without football my life is worth nothing" - Cristiano Ronaldo</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Covid-19 masih merajalela dengan varian baru yang konon penyebarannya lebih cepat dan dengan gejala yang lebih berat. Sebulan terakhir ini mulai lelah lagi dengan berita-berita duka setelah sempat sedikit bernapas lega menganggap bencana ini sudah mereda. Terus berkutat dengan hal ini terus terang mengguncang kewarasan. Namun, selalu ada cara untuk mengalihkan pikiran. Terima kasih kepada UEFA yang akhirnya menghelat turnamen EURO setelah sempat ditunda setahun. Sepakbola selalu jadi pelarian yang sempurna, paling tidak untukku.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJsvtZfV2En3sad-QtiJWb3_Vg62VUHt5BA_kOZJPJYCLioCZbcvzl2O_u-TLlvLH9K-fk6Mn29gjTEPHry60PX3qHsLzHUifJ-BhGp6IKm45WD5bM7JSJTw4fyPckjxhhN7vrpavje5U/s725/images_%25285%2529%255B1%255D.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="423" data-original-width="725" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhJsvtZfV2En3sad-QtiJWb3_Vg62VUHt5BA_kOZJPJYCLioCZbcvzl2O_u-TLlvLH9K-fk6Mn29gjTEPHry60PX3qHsLzHUifJ-BhGp6IKm45WD5bM7JSJTw4fyPckjxhhN7vrpavje5U/s16000/images_%25285%2529%255B1%255D.jpeg" /></a></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">EURO 2020 digelar sebulan yang lalu dan berakhir pada 12 Juli. Selama sebulan itu, penggemar sepakbola disibukkan dengan pertandingan-pertandingan yang hampir semuanya menarik. Aku yang dari awal mendukung timnas Inggris dan Jerman juga tenggelam dalam riuh perhelatan ini. Walaupun aku harus sering menyerah kepada jadwal yang tidak mendukung, aku tetap berusaha untuk <i>update</i>. <i>Highlights</i> dan siaran ulang jadi solusi. Tak masalah. Pertandingan tengah malam dan dini hari tak bisa kupaksakan untuk ditonton karena aku harus bekerja di pagi hari.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Banyak kejutan yang terjadi menambah antusiasme kami. Aku dan beberapa teman sependapat bahwa ini adalah salah satu perhelatan EURO paling seru sepanjang kami menjadi penggemar sepakbola. Di sisi lain kami harus menahan rasa iri melihat stadion sudah penuh dengan penonton seakan pandemi tidak pernah terjadi pada mereka. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Hingga tiba saatnya final yang mempertemukan Inggris dan Italia. Aku sebagai pendukung timnas Inggris tentu saja berbangga hati dan tidak menyangka Inggris akan melangkah sejauh itu. Hal ini didasari pengalaman di mana Inggris sering memberi kekecewaan di berbagai kompetisi. Pendukungnya pun hanya bisa mengumpat lalu pasrah. Tapi EURO kali ini mereka tampak berbeda dan rasanya seruan "<i>Football's coming home</i>" akan menjadi kenyataan. Sedikit lagi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Namun, sepakbola tetap sepakbola. Ada kebahagiaan, ada tragedi. Ada kemenangan, ada kekalahan. EURO kali ini Inggris harus menundukkan kepala dan berurai air mata ketika kalah dalam drama adu penalti. Italia lebih perkasa, harus diakui. Aku sebagai pendukung tentu saja kecewa. Momen kemenangan yang ditunggu bertahun-tahun tak kunjung datang. Kami harus menunggu lagi entah sampai kapan. Ah, sepakbola memang selalu memberi perasaan yang bermacam-macam. Aku tidak membayangkan apa jadinya dunia ini tanpa sepakbola. Atau apa jadinya hidupku jika aku tidak menyukai sepakbola.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Jika boleh jujur, sebulan ini pikiranku cukup teralihkan dari tragedi lain di luar sana. Bencana yang mengincar setiap orang yang tidak waspada ataupun sedang sial. Malangnya, kau tidak tahu kapan giliranmu. Setelah kompetisi sepakbola ini, pembicaraan dunia maya kembali lagi seputar bencana. Perhatian yang sempat teralihkan kembali lagi seperti sebulan yang lalu. Menyebalkan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Meskipun begitu, aku tetap akan berterima kasih pada sepakbola yang selalu bisa menghibur di saat-saat dunia sekitarku terlalu melelahkan, di saat tak ada hal lain yang menyenangkan. Aku tak sabar menunggu musim baru agar aku bisa tenggelam lagi dalam riuhnya sepakbola, untuk sekedar berlari dari berita tentang tragedi yang sedang terjadi. Ya, aku ingin lari. Lari ke sebuah arena pertarungan yang di dalamnya ada kekalahan tetapi juga menyediakan kesempatan untuk menang.</div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-43111107640634730692021-02-28T22:48:00.003-08:002021-02-28T22:51:22.302-08:00Review yang Tertunda<div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><i>"Things change. Stuff happens. Life goes on" - Elizabeth Scott</i></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Udah memasuki bulan ketiga di tahun 2021 dan lupa kapan terakhir nulis di sini. Rasanya udah lama banget. Gue dan sebagian besar orang terlalu sibuk bertahan hidup di tahun 2020. Tahun yang penuh dengan cerita di mana tatanan dunia berubah. Tatanan yang berubah bikin kita menjalani cara hidup yang berbeda. Siapa yang nyangka kita bakal pake masker hampir setiap saat, cuci tangan sesering mungkin dan susah bertemu karena virus yang gak bisa dilihat pake mata telanjang. Kita berperang dengan sesuatu yang sangat kecil namun mematikan. Gue udah berhadapan langsung. Bikin frustasi dan otak rasanya beku sesaat. Namun dengan usaha keras dan dukungan orang-orang terdekat gue mampu bertahan dan menang. Covid-19 emang bajingan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Tahun 2020 menyimpan banyak duka serta berita-berita tak terduga. Ada yang tampak sehat lalu kemudian berpulang. Ada juga yang berperang dengan penyakit dalam waktu yang lama. Termasuk salah satu sahabat kami yang kalah dalam perang dengan penyakitnya lalu berpulang. Kehilangan itu pasti terjadi setiap waktu tapi kali ini kehilangan rasanya jauh lebih menyakitkan karena sulit untuk menjangkau akibat ruang gerak yang terbatas. Saat itulah gue menyadari betapa indahnya kebebasan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Tak hanya duka, buah penantian panjang juga akhirnya mencapai titik terang. Gue akhirnya menyelesaikan pendidikan S2 dan diterima sebagai Pegawai Negeri Sipil, pekerjaan yang gue inginkan dan orang tua gue impikan selama ini. Hasil yang gue dapet karena usaha tanpa henti dan doa-doa dari orang-orang terdekat. Yang paling pasti, gue dan keluarga berhasil ngelewatin tahun 2020 dengan selamat sentosa. Ngalamin hal ini rasanya gue harus mengakui kalau 2020 bukan tahun yang buruk-buruk amat. Ada duka dan suka, silih berganti.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Awal tahun ini gue meninggalkan Yogyakarta menuju kota lain. Empat tahun yang penuh dengan cerita bahagia dan sedih. Cerita-cerita yang akan gue ceritakan ke anak cucu nantinya. Banyak hal terjadi selama gue tinggal di kota ini. Gue belajar begitu banyak hal dari para guru-guru kehidupan. Gue menikmati indahnya persahabatan dan merasakan pedihnya pengkhianatan. Hal-hal yang terjadi tersebut gue yakini membawa gue sampai ke titik di mana gue berdiri sekarang. Everything happens for reason. Klasik tapi benar adanya.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;"><br /></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-family: inherit;">Saat ini gue memulai hidup baru di tempat yang baru dan gak pernah gue bayangkan sebelumnya. Sama seperti tahun-tahun penuh petualangan gue sebelumnya. Nasib selalu membawa gue ke tempat-tempat tak terduga dan menarik. Di Balikpapan, Kalimantan Timur, gue memulai karir dari awal, bertemu orang-orang baru, suasana baru. Sampai saat tulisan ini gue buat, semuanya berjalan baik-baik saja dan segalanya tampak menarik. Bikin gue berdebar dan gak sabar menanti kejutan-kejutan selanjutnya.</span></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-79842257030687313762020-08-26T09:49:00.005-07:002021-09-12T10:22:55.315-07:00It's Okay To Not Be Okay; Terbaik 2020 Versi Gue<i>"Don't forget today. Remember and face it. If you don't face it, you'll just always be a child with an undeveloped soul" - Ko Moon Yeong</i><div><i><br /></i></div><div><div style="text-align: justify;">Mengangkat tema psikologi, drama It's Okay To Not Be Okay gue nobatkan sebagai drama terbaik di tahun 2020 (walaupun masih ada beberapa bulan lagi). Ya gimana dong hampir semua unsur seperti cast, plot, sinematografi, soundtrack bagus banget. Kalaupun ada yang kurang, gak akan mempengaruhi keapikan drama ini. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi732r-bLOCPB81mao2A5p3OV2583EA20vhsRyJZHeA2TQGehCSuoEpXBk6CFy_ha9ZZinddWfQV0FnCIYx1BWxreQD4pbeRbTN3kquc2MkfMYSMrxYqP-TJNLZuoSpkcnp_5mR__Nl-U/s720/00322313.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="452" data-original-width="720" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgi732r-bLOCPB81mao2A5p3OV2583EA20vhsRyJZHeA2TQGehCSuoEpXBk6CFy_ha9ZZinddWfQV0FnCIYx1BWxreQD4pbeRbTN3kquc2MkfMYSMrxYqP-TJNLZuoSpkcnp_5mR__Nl-U/s16000/00322313.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Dari semua drama yang pernah gue tonton, IOTNBO adalah drama pertama yang secara gamblang ngomongin tentang <i>mental health</i>. Mungkin ada beberapa drama lain yang ngomongin <i>mental health</i> tapi gue kurang tau karena gue gak nonton atau gak inget. Mungkin juga ada yang nyinggung tapi gak terlalu fokus sama itu. IOTNBO syutingnya aja sebagian besar di Rumah Sakit Jiwa. Kurang total apa coba. Cukup relate sama kondisi sekarang di mana orang udah mulai aware sama <i>mental health</i>. Because w<i>orld is turning crazier these days, isn't it?</i></div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">IOTNBO bercerita tentang Moon Gang Tae (Kim Soo Hyun) seorang perawat di RSJ yang punya kakak berkebutuhan khusus (mengidap autisme), Moon Sang Tae (Oh Jung Se). Moon Gang Tae dalam satu kejadian ketemu sama penulis dongeng cantik, eksentrik, anti-sosial yang suka seenaknya bernama Ko Moon Yeong (Seo Ye Ji). Karena kejadian di masa lalu, Moon Bersaudara selama 10 tahun selalu berpindah-pindah tempat. Setelah satu kejadian, mereka mutusin buat kembali ke kota asal mereka. Ko Moon Yeong yang impulsif ngikutin mereka ke sana karena ternyata dia juga berasal dari kota yang sama. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Drama ini menggambarkan gimana karakter-karakter utama maupun pendukungnya struggling sama trauma masa lalu dan perjuangan menanggung beban hidup yang beda-beda setiap orang. Hal ini cocok sama kalimat "<i>everybody has their own battle</i>". Yang tampak baik-baik aja belum tentu baik-baik aja dan sebaliknya. Semakin ke belakang kita bakal disuguhi perkembangan masing-masing karakter karena adanya interaksi dan hubungan yang dibangun. Karena banyak berhubungan dengan Rumah Sakit Jiwa, kita juga diperkenalkan dengan beberapa istilah medis dalam kejiwaan. </div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Yang bikin menarik lagi, tiap episodenya dikasih judul dongeng lengkap dengan ilustrasinya yang niat banget. Ada dongeng yang udah akrab di telinga kita ada juga yang baru (buat gue). Kerennya, interpretasi dari dongeng-dongeng itu bisa berbeda banget dari pemahaman kita selama ini kalau udah ngikutin jalan cerita dramanya. Jenius sih kalo kata gue.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAxd-wT4RUGClDcNLXQ8VB-bj6GfAockNRr7O3AW3Xb10q76DfQFqEJFWY3EczFFb-r8fahHb6LR8Vlnsd_4YhAFQKL830wWaZqdjJsy8tE9nUWTuSdD4EdhPFBQqZm6dquSIIAj6JfXI/s1280/0e4164566488693bb708ce46c2c08172.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAxd-wT4RUGClDcNLXQ8VB-bj6GfAockNRr7O3AW3Xb10q76DfQFqEJFWY3EczFFb-r8fahHb6LR8Vlnsd_4YhAFQKL830wWaZqdjJsy8tE9nUWTuSdD4EdhPFBQqZm6dquSIIAj6JfXI/s16000/0e4164566488693bb708ce46c2c08172.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Selain disuguhin ilustrasi-ilustrasi yang keren-keren banget, kita juga disuguhin soundtrack yang bagus-bagus banget. Gue jamin setelah nonton drama ini lo bakal inget scene-scene tertentu pas denger lagunya. Memorable soalnya. Gak cuma itu, salah satu yang jadi sorotan dari drama ini adalah kostum-kostum yang dipake sama Ko Moon Yeong (Seo Ye Ji). Baju-bajunya gak ada yang gak bagus dan tentunya iconic serta bikin karakter Ko Moon Yeong makin kuat.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div style="text-align: justify;">Ngomongin akting pemain-pemainnya gak usah ditanyalah. Kim Soo Hyun pas main di drama ini konon dibayar sekitar 2,4 miliar rupiah per episode. Aje gile! Dan bayaran itu sebanding sama penampilannya. Bukan kaleng-kaleng. Tampangnya juga gak maen-maen kan. Bikin susah tidur hahahahaha. So Ye Ji juga all out banget. Suara, muka, gestur emang udah paling pas meranin sosok Ko Moon Yeong. Maksimal kecenya. Peran dia di drama kalau ibarat karya seni bisa disebut masterpiece. Digabungkan dengan sinematografi yang mantap maka makin terpuaskanlah visual kita. Trus, Oh Jung Se yang meranin Moon Sang Tae makan apa sih? Akting dia jadi orang berkebutuhan khusus pol banget. Gak ada obat. Kalo gak dapet penghargaan 'Aktor Pendukung Terbaik' tahun ini sih gak tau lagi.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWJZVvb86wxSV7FzQWH_suj_E05eFSct91zX1v0agggI1mvKRBoTI8drycF4Rh7f1_wYfzS0Xmb9hOUQxcaD5Y7cduQrmef36aMfXk1jFuWCsV9_kSZZDzeDabbCWYZlWCe6HcqeJzrwY/s640/its-okay-to-not-be-okay-teaser-9-1591151387.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWJZVvb86wxSV7FzQWH_suj_E05eFSct91zX1v0agggI1mvKRBoTI8drycF4Rh7f1_wYfzS0Xmb9hOUQxcaD5Y7cduQrmef36aMfXk1jFuWCsV9_kSZZDzeDabbCWYZlWCe6HcqeJzrwY/s16000/its-okay-to-not-be-okay-teaser-9-1591151387.jpg" /></a></div><br /><div style="text-align: justify;">Unsur paling penting yang melengkapi keapikan drama ini adalah pesannya. Lo bakal nemu banyak kata-kata bijak dan relate sama kehidupan sehari-hari. Apalagi kalo lo lagi dalam keadaan mental yang gak baik-baik aja. Kita diingetin kalo kita bisa memberi atau menerima bantuan dari orang-orang sekitar. Lo bakal sering denger kata '<i>gwaenchanha</i>'. <i>It's okay</i>. Gak apa-apa. Gak apa-apa untuk gak baik-baik aja. Karena kita manusia.</div></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-63312279647609860982020-08-11T10:35:00.003-07:002021-07-14T08:23:11.904-07:00Fragment #17<div style="text-align: justify;"><i>Aku tinggal di sebuah rumah megah dengan taman yang sangat luas. Rumah yang kubangun bertahun-tahun dengan segala daya. Rumah di mana aku tak perlu berpura-pura menjadi orang lain. Aku bebas melakukan apa yang kusukai. Rumah yang kutinggali bersama orang-orang yang kucintai dan kuinginkan dalam hidupku. Rumah yang penghuninya tidak berubah apapun yang terjadi. Rumah yang penghuninya tak pernah beranjak.</i></div><div style="text-align: justify;"><i><br /></i></div><div style="text-align: justify;"><i>Mataku perlahan terbuka. Aku bangun dari mimpi panjangku.</i></div>rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-89617043032673236252020-07-24T11:46:00.008-07:002022-09-10T12:09:37.383-07:00Pendidikan ; Kebanggaan dan Tanggung Jawab<div style="text-align: justify;">
<i>"Education is not the answer to the question. Education is the means to the answer to all question" - William Allin</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Aku adalah salah satu orang yang beruntung dapat mengecap pendidikan yang layak sejak Taman Kanak-Kanak. Ibuku hanya lulusan SMA yang "dipaksa" menikah saat baru saja duduk di bangku kuliah. Sedangkan ayahku hanya lulus SMP karena tidak ingin melanjutkan sekolah saat itu dan lebih memilih untuk mengurus hewan ternak kakeknya. Meskipun demikian, orang tuaku menilai pendidikan adalah hal yang penting untuk memperbaiki nasib, agar kami anak-anak mereka dapat hidup lebih baik dari mereka. Aku dan saudara-saudaraku berhasil meraih gelar sarjana dari kampus yang terbilang bagus. Ibuku pernah berkata bahwa dia tidak memiliki harta untuk diwariskan sehingga pendidikan menjadi opsi terbaik menjadi bekal masa depan kami. Tak hanya kata-kata, aku telah melihat orang tuaku mengusahakan segala hal yang bisa mereka lakukan untuk membiayai pendidikan kami. Atas dasar pemikiran itu pulalah orang tuaku mendukung ketika aku memutuskan untuk melanjutkan S2.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAMa_Ydg9GS2YLECZgwbLKWE7JIugws8yMzS8d_5vZP8sLKzSqRYPaVg8eUqBSpBG_5cpVn8df7JUQjcfMsrTuSSMteDRlhOnQZ6kNOkt-ddJ1bECqBhQVFJ2oBNJZ9jd_OiGSn0l7FIs/s1600/2020-04-22+12.13.42+1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="742" data-original-width="1600" height="186" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAMa_Ydg9GS2YLECZgwbLKWE7JIugws8yMzS8d_5vZP8sLKzSqRYPaVg8eUqBSpBG_5cpVn8df7JUQjcfMsrTuSSMteDRlhOnQZ6kNOkt-ddJ1bECqBhQVFJ2oBNJZ9jd_OiGSn0l7FIs/w400-h186/2020-04-22+12.13.42+1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Sejak dahulu aku cukup bagus dalam bidang akademik. Selalu menjadi juara kelas kuraih dari SD hingga SMP. Saat SMA aku pun masuk ke sekolah terbaik di daerahku tanpa tes dan mendapat beasiswa. Aku kemudian berhasil lulus ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri setelah sebelumnya menolak beasiswa di sebuah Perguruan Tinggi Swasta. Setelah sempat bekerja dan berpetualang ke sana ke mari, pada akhir tahun 2016 aku memutuskan untuk melanjutkan S2 ke salah satu universitas terbaik di Indonesia. Sebelumnya aku pernah berkelakar ingin melanjutkan kuliah ke luar negeri dengan beasiswa. Tetapi tidak terwujud. Aku berpuas diri dengan mengecap pendidikan Pascasarjana di Indonesia dengan biaya sendiri. Harga yang harus kutanggung dari kurangnya usaha dan ketekunan.<br />
<br />
Aku sejak dahulu bermimpi menjadi seorang profesor, menjadi orang yang berilmu tinggi, berguna bagi daerahku dan menjadi kebanggaan keluargaku. Aku telah menapaki tangganya satu per satu. Pada bulan September 2019 aku dinyatakan lulus dan berhak menyandang gelar Master. Gelar yang menambah panjang namaku dan menjadi yang pertama dalam keluarga intiku.<br />
<br />
Selama mengecap pendidikan S2 aku banyak berefleksi. Aku bertemu dengan banyak orang dari latar belakang yang berbeda. Orang-orang yang sangat berbeda dengan orang-orang yang kutemui saat S1. Aku menyadari banyak hal bahwa di dunia yang luas ini, sangat banyak orang yang lebih berilmu dariku. Orang yang tampak biasa-biasa saja dari luar tetapi diberkahi dengan otak cemerlang. Aku belajar banyak dari mereka. Ada masa di mana aku merasa hampa dengan gelar Master yang menghiasi namaku. Hampa karena aku rasanya masih sangat kurang dan tidak pantas menyandangnya. Gelar yang membutuhkan pertanggungjawaban yang rasanya tidak dapat kutanggung. Aku sadar aku masih harus banyak belajar, melihat dunia dan menyelami kehidupan.<br />
<br />
Namun, tidak ada yang sia-sia dari sebuah perjalanan dan usaha. Pertemuanku dengan pengajar-pengajar yang ilmunya setinggi angkasa banyak mengubah cara pandangku pada dunia. Begitu pun pertemuanku dengan teman-teman unik yang berasal dari penjuru daerah. Malam-malam yang aku lewati tanpa tidur demi mengerjakan tugas, waktu santai sambil mendiskusikan begitu banyak topik, teguran-teguran halus maupun keras saat menyelesaikan tesis akhirnya kusadari merupakan sebuah proses panjang tak hanya untuk sebuah gelar tetapi sebagai tahap untuk menjadi manusia yang lebih terbuka pemikirannya, lebih pandai menimbang perkara dan tidak merasa lebih dari pada orang lain.<br />
<br />
Pendidikan yang kuperoleh telah menjadi sebuah kebanggaan tetapi jalan untuk mempertanggungjawabkan masih sangat panjang. Apalah arti sebuah gelar jika tak bermanfaat bagi orang lain. Kuharap diberi umur yang cukup oleh Sang Empunya Hidup untuk melakukannya. Sepanjang jalan itu pun aku akan selalu mengingat para guru kehidupanku.</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-66691753258596082092020-06-14T02:24:00.003-07:002021-09-12T10:30:04.568-07:00Reply 1988; Menghangatkan Hatimu Yang Dingin<div style="text-align: justify;">
<i>"There's no need to force the harsh truth onto a small bit of happiness. Sometimes you need an illusion to be happy" - Sung Deok Sun</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Drama Korea yang lagi rame diomongin. Beberapa temen gue di sosmed bahkan bilang baru nonton dan susah move on dari drama ini. Gue sendiri udah lupa kapan nonton Reply 1988 pertama kali. Yang gue inget drama ini direkomendasikan seorang teman yang gue tanyai tentang drama Korea yang wajib ditonton. Waktu itu menurut teman yang merekomendasikan, drama ini beda dari yang lain dan gak bakal nyesel nontonnya. 20 (dua puluh) episode dengan durasi tiap episodenya sekitar satu setengah jam gak berasa sama sekali. Gue pikir awalnya bakal bosen karena settingannya tahun 1988 karena kadang settingan jadul gak menarik sama sekali buat gue. Tapi semua anggapan itu buyar. Reply 1988 layak jadi salah satu drama korea terbaik sepanjang masa.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS3i807MGzGF-CJgWfK8_P6fSM1x_JZP0vjXCatowjNaN_kHaRVDFpElYH8AV6JKDx-L08UljUhHQb54G-Q_Hv0CdHT03fMiULc-sUnUtUbDlXeK1jjLmB3RLbkCel7REzec0Exh0FN8A/s1600/TVN%2527s_Reply_1988_%2528%25EC%259D%2591%25EB%258B%25B5%25ED%2595%2598%25EB%259D%25BC_1988%2529_poster.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="599" data-original-width="423" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiS3i807MGzGF-CJgWfK8_P6fSM1x_JZP0vjXCatowjNaN_kHaRVDFpElYH8AV6JKDx-L08UljUhHQb54G-Q_Hv0CdHT03fMiULc-sUnUtUbDlXeK1jjLmB3RLbkCel7REzec0Exh0FN8A/s16000/TVN%2527s_Reply_1988_%2528%25EC%259D%2591%25EB%258B%25B5%25ED%2595%2598%25EB%259D%25BC_1988%2529_poster.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bercerita tentang kehidupan 5 (lima) anak remaja yang bersahabat dari kecil dan keluarga mereka yang tinggal di sebuah komplek. Drama ini menggambarkan kehidupan mereka sehari-hari. Tentang hubungan persahabatan, antar anggota keluarga dan antar tetangga di masa teknologi belum maju dan semuanya masih serba manual. Gue kagum sama settingan tahun 1988-nya yang kental banget dan percaya gak percaya settingan itu bikin kita ngerasa pernah hidup di tahun itu juga. Dari fashion, teknologi, suasana, semuanya jadul banget tapi kita nyaman-nyaman aja liatnya. Sekali lagi gue angkat topi sama ketotalan orang Korea sono memproduksi drama tv. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang menarik dari drama ini, walaupun ceritanya sederhana, cerita kehidupan sehari-hari, emosi kita bisa diaduk-aduk. Scene-scenenya banyak yang bikin ngakak karena emang sekonyol itu. Tapi gak sedikit juga adegan yang bikin hati serasa diremas-remas sampe meneteskan air mata. Lo gak bakal nemuin drama perebutan harta atau pemeran antagonis yang menyakiti pemeran protagonis. Cerita cintanya juga pas dan gak garing. Memang dibuat se-real mungkin khas percintaan anak remaja. Pertengkaran kakak dan adik, suami dan istri, antar sahabat juga dibuat wajar banget. Akting aktor-aktornya juga alami dengan masing-masing karakter yang unik. Pas nonton kita bakal ngerasa kalo yang ada di drama pernah kita alamin juga. Relatable at its best.<br />
<br />
Habis nonton ini gue yakin banyak yang bakal kangen sama masa muda dengan teman sekomplek atau tetangga. Tetangga yang selalu ngebantu kalo lagi susah, yang bisa ditumpangin makan kapan pun, yang tau dan mengerti perkembangan kehidupan kita tanpa nge-judge. Masih ada gak ya tetangga kayak gitu jaman sekarang? Apa tetangga jaman sekarang malah sering julid? Ya, nasib. Habis nonton ini juga kita bisa lebih ngehargain orang tua, saudara dan orang-orang yang peduli dan sayang sama kita walaupun cara mereka nunjukin kepeduliannya beda-beda atau malah gak biasa.<br />
<br />
Yang suka drama ringan dan gak belibet, Reply 1988 ini pas banget buat ditonton. Banyak pelajaran hidupnya dan bikin hati anget. Worth it juga buat ditonton ulang gak bakalan bikin bosen. Suer deh!</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-24100586901376489842020-05-19T07:08:00.003-07:002021-09-12T10:30:41.063-07:00The World of The Married; Bikin Takut Nikah (?)<div style="text-align: justify;">
<i>"Marriage is like a walk in the park. Jurassic Park"- Anonymous</i><br />
<br />
Waktu pertama kali liat posternya gue yakin dramanya bakal keren dan beda. Posternya <i>hot hot</i> mengundang gimana gitulah. Bener aja. Dari penayangan episode pertama, drama ini langsung <i>booming</i>. Cerita tentang perselingkuhan masih menarik buat masyarakat. Di Indonesia sendiri, sinetron atau film televisi tentang perselingkuhan diminati banyak orang. Tentu saja mereka menanti pihak yang berselingkuh dapat karma dan pihak yang tersakiti memiliki kehidupan yang lebih baik kemudian bahagia selamanya. Tapi itu jalan cerita yang sudah bisa ditebak. Drama The World of The Married menyajikan cerita yang lebih kompleks. Dari awal episode drama ini udah ngegas dalam arti yang sebenar-benarnya. Gak kayak beberapa sinetron atau drama yang mengulur waktu untuk menunjukkan bukti-bukti perselingkuhan dan dengan siapa itu dilakukan, drama ini dari episode awal udah ngasih tau penonton. Kebayang kan tuh emosinya dari episode pertama. Penderita darah tinggi gak disarankan nonton drama ini takut tekanannya makin naik.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6uHtWL7dBdQvLOmD9pxh0JiMSHDxKsdtSsNXB8gGW2YIShjVNsBaJ3n6FHRFm5NyEXrMqdyOoZhZVlvDncJTbqmo8fhZIDUmT11EUr5IH2ndBBH3kGaJEt5d6rdnrGDY-V4YwWRGnZSg/s1600/w644.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="921" data-original-width="644" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6uHtWL7dBdQvLOmD9pxh0JiMSHDxKsdtSsNXB8gGW2YIShjVNsBaJ3n6FHRFm5NyEXrMqdyOoZhZVlvDncJTbqmo8fhZIDUmT11EUr5IH2ndBBH3kGaJEt5d6rdnrGDY-V4YwWRGnZSg/s16000/w644.jpg" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Drama ini bercerita tentang kehidupan pasangan Ji Sun Woo dan Lee Tae Oh serta anak remaja mereka Lee Joon Young. Ji Sun Woo adalah seorang dokter sedangkan suaminya Lee Tae Oh memimpin sebuah production house yang selalu tampak mesra. Scene-scene awal pun kita udah dikasih tontonan 18+ yang kalo ditayangin di tv Indonesia bakal di-blur atau langsung di-cut. Mapan dan bahagia, sebuah potret keluarga sempurna. Namun, kesempurnaan hanya milik Tuhan dan Andra & The Backbone. Tak ada keluarga yang sempurna. Dari sehelai rambut di syal yang diberikan suaminya, Ji Sun Woo merasakan ada yang tidak beres dan mulai menyelidiki. Kecurigaannya benar bahwa suaminya berselingkuh. Perih jendral! Selingkuhnya sama wanita yang lebih muda, lebih cantik dan tajir melintir.<i> Double kill</i>!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Satu hal penting yang menurut gue kenapa drama ini amat menarik adalah sikap Ji Sun Woo menghadapi kenyataan dan perihnya pengkhianatan. Gak kayak korban perselingkuhan di sinetron atau drama Azab yang bakal nangis terus menerus tanpa perlawanan, Ji Sun Woo berdiri tegak dan mencoba menyelesaikan masalah yang ada dengan cara yang elegan. Ji Sun Woo menunjukkan sekuat-kuatnya perempuan dan setegar-tegarnya seorang ibu untuk anaknya. Kalo ada pemilihan maskot <i>strong woman</i> versi drama Korea, udah jelas pilihannya siapa. Meskipun demikian, drama ini juga menunjukkan momen-momen hati sang korban remuk seremuk-remuknya. Sekuat-kuatnya manusia pastilah punya sisi lemah juga. <i>Aren't we all?</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun fokusnya ke keluarga Ji Sun Woo, kita juga disuguhi kehidupan keluarga lain yang tidak kalah kacaunya. Juga hubungan <i>toxic</i> antara sepasang pemuda pemudi yang berperan penting dalam jalan cerita ini. Selain itu, drama ini juga menunjukkan tekanan-tekanan dari luar yang dapat mempengaruhi mental anggota keluarga yang retak. Sungguh 16 episode yang menguras emosi. Gak jarang gue ngeluarin sumpah serapah selama nonton drama ini. Dari pantauan sosmed hampir semua penonton merasakan hal yang sama. Sampe-sampe intagram Han Soo Hee, pemeran Yeo Da Kyung, sang pelakor diserang netizen. Emosi sih emosi tapi gak sampe norak juga, hey! </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang gue liat, The World of The Married pengen nunjukin tentang realita pernikahan. Bahwa pernikahan bukan sebuah cerita di negeri dongeng yang semuanya indah. Pernikahan hanya sebuah fase kehidupan yang dipilih manusia untuk melanjutkan hidup yang diimpikan. Berawal dari cinta, kadang berakhir dengan pengkhianatan atau penderitaan. Ada yang bertahan dalam 'neraka', ada juga yang langsung ini melepaskan diri. Semuanya kembali ke pilihan lagi. Ini gue sotoy sih sebagai orang yang belum pernah menikah. Ya udahlah ya. Ini sepenglihatan dan sepemahaman gue doang. Gak cuma di drama tapi juga di dunia nyata, di sekeliling gue dan terjadi pada orang-orang dekat. Pernikahan adalah sebuah perjalanan penuh tantangan, rintangan, cobaan dan godaan. Hanya mereka yang terpilih yang bisa bertahan sampai maut memisahkan. Ini ke-sotoy-an gue lagi. Gak harus setuju loh ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ngomongin pernikahan berdasarkan drama ini juga gak lepas dari sosok anak. Perjuangan Ji Sun Woo buat ngelindungin anaknya dari segala tekanan juga nguras emosi. Mana anaknya kadang nyebelin banget. Tapi kasian juga. Kita dikasih gambaran gimana mental anak <i>broken home</i> yang terus menerus ngeliat 'peperangan' kedua orang tuanya. Gue aja yang liat capek apalagi anaknya. Gue coba memaklumi kelakuan anaknya yang kadang pengen minta digetok kepalanya *elus dada*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang lebih menarik lagi selama nonton drama ini gue selalu terngiang-ngiang kata-kata nyokap gue bertahun-tahun yang lalu. Begini kata beliau, "walaupun kalian perempuan, nanti kalo udah dewasa harus punya pekerjaan dan uang sendiri. Gak terkecuali ketika udah nikah. Jangan bergantung penuh sama suami. Perempuan itu harus mandiri. Jaga-jaga nanti kalo ada kejadian yang gak diinginkan dan mengharuskan pisah sama suami, paling gak masih bisa berdiri di kaki sendiri". Kata-kata yang gak pernah gue lupain. Pas liat Ji Sun Woo, gue langsung mikir, nyokap gue emang bener. Gue curiga Ji Sun Woo pernah ngobrol sama nyokap gue *yakali*.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Habis nonton ini gue yakin sih ada orang yang bakal takut buat menikah. Takut akan kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi di depan. Tapi kalo takut, apa artinya kita gak akan ngelakuin?, kata seorang senior panutan gue. Gue pribadi sih nganggap kalo pernikahan adalah suatu step yang penting dalam kehidupan karena banyak alasan. Namun yang paling penting, nikah kalo udah siap mental. Jangan nikah karena ngeliat orang lain udah nikah atau karena ngeliat postingan-postingan pake hashtag <i>#relationshipgoals</i> di media sosial. Yang lebih penting lagi, nikah kalo udah ada pasangannya. Gitu. mblo! *nunjuk muka sendiri*</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-1999498290509114982020-05-05T07:08:00.003-07:002021-09-12T10:25:04.484-07:00Didi Kempot; Patah Hati? Dijogeti Aeee<div style="text-align: justify;">
<i>"Opo wae sing dadi masalahmu, kuwat ora kuwat kowe kudu kuwat. Tapi misale kowe uwis ora kuwat tenan, yo kudu kuwat" - Didi Kempot</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hari ini seorang musisi yang dicintai banyak orang berpulang. Dialah Dionisius Prasetyo atau yang akrab dikenal dengan Didi Kempot. Beliau meninggal dunia pada umur 53 tahun diduga karena serangan jantung. Didi Kempot terkenal sebagai penyanyi campursari (<i>mostly</i> berbahasa Jawa) yang bertemakan patah hati. Karena inilah beliau mendapatkan sebutan <i>Lord Didi Kempot, The Godfather of Brokenheart</i>. Penggemarnya pun menamakan diri mereka <i>Sobat Ambyar</i> dengan sebutan <i>Sad Boys</i> untuk pria dan <i>Sad Girls</i> untuk wanita. Sebuah sebutan yang cenderung menertawakan keadaan diri sendiri pasca putus cinta. Patah hati? Dijogeti aeee. Begitulah kira-kira prinsipnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5W_JMi-DKXceXl-QEipoy4VviocxvSTTFkl-FG6_kbnkGp-mWRhqvYJNPhdHtCLRtFooKVXMMLiP72HEkGdg7EOYo9l9cZi79_o96U5Nwm3rbnA3zLUan0bxd_WQgksNySR97_X7rLyI/s1600/2liW7X5f_400x400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5W_JMi-DKXceXl-QEipoy4VviocxvSTTFkl-FG6_kbnkGp-mWRhqvYJNPhdHtCLRtFooKVXMMLiP72HEkGdg7EOYo9l9cZi79_o96U5Nwm3rbnA3zLUan0bxd_WQgksNySR97_X7rLyI/s16000/2liW7X5f_400x400.jpg" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bertahun-tahun berkarya di dunia musik, Didi Kempot telah menciptakan ratusan lagu dan berkelana dari panggung ke panggung sampai ke Suriname. Dalam kurun waktu ini pula, beliau memiliki banyak pendengar setia. Bagi generasi 90-an yang sebagian besar tumbuh bersama lagu-lagu pop dan rock, campursari merupakan aliran yang tidak terlalu familiar. Permasalahannya bisa karena bahasa. Setidaknya bagi saya. Tapi bagi mereka yang senang mendengarkan musik, paling tidak pernah mendengarkan lagu 'Stasiun Balapan' yang dibawakan oleh Didi Kempot. Salah satu lagu beliau yang legendaris. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tahun 2019 adalah tahunnya Didi Kempot. </div>
<div style="text-align: justify;">
Stasiun tv dan panggung-panggung pertunjukan musik berlomba-lomba menampilkan beliau. Pertunjukan yang tidak akan sepi pengunjung. Beliau tampil dengan setelan khas pria Jawa lengkap dengan blangkonnya. Didi Kempot menahbiskan diri menjadi sebuah fenomena dan seorang legenda. Bagaimana tidak, anak-anak muda dari berbagai kalangan tiba-tiba menggandrungi lagu-lagu Didi Kempot. Tidak hanya itu, mereka menghapalkan lagu dan berjoget dengan asik di setiap acara yang menampilkan sang <i>Godfather</i>. Tak sedikit pula yang meneteskan air mata selagi mengucapkan lirik-lirik yang jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia mengandung makna yang perih. Sakit tapi tidak berdarah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tahun yang sama, saya mengalami patah hati berat. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mendengarkan lagu adalah salah satu pelarian dan hiburan. Saya mendengarkan banyak lagu Didi Kempot walaupun tak paham arti lirik sepenuhnya. Tiga tahun hidup di Yogyakarta tak banyak membantu saya memahami bahasa Jawa. Yang saya tahu, lagu-lagu tersebut mewakilkan apa yang saya rasakan. Lagu-lagu tersebut memiliki daya magis yang membuat sedih tetapi juga bisa membuat saya tersenyum. Mendengar lagu-lagu ini membuat kita ingin berjoget dan seakan hendak memberi tahu bahwa patah hati tak harus sesedih itu. Patah hati bisa dihadapi dengan santai dan asik. Walaupun hati <i>ambyar</i> tapi masih bisa joget. Menangis pun silahkan saja. Sambil berjoget tentu saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya yakin Didi Kempot adalah orang baik dan sederhana. Penilaian yang saya simpulkan dari cara beliau bertutur dalam berbagai kesempatan. Seorang seniman yang selalu ingin membesarkan musik daerah dan melakukan banyak kegiatan amal. Bahkan beberapa waktu sebelum berpulang, beliau mengumpulkan donasi sebesar tujuh milyar rupiah untuk membantu penanganan covid-19. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pakde Didi Kempot, terima kasih untuk lagu-lagunya yang ciamik. Terima kasih untuk lagu-lagunya yang menghibur. Terima kasih sudah menemani dan menghibur di kala putus cinta. Terima kasih karena pernah mengingatkan untuk selalu kuat, untuk boleh patah hati tapi tak boleh patah semangat. Semoga pakde beristirahat dengan tenang dan bisa bernyanyi sepuasnya di atas sana dengan Glenn Fredly yang telah mendahului sebulan lalu. Sepertinya surga sedang butuh hiburan. Mungkin penghuni-penghuninya sedang ingin berjoget.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-70715679098963132892020-04-15T08:16:00.002-07:002021-09-12T10:31:05.203-07:00Belajar Ketabahan dari Liverpool<div style="text-align: justify;">
<i>"Tak ada yang lebih tabah dari <strike>hujan bulan juni </strike>Liverpool</i><br />
<i>Dirahasiakannya <strike>rintik rindunya</strike> hasrat besarnya</i><br />
<i>Kepada <strike>pohon berbunga itu</strike> piala Liga Inggris itu" </i><br />
<i>- Sapardi Djoko Damono (dengan sedikit editan)</i><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue gak sempet ngitung udah berapa weekend yang terlewati tanpa pertandingan sepakbola di layar kaca. Federasi sepakbola seluruh dunia mengumumkan semua liga dan kompetisi ditunda karena terjadinya pandemi. Liga Inggris ditunda sampai 30 April 2020 tetapi bisa diperpanjang jika keadaan tak kunjung membaik. Padahal kalo diitung-itung tinggal beberapa pertandingan lagi liga berakhir dan sang juara bisa angkat piala. Di Liga Inggris sejak paruh musim pertama, Liverpool udah hampir tak terbendung. Juara di depan mata, sulit untuk dijegal. Man City dan Leicester yang diharapkan (fans Man United) bisa bersaing ternyata gak guna. Inilah kenapa lo gak boleh berharap sama tim lain. Tolong jangan diulangi. Memalukan! *ngomong sama kaca*. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Next year will be our year</i>, begitu kata fans Liverpool setiap akhir musim saat gagal meraih gelar juara liga. Kata-kata penguatan yang menjadi tumpuan harapan angka 18 akan berubah menjadi 19 setelah menunggu sekian lama. Tahun ini setelah penantian 30 tahun, kata-kata itu keliatannya bakal jadi kenyataan. Liverpool berkesempatan besar untuk mengakhiri musim ini tanpa terkalahkan sekalipun seperti yang dilakukan Arsenal pada musim 2003/2004, namun kadang kenyataan tak seindah angan. Tersebutlah sebuah klub bernama Watford yang entah habis berkonsultasi dari dukun mana mengubur impian Liverpool menjadi <i>The Invincibles</i> dengan tiga gol tanpa balas. Fans Arsenal hanya tersenyum simpul dan berkata "<i>Unbeaten is not for everyone</i>". Fans Man United seperti biasa, bagian mengolok-olok. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun diolok, Liverpool masih berdiri tegak. Mereka tetap melaju meninggalkan pesaingnya di liga. Harapan untuk meraih <i>treble</i> juga masih terbuka lebar. Wah, mungkin ini bener-bener tahun kita, kata fans Liverpool dalam hati. Namun, Tuhan sayang pada Liverpool. Diberinya cobaan demi cobaan agar mereka tetap tawakal. Chelsea dengan begitu jahatnya melesakkan dua gol tanpa balas di kompetisi Piala FA. Benar-benar tak punya rasa kasihan. Atletico Madrid pun sama brengseknya. Setelah memberi angin segar dengan membuat Liverpool unggul lebih dulu dengan dua gol, tapi di babak perpanjangan waktu malah membalas tiga gol. Betapa tidak sopannya Atletico Madrid pada juara bertahan. Pupus sudah harapan untuk meraih <i>treble</i>. Piala FA kandas, Liga Champions hanyut. Fans Inter Milan, Barcelona, Bayern Munich dan tak ketinggalan Man United hanya tersenyum simpul dan berkata "<i>Treble is not for everyone</i>". Fans Man United yang tersisa seperti biasa, tak berhenti mengolok-olok. Emang dasar ya kalian. Tidak berpri-kesepakbolaan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tak ada yang lebih tabah dari <strike>hujan bulan Juni</strike> Liverpool. Tak masalah tak meraih <i>treble</i>. Bisa <i>next year</i> lagi. Yang penting juara liga di depan mata. Udah kebayang piala akan dihiasi pita warna merah, diangkat penuh kebanggaan oleh sang kapten diiringi sorak sorai dan setelah itu diarak keliling Merseyside di atas bus dua tingkat. Tak sabar rasanya. Hingga akhirnya...<br />
<br />
Gue gak tega ngelanjutin.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkp81tiW29L5R97cxOn52Xp-fR6GU7SkfMcHW4Q6EL1mWYJKhr7THsEBqeHdRlA1mXCCasO8wdAAE0yCVu4poAKlsDgQ5_rdkV4PgJ7jwphBiOH2AvxTHf2vlE1GBMpqUmiosq5D-LIs/s1600/9c40af43-a2ee-4bd8-b1d1-ad1ce17885d8.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="587" data-original-width="700" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhOkp81tiW29L5R97cxOn52Xp-fR6GU7SkfMcHW4Q6EL1mWYJKhr7THsEBqeHdRlA1mXCCasO8wdAAE0yCVu4poAKlsDgQ5_rdkV4PgJ7jwphBiOH2AvxTHf2vlE1GBMpqUmiosq5D-LIs/w320-h268/9c40af43-a2ee-4bd8-b1d1-ad1ce17885d8.jpeg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang bikin meme ini masuk <strike>surga</strike> neraka jalur undangan </td></tr>
</tbody></table><br />
Saat tulisan ini dibuat, keadaan belum banyak berubah. Virus yang namanya bikin sakit kepala masih meraja lela. Namun, selalu ada hikmah di balik setiap kejadian. Himbauan #StayAtHome bikin gue banyak merenung, penderitaan gue gak ada apa-apanya dibanding Liverpool. Kesabaran mereka atas cobaan-cobaan yang sudah sangat teruji selama kurang lebih tiga dekade dan cobaan di masa pandemi ini salah satu yang terhebat. Bener kata-kata salah satu komika Indonesia "Selama Liverpool masih maen bola, kita gak boleh nyerah sama hidup kita". Dari Liverpool kita belajar ketabahan. Terima kasih Liverpool!</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-69967787705685401482020-03-26T06:56:00.000-07:002020-03-26T07:16:28.323-07:00Sambat di Tengah Pandemi Corona<div style="text-align: justify;">
<i>"You know, sometimes shit happens and it really sucks" </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Hampir dua bulan terakhir semua media, semua kanal dan semua orang membicarakan tentang sebuah virus berbahaya yang ditemukan pertama kali di Wuhan, China. Virus itu dikenal dengan nama virus corona atau SARS-Cov-2 yang menyebabkan Covid-19. Konon virus ini adalah virus corona ke-7 yang menginfeksi manusia. Awal denger berita tentang penyebaran virus di China dan sekitarnya masih agak santai, tbh. Gak sampe ngebecandain tapi ya gitu masih tenang-tenang aja. Sampe pasukan virus ini nyebar ke seluruh dunia dan nyampe di Indonesia tanah air beta...</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Grup whatsapp mulai rame dan gak henti-hentinya ngomongin corona sejak ada kabar kalo di Indonesia ada yang positif terinfeksi. Kasusnya terus bertambah. Pas gue nulis ini kasusnya udah 800an dan yang meninggal udah 78 orang. Sebagian besar pekerja diharuskan bekerja dari rumah, anak sekolah diliburkan, dan kampus gak ada aktifitas offline. Udah pasti sektor ekonomi terganggu. Dollar aja udah mau nembus 17 ribu rupiah padahal sebelum ada corona-coronaan ini stagnan di 14 ribu rupiah. Paling kasian sih pekerja yang gak ada pilihan untuk tinggal di rumah sama pekerja yang mengandalkan pemasukan dari penghasilan harian. Pekerja di sektor jasa banyak yang job atau projectnya dibatalkan. Belum lagi kalo ngomongin dari sektor kesehatannya sendiri. Kelangkaan trus kenaikan harga masker dan hand sanitizer. Kekurangan fasilitas kesehatan kayak Alat Pelindung Diri (APD) buat tenaga-tenaga medis yang berhubungan langsung sama pasien terpapar. Nambah khawatir pas tau kakak yang seorang dokter jadi garda depan di perbatasan daerah gue buat periksa-periksain orang yang lewat. Kalo mau dijabarin satu-satu sih masih banyak. Dan itu terjadinya hanya dalam hitungan minggu. Damn!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat udah stay di rumah masalah lain bermunculan. Melawan kebosanan dan tangan yang gak lepas dari handphone buat update berita. Makin banyak konsumsi berita makin pusinglah kepala. Makin cemas dan gak tenang. Batuk atau pilek dikit udah langsung parno takut gejala covid-19. Gue sendiri udah 3 minggu stay di rumah. Keluar cuma untuk urusan yang sangat penting kayak beli bahan makanan. Stay di rumah juga mungkin ada enaknya kalo ada temennya, nah gue bener-bener sendiri karena kakak dan keponakan stay di luar kota selama pandemi ini. Tiap hari siklusnya bangun, masak, makan, nonton film, mandi, baca buku, nonton film lagi, tidur, repeat. Jiwa extrovertku meronta-ronta. Wisuda kelulusan yang rencananya dilaksanakan bulan april terpaksa dibatalkan pihak kampus. Jadi cuma bakal dikasih ijazah doang tanpa seremoni. Sebenernya gak apa-apa sih cuma ada aja yang kurang gitu. Ganjel kayak biji. Mau pulang kampung kumpul sama keluarga gak bisa juga karena takutnya jadi carrier virus tanpa disadari. Bener kata netizen selama stay di rumah 75 persen energi udah abis duluan buat jaga kewarasan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
"2020 will be better"</div>
<div style="text-align: justify;">
"2020 will be amazing"</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah keyakinan kita di awal tahun ini. Tai pedut. Harapan tinggallah harapan. Sometimes shit happes and it sucks. Ya ini tahun paling buruk selama gue hidup. Masalahnya lo berperang sama hal-hal yang gak keliatan mata telanjang. Silent killer. Teroris tanpa senjata. Semuanya jadi kacau aja gitu. Apapun itu. Gak cuma fisik yang terancam, tapi psikis juga. Masalah patah hati mah gak ada apa-apanya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun sebagai makhluk beriman, mari berdoa semoga kita masih dikasih kekuatan, kesehatan dan umur yang panjang oleh Yang Maha Kuasa hingga nanti pandemi ini hilang dari muka bumi. Sekarang pengen aja gitu ngemaki-maki "FCUK YOU CORONA! BANGSAT LO! MATI AJA LO ANJING"<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWf99xcNqjP_2TMbB0US43arlGCQ0idQF4_gjPlTiOv_KEuwvQXvq8HtOrfJf5oG_l5ZxDd4xjp49DRiPDDr0R7dQ3jpikkjMpkefOUKM8B9H552OJFZQHPX38YKgMTHZwzxQPCb8GKo/s1600/download.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="221" data-original-width="228" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDWf99xcNqjP_2TMbB0US43arlGCQ0idQF4_gjPlTiOv_KEuwvQXvq8HtOrfJf5oG_l5ZxDd4xjp49DRiPDDr0R7dQ3jpikkjMpkefOUKM8B9H552OJFZQHPX38YKgMTHZwzxQPCb8GKo/s1600/download.jpg" /></a></div>
</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-43707198826370308142020-02-25T00:13:00.000-08:002020-02-25T01:31:20.958-08:00Crash Landing On You; Bikin Banyak Kepengen<div style="text-align: justify;">
<i>"Sometimes the wrong train takes you to the right direction. It was like that for me, too" - Yoon Se Ri</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat tulisan ini dibuat, penulis mengalami hari yang sangat gloomy. Mungkin karena pengaruh hujan dan lagu-lagu sendu dari pemutar musik. Gloomy ini juga diduga adalah efek lanjutan dari selesainya drama Crash Landing On You. Yang baca blog gue (kalo ada) pasti tau gue gak akan nulis review (?) kalo drama atau filmnya gak berkesan buat gue. Gue emang anaknya gitu. Ape lu? *galak*<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDrZfuyUHqAmQGaSzgxmJjeTxkdwb0jr5blJGNVqSgVoIzx_IvJiEGs17LhYq1ZO5IH4TpYOUnqftWMsbDknFhFdBJnwegHIcOw6H9Lt7fVXu_-oYIub0oLrD1xHNw3vsxhHqJzizJVok/s1600/CE_CrashLandingKR-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="900" data-original-width="1600" height="180" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDrZfuyUHqAmQGaSzgxmJjeTxkdwb0jr5blJGNVqSgVoIzx_IvJiEGs17LhYq1ZO5IH4TpYOUnqftWMsbDknFhFdBJnwegHIcOw6H9Lt7fVXu_-oYIub0oLrD1xHNw3vsxhHqJzizJVok/s320/CE_CrashLandingKR-1.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang pake seragam godaan iman banget deh</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
Trus kenapa CLOY ini berkesan saudara-saudara? Apakah karena pesona Hyun Bin saat pamer dadanya yang bidang dan punggungnya yang lebar? Aku tidak sedangkal itu, ferguso. Kamu pikir aku cewek apaan? Tergoda pada hal seperti itu? Tentu saja... benar... Gue lemah sama aktor-aktor (cakep) Korea pake seragam tentara. Pas aja gitu. Tapi apakah itu satu-satunya alasan. Tentu saja tidak, marimar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang nanya CLOY ini sama gak sih ama Descendants of The Sun yang fenomenal. Kalo menurut gue CLOY lebih bagus. Bukan berarti DoTS jelek ya. Gue juga suka kok. Tapi CLOY ini ngebawa cerita yang beda tentang dunia militer. Di sini Hyun Bin jadi tentara Korea Utara cuy! Jarang-jarang kan lead actor di drakor jadi tentara Korut. Son Ye Jin yang jadi lawan mainnya diceritain seorang anak konglomerat yang lagi paralayang dan masuk ke perbatasan Korut karena angin tornado. Pertemuan tentara Korut dan warga Korsel di perbatasan jadi awal semua cerita yang rasanya kayak nano-nano. Lo bisa dibikin nangis, senyum-senyum, ketawa ngakak, deg-degan, bingung dalam satu waktu. Gue jamin, drakor ini gak akan ngebosenin.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGrQrZ19PdxwqV7H1Ez0cm1XrtWLt5vuopJCQQadwwOz8j4nhCAVWEVwZHl3zTJc9PCDkP3RKqwiIVdhIX6W2WtXC5davSKrelA6U1m9Sz3mplJWGYr4aWIuAw-5mCFbS3qCGHg9RCP1c/s1600/image.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="419" data-original-width="800" height="167" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGrQrZ19PdxwqV7H1Ez0cm1XrtWLt5vuopJCQQadwwOz8j4nhCAVWEVwZHl3zTJc9PCDkP3RKqwiIVdhIX6W2WtXC5davSKrelA6U1m9Sz3mplJWGYr4aWIuAw-5mCFbS3qCGHg9RCP1c/s320/image.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suapin aku, bang</td></tr>
</tbody></table>
Terlepas dari ceritanya yang tergolong fiksi, gue paling kagum sama penggambaran suasana di Korea Utara. Meskipun tempat syuting setting Korea Utaranya katanya di Korea Selatan dan Mongolia, lo bener-bener kayak diseret ke tempat asing yang gak pernah lo liat di drakor yang lain sebelumnya dan lo yakini kalo itu di Korut. Hebat kan? Gak cuma setting tempat, aktor-aktornya baik yang utama maupun pendukung total banget ngomong pake aksen Korea Utara. Ada beberapa cameo yang bikin senyum-senyum sendiri. Unik dan lucu banget. Pas nonton ada beberapa part yang gue ulang-ulang. Emang sekoplak itu. Cuma adegan sedihnya juga banyak, bikin baper. Bucin lintas negara dan lintas ideologi yang melibatkan keamanan nasional. Dahsyat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selain munculnya naluri ingin tahu lebih jauh dengan hubungan Korsel dan Korut, muncul juga keinginan lain yang agak mustahil. Pengen jadi anak angkatnya Hari Tanoe! Biar gak usah mikir panjang buat ke Swiss, tinggal berangkat gak perlu khawatir besok mau makan apa. Drama ini apik banget ngambil keindahan landscape Swiss. Pegunungan, danau, rumah-rumah unik semuanya bagus banget. Naluri berpetualang jadi membara lagi pengen ngunjungin tempat-tempat semacam itu. Sayang, isi rekening berkata lain.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgmh-i-c9mlCn9zJxjzYxZvbNp6-wckmMgA7BjhtW6_h02i-nkJ3Ymz-YUgg41ejPQ27pHHaIu2wgw1_UxZvsZ-R9tTIpHqME_jZ8kDXtZe_YcpDDK-TVeNAotI0hwPWH-8Ka_izFp_f8/s1600/crash-landing-on-you-2019-20-filming-location-episode-3-landing-stage-iseltwald-koreandramaland-1280x800.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="800" data-original-width="1280" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgmh-i-c9mlCn9zJxjzYxZvbNp6-wckmMgA7BjhtW6_h02i-nkJ3Ymz-YUgg41ejPQ27pHHaIu2wgw1_UxZvsZ-R9tTIpHqME_jZ8kDXtZe_YcpDDK-TVeNAotI0hwPWH-8Ka_izFp_f8/s320/crash-landing-on-you-2019-20-filming-location-episode-3-landing-stage-iseltwald-koreandramaland-1280x800.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengen nyebuurrrr</td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh7IC7aFMwIgsHcirvdjpzGyzgIhFSajGHIqOv7g0j_MvJp0icWmZNFx-hpzyvhYr2G8Qz98J1zuPxeO7osk8QRLWcUzlowykFFW-u-b80MHn9THolSW9r-lrTGaFici8wLUExldUJAfA/s1600/unnamed.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="341" data-original-width="512" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgh7IC7aFMwIgsHcirvdjpzGyzgIhFSajGHIqOv7g0j_MvJp0icWmZNFx-hpzyvhYr2G8Qz98J1zuPxeO7osk8QRLWcUzlowykFFW-u-b80MHn9THolSW9r-lrTGaFici8wLUExldUJAfA/s320/unnamed.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pengen liburan ya allah</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Yang terakhir dan yang terutama pastinya pesona Hyun Bin. Perasaan doi gak setinggi dan secakep ini pas di Memories of Alhambra deh. Atau apa gue yang gak nyadar? <i>Whatever</i>. Yang jelas Hyun Bin di drama ini kayak dewa. Kalo kata Damian, sempurnaaaaa. Apalagi bagian dia pake seragam tentara. <i>Why oh whyyyy. Why is he so damn hot in that uniform?!</i> Aksen Korea Utaranya juga bikin gemes, pengen gigit. Tatapannya gue rasa bisa bikin kecoa kebalik sendiri. Aktingnya gak usah dikomenin lagilah ya. Senior mah susah dilawan. Pas juga dapet lawan maen yang gak kaleng-kaleng. Di salah satu komenan video youtube bilang gini "chemistry mereka berdua bisa ngidupin listrik buat seluruh wilayah Korea Utara". Ya saking bagusnya. Finally ya, kita bisa move on dari Song-Song couple di DoTS.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-F1Y8qViqaOqTzVcbaqOCp1wRKvKgtxabEIrVYVP7iKNMF04uT9Ehlzu47tHeN3_jqJqp7MoKbMFrzWK_ODaAr6gfH5BBz9ycO5xbJicD_ZYLou00yf93dLG1WRx7i04XpB7fLhln9g0/s1600/Wr6e3f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1000" data-original-width="800" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh-F1Y8qViqaOqTzVcbaqOCp1wRKvKgtxabEIrVYVP7iKNMF04uT9Ehlzu47tHeN3_jqJqp7MoKbMFrzWK_ODaAr6gfH5BBz9ycO5xbJicD_ZYLou00yf93dLG1WRx7i04XpB7fLhln9g0/s320/Wr6e3f.jpg" width="256" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Mbak, gantian napa</td></tr>
</tbody></table>
</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-43249821811929367522019-10-25T08:42:00.003-07:002022-01-15T10:34:09.627-08:00Untuk Kamu di Umur Tiga Puluh Tahun<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Hai kamu,<i> how's life</i>?</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Bagaimana rasanya menginjak kepala tiga?</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Sebelumnya, ku ucapkan selamat ulang tahun. Ada yang mengatakan saat ulang tahun kita bertambah umur tapi sebenarnya jatah umur kita berkurang di dunia. Kudoakan semoga sisanya berapa pun itu membuatmu senantiasa bisa bermanfaat bagi banyak makhluk.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Hidup rasanya banyak kesulitan ya setahun terakhir, tahun penghujung kamu berumur 20-an.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<i>It's okay</i>, sayang. Nyatanya kamu sudah tiba di titik ini. Mungkin belum sebuah titik puncak, tapi paling tidak kamu masih bertahan sejauh ini.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Aku ingin mengajakmu melihat sebentar ke belakang. Tidak apa-apa, kan?</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Aku ingat terakhir kamu sempat mencatat apa saja yang kamu capai di setiap pertambahan umurmu dari lahir sampai sekarang. Perjalanan hidup yang menurutku menakjubkan, hidup yang mungkin didambakan beberapa orang. Mungkin untukmu itu adalah sebuah perjalanan yang biasa-biasa saja dan belum ada apa-apanya dibandingkan orang lain. Kukira wajar untuk berpikir seperti itu. Lagipula, kita adalah manusia biasa.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Aku sangat tahu bahwa yang kamu lewati sejauh ini adalah sebuah perjuangan yang tidak mudah. Begitu banyak tangis dan kesepian yang datang. Aku tahu berapa malam yang kamu lewatkan sendiri sambil merenung, menangis kemudian berdoa dalam gelap kepada Tuhanmu. Aku pun tahu seberapa banyak kamu terlihat bahagia di depan orang lain tapi hatimu merasakan hal lain. Selain tidak ingin membuat orang terdekatmu khawatir, kamu juga memilih untuk membagi kesedihan hanya dengan orang yang bisa dipercaya dan mengerti.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Sekarang coba kita lihat sebanyak apa pengalaman yang sudah kamu dapatkan sejauh ini. Amat banyak. Kamu adalah salah satu orang yang beruntung bisa mendatangi banyak tempat, menimba ilmu di sekolah-sekolah terbaik, kemudian memperoleh banyak sekali teman yang kemudian menjadi sahabat setia. Kamu memiliki keluarga yang tidak sempurna tetapi selalu bisa memberikan ketenangan dan kebahagiaan yang tidak dimiliki orang lain. Kamu memiliki banyak orang yang dapat diandalkan dalam masa-masa sulit. Orang-orang yang akan membantumu tanpa banyak mempertanyakan pilihan-pilihanmu. Mereka, baik yang mempunyai pertalian darah atau pun orang asing yang sedekat saudara.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Beberapa pria juga pernah datang dan menjadi istimewa bagimu dalam beberapa waktu. Pria yang pernah memberimu cinta begitu pun sebaliknya. Kamu tahu sayang, tak ada yang pernah sia-sia dari waktu yang telah dijalani. Orang akan selalu datang dan pergi karena begitulah hukum alam yang berlaku. Orang yang datang bisa memberi kebahagiaan maupun kesedihan. Satu yang pasti, mereka memberikan pelajaran hidup yang berbeda-beda. Pelajaran penting untuk menjalani hari-hari selanjutnya. Pelajaran yang belum tentu didapatkan semua orang.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Di umur ketiga puluhmu ini, aku ingin mengatakan bahwa,</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Mengeluh adalah hal yang manusiawi.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Marahlah jika ingin marah dengan mempertimbangkan konsekuensinya.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Menangislah jika itu membuatmu lebih baik.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Tetaplah menjadi dirimu sendiri karena kamu istimewa.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Bersyukurlah atas apa pun yang kamu lewati dan miliki.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Ikhlaskan dan terimalah masa lalu yang baik maupun buruk.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Cobalah memaafkan orang-orang yang pernah menyakiti hatimu.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Tetap berbuat baik sebisa dan semampumu kepada siapa pun.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Terus lakukan kegemaranmu dan apapun yang bisa membuatmu bahagia.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Mengobrollah lebih banyak dengan ayah ibumu agar di masa tua mereka tidak merasa kesepian.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Sayangi dan hargai saudaramu, sahabatmu dan orang-orang yang selalu ada untukmu.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Tetap tersenyum dan tularkan kebahagiaan sebanyak mungkin.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Ingatlah bahwa setiap orang punya pergumulan masing-masing, cobalah mengerti.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Tak ada batasan umur untuk bermimpi. Kejarlah apa yang kamu cita-citakan dan tetap yakin kamu bisa melakukan apa pun.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Teruslah belajar karena ilmu tak pernah berkesudahan.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Akan masih banyak hal yang akan terjadi, yang tidak sesuai dengan keinginanmu, di luar kekuatanmu. Oleh karena itu, pasrahkan seluruh hidupmu kepada Yang Maha Kuasa.</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Satu hal lagi yang harus kamu tahu,</div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: left;">
Aku dan banyak orang mencintaimu. Sangat.</div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtoimg2t0VyU1BIYulbf5wxwfF7ds62Tw9kWgbBPflBoaRo-aYNmnyq5yFeeUMQywrYOyfpUMbJSDf_YZZFzJAjcjPtYgIdhew4RyqJvnPKO-pEISuW-uDtruCIlQzU857eBaOVODTp9w/s1600/2019-09-23_06.35.04_1-01%255B1%255D.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1353" data-original-width="1126" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhtoimg2t0VyU1BIYulbf5wxwfF7ds62Tw9kWgbBPflBoaRo-aYNmnyq5yFeeUMQywrYOyfpUMbJSDf_YZZFzJAjcjPtYgIdhew4RyqJvnPKO-pEISuW-uDtruCIlQzU857eBaOVODTp9w/w333-h400/2019-09-23_06.35.04_1-01%255B1%255D.jpeg" width="333" /></a></div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-61657575233310303222019-10-25T07:14:00.002-07:002022-01-15T09:21:00.347-08:00Gundala; Pride of Indonesia!<div style="text-align: justify;">
<i>"Jangan ikut campur urusan orang lain. Belajar urus diri lo sendiri" - Awang</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tuh dengerin kata Awang. Agak susah tapi ya buat orang-orang jaman now apalagi yang ekstrovert kayak gue. Tapi kita lagi gak ngebahas tentang kehidupan di dunia fana ini, kita lagi mau ngebahas tentang film superhero (jagoan) Indonesia yang baru aja tayang, Gundala Putra Petir. Film ini banyak yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia, paling gak yang suka nonton film atau yang baca komiknya. Kalo gue yang pertama karena gue terus terang gak baca komiknya. Sering denger doang selewat. Baru mulai cari tau pas Joko Anwar, sutradara film ini ngumumin tentang produksinya.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoyF3plMW_sReb5OLlZWxGEE0H2YXSTcBVAH7mMn2LVm6xNjpPk1eW9f5_upmu0G6fPLRHbLIvB-mQDR-X9dhKiY7ytBIZl19W-_YauOb0TAOboX3ZpCt7y18xMzaiyA1QPvoc2w19dso/s1600/066536100_1540717167-gundala.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgoyF3plMW_sReb5OLlZWxGEE0H2YXSTcBVAH7mMn2LVm6xNjpPk1eW9f5_upmu0G6fPLRHbLIvB-mQDR-X9dhKiY7ytBIZl19W-_YauOb0TAOboX3ZpCt7y18xMzaiyA1QPvoc2w19dso/w400-h400/066536100_1540717167-gundala.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, Gundala ini tokoh komik yang diangkat ke layar lebar dan diproduksi secara serius. Serius dalam artian sebaik-baiknya, sebagus-bagusnya, semaksimalnya kemampuan sineas Indonesia biar jadi keren. Syukur kalo bisa nyamain film-film Marvel. Ya paling gak DC-lah. Itu udah tarif bawah kalo di dunia ojol. Cuma kalo gak nyamain juga gak apa-apa. Namanya juga usaha. Dan gue baru tau kalo Gundala ini salah satu karakter yang ada di semesta Bumi Langit. Ternyata karakter jagoan dari komik lama ini banyak banget. Gue taunya cuma Si Buta Dari Gua Hantu sama Mandala. Maklum, soalnya masa kecil dan remaja gue terenggut nonton Angling Darma sama Misteri Gunung Merapi. Gue beneran gak tau tuh kalo ada yang namanya Godam, Sri Asih, Virgo, Tira, Aquanus etc. Nah film Gundala ini ceritanya jadi pembuka rangkaian Bumi Langit Cinematic Universe. Kayak Iron Man gitulah pas ngebuka Marvel Cinematic Universe. Kenapa Gundala harus dibahas? Ya karena ini produk Indonesia. Indonesia bikin film superhero yang lumayan itu prestasi.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHl1U_9VNi68G-XAmlDGOIoUn0zWP0ApV5z0EhUWnQbKcWj6vZKnXjTpsrO4GKlrlp_Qt-KmaHGN-lRFLE8AwdDTBx9MHxNrVORxp3a7PyCI5xMPubYuhrTMfe9YQNsNDdjkP369e42QU/s1600/superhero-indonesia-kreasiku-by-joemand-0e160b0be4bc07a1b9e062ac63fa6422-600x400-0df0bd2d15ca1fe48778c9ac81cec7a9_600x400.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="400" data-original-width="600" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgHl1U_9VNi68G-XAmlDGOIoUn0zWP0ApV5z0EhUWnQbKcWj6vZKnXjTpsrO4GKlrlp_Qt-KmaHGN-lRFLE8AwdDTBx9MHxNrVORxp3a7PyCI5xMPubYuhrTMfe9YQNsNDdjkP369e42QU/w400-h266/superhero-indonesia-kreasiku-by-joemand-0e160b0be4bc07a1b9e062ac63fa6422-600x400-0df0bd2d15ca1fe48778c9ac81cec7a9_600x400.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Gundala nama aslinya Sancaka, diperanin sama Abimana Aryasatya yang entah kenapa di peran ini jadi cakep banget. Sebelum-sebelumnya juga cakep sih tapi di sini berlipat-lipat cakepnya. Duh. Kehidupan Sancaka dari kecil diceritain di film ini. Ceritain gimana orang tuanya yang berjuang buat ngelawan ketidakadilan yang bikin bapaknya meninggal dan ibunya ngilang. Dari situ Sancaka berjuang idup sendiri. Akting adek yang jadi Sancaka kecil wagelaseh. Keren banget. Jadi pengen gue angkat jadi sodara rasanya. Dalam perjuangan hidup sendiri, Sancaka kecil ketemu sama cowok remaja namanya Awang dan ngajarin bela diri. Sayangnya mereka kepisah pas lagi ngejar kereta. Sancaka trus gede aja gitu berubah jadi cakep walaupun cuma pake baju satpam.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpO731oiNzH362IJyTPAeQaKnq-NGzf5qSIOUqWlfk9Nz23UIABpZOgsYtYtVhD_cTFiauke1kwlceoizQ-DvCNRKDR_W6hIrhIsq0i445n8D2Gze3_HcKl5OsJH8WcMw53vkqmupIaW0/s1600/Gundala-new-1024x512.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="512" data-original-width="1024" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpO731oiNzH362IJyTPAeQaKnq-NGzf5qSIOUqWlfk9Nz23UIABpZOgsYtYtVhD_cTFiauke1kwlceoizQ-DvCNRKDR_W6hIrhIsq0i445n8D2Gze3_HcKl5OsJH8WcMw53vkqmupIaW0/w400-h200/Gundala-new-1024x512.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Film ini banyak adegan berantemnya. Adegan berantemnya bagus walaupun adegan berantem kayak gitu udah sering kita liat di film-film action Indonesia yang lain. Sancaka ngeluarin petirnya cuma beberapa kali, mungkin karena budget CGI yang mahal. Mungkin ya. Gak dijelasin detail kenapa Sancaka tau-tau bisa ngeluarin petir. Atau guenya yang gak merhatiin. Kalo menurut komiknya sih doi anak Raja Petir gitulah. Sancaka yang awalnya cuek sama keadaan sekitar karena gak mau ikut campur urusan orang lain (karena inget pesan Awang), mulai ngebela orang-orang gak bersalah trus lama-lama jadi <i>vigilante</i> macam Arrow gitu. Yang minta bantuannya modelan Tara Basro, ya bergetarlah jiwa patriotisme babang Sancaka.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SWy7y3h1gnMOF-le9nqoduKoUeh8Z96JiwUk84TVtXPa5VYQ_kRpJTTvuMIv5Qyme6gFNKqmVbZGKLmG5Z_kHs7WoUQ4o__b6qT7-Kgci8ZAThyphenhyphenBS_J4WLmtbeVp3J5AaRA5ocQ1uf8/s1600/98d3bb56-2d78-492c-994a-77a4972bab53_169.jpeg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="650" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi9SWy7y3h1gnMOF-le9nqoduKoUeh8Z96JiwUk84TVtXPa5VYQ_kRpJTTvuMIv5Qyme6gFNKqmVbZGKLmG5Z_kHs7WoUQ4o__b6qT7-Kgci8ZAThyphenhyphenBS_J4WLmtbeVp3J5AaRA5ocQ1uf8/w400-h225/98d3bb56-2d78-492c-994a-77a4972bab53_169.jpeg" width="400" /></a></div>
<br />
Villain di sini namanya Pengkor, diperanin sama aktor Malaysia Bront Palarae. Salah satu yang aktingnya ciamik juga. Penceritaan tentang masa kecilnya dan gimana dia jadi Pengkor yang sekarang itu singkat tapi joss. Dia juga di film ini jadi bapaknya anak-anak. Anak-anak ini adalah anak-anak yatim yang dia bantu dan dilatih jadi pembunuh bayaran dengan profesi yang beragam. Anak-anak bapak yang muncul di Gundala castnya mantep-mantep banget walaupun pas mereka muncul kurang greget. Entah kurang dieksplor atau emang adegan berantemnya kurang bagus.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKUZFcWxYyRYChdqwReIwv5OX1kdsifvKhw8eJ_ewAKKlIdOPRZGAZDsz_aIYtxM7PdowNXwOGXwm9_KtakBEU61Y2Fg_xDzl3IBGEi2PbX6k1-1o-WFIMqhNhUmm-VmZ1wDQF6W0e9RQ/s1600/EEqsghJUcAE0NQ-.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="956" data-original-width="1181" height="324" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgKUZFcWxYyRYChdqwReIwv5OX1kdsifvKhw8eJ_ewAKKlIdOPRZGAZDsz_aIYtxM7PdowNXwOGXwm9_KtakBEU61Y2Fg_xDzl3IBGEi2PbX6k1-1o-WFIMqhNhUmm-VmZ1wDQF6W0e9RQ/w400-h324/EEqsghJUcAE0NQ-.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
Plot cerita film Gundala kata sutradaranya Joko Anwar sedikit nyindir kondisi Indonesia. Perjuangan kaum buruh, orang-orang tertindas dan lemah. Gak lupa juga ada wakil-wakil rakyatnya. Untung di sini yang ditonjolin wakil rakyat yang memihak kepentingan yang empunya suara. Kalo dalam dunia nyata you knowlah yaaa.<br />
<br />
Kayak film-film superhero khususnya Marvel, Gundala juga punya <i>after credit scene</i> yang ngasih liat tokoh lain dari Bumi Langit Cinematic Universe buat ngasih penonton kisi-kisi film-film selanjutnya. Salah satu villain yang awalnya temen Pengkor yaitu Ghazul (diperanin Ario Bayu) juga ngambil peran penting karena ngebangkitin salah satu villain terkuat yaitu Ki Wilawuk. Soooo, dari kisi-kisi ini bikin gak sabar buat nonton film-film selanjutnya.<br />
<br />
Untuk sinematografi gue sih suka aja. Tone-nya enak diliat. Kalo udah sering liat film atau serial DC pasti udah gak asing. Dark-nya mirip-mirip. Jokesnya juga oke dan pas penempatannya. Cuma ya masih banyak yang perlu dibenerin lagi. Budgetnya dinaikin lagi sih bisa pecah. Tapi di balik segala kekurangannya, menurut gue Gundala jadi pembuka yang bagus buat film-film 'jagoan' Indonesia selanjutnya. Gak pernah nyangka sebenernya Indonesia bisa punya film sejenis ini dan gak kampring.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpDWtbITMPYUlivLvOY9dv01JcXk0XkyEO6hDutuFJLXkpfrDtFllZMEqYlCnMxsgRu0BrHinZjh1JhW9BmxoBqfNNBFGlZgvFQGTU3Mkp4Btbj-rKzMT2edbPsmxu3rW8EVEhiQVz2aQ/s1600/Abimana-Aryasatya_2.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1129" data-original-width="1078" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpDWtbITMPYUlivLvOY9dv01JcXk0XkyEO6hDutuFJLXkpfrDtFllZMEqYlCnMxsgRu0BrHinZjh1JhW9BmxoBqfNNBFGlZgvFQGTU3Mkp4Btbj-rKzMT2edbPsmxu3rW8EVEhiQVz2aQ/w381-h400/Abimana-Aryasatya_2.jpg" width="381" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bang, gak mau nambah istri gitu? Aku siap</td></tr>
</tbody></table>
</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-88705576635322522912019-09-16T01:37:00.001-07:002022-01-15T09:22:38.923-08:00Search WWW; All About Women's Power<i>"A woman is like a tea bag. You can't tell how strong she is until you put her into hot water"</i> - <i>Eleanor Roosevelt</i><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Ngomongin drama korea kayaknya gak bakal abis-abis. Setiap minggu ada aja drakor baru yang tayang sampe waktu rasanya gak cukup banyak buat nonton itu semua. Produksinya juga makin gila-gilaan gak maen-maen. Pilihan cerita dan genrenya beragam tinggal pilih mana suka. Sepanjang gue nonton drakor, banyak yang munculin peran utama perempuan yang tertindas, lemah tapi mampu bangkit saat berada di titik bawah. Yang pemeran utamanya cewek semua juga ada, yang ngulik sisi kehidupan tiap pemeran. Tapi, Search WWW buat gue adalah drakor yang bener-bener nunjukin sisi kuat perempuan. Semacam drama <i>women empowerment</i> gitulah. Gue bahas di sini karena emang beda dari drakor biasanya.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL0e3f3WUAkfneazmkK8TA3ZBBhwZ7_wwi75RrEHpDprXrqrl0lmPpPKkflw_kGqeDRbTBiLJ5lztLXgNjzs8BzjUtPVF2vaEqRBuuKc5_5C2TCH6iCxsSrXpnsxlMHti2YTE90hoL3PE/s1600/Search-WWW-03.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="566" data-original-width="400" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgL0e3f3WUAkfneazmkK8TA3ZBBhwZ7_wwi75RrEHpDprXrqrl0lmPpPKkflw_kGqeDRbTBiLJ5lztLXgNjzs8BzjUtPVF2vaEqRBuuKc5_5C2TCH6iCxsSrXpnsxlMHti2YTE90hoL3PE/w281-h400/Search-WWW-03.jpg" width="281" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pemeran utamanya udah jelas perempuan semua. Bahkan peran-peran pembantu yang nempatin posisi penting dalam ceritanya dipegang sama perempuan. Misalnya nih ketua perusahaan yang berkuasa dan kaya raya, biasanya kan laki-laki (tua) tuh, di drama ini dipegangnya sama perempuan (tua) dong. Dari judulnya sih bisa kebaca kalo ceritanya seputar dunia internet. Yang jadi main role atau fokus cerita adalah tiga perempuan yang semuanya cantik, pinter dan menarik. Mereka bertiga punya latar belakang yang beda-beda tapi semuanya punya <i>passion</i> dan dedikasi pada pekerjaan yang gede. Bakal banyak scene di mana lo bakal bilang "wagelaseh" saking kerennya mereka. Permasalahan pribadi yang dihadapi juga beda-beda bentuknya, relatable dan gak lebay. Drama ini pengen ngegambarin kalo sehebat apapun perempuan di dunia kerja, mereka juga kadang galau kalo urusannya sama perasaan. Nah bedanya lagi, mereka galau ya sewajarnya aja. Galau ya galau tapi less drama. Gue malah amazing banget pas mereka kadang lebih banyak pake logika pas berhadapan ama masalah baik itu urusan kerjaan ataupun percintaan. Beberapa kali gue bilang gini "kalo gue jadi dia pasti gitu juga sih". Penulis ceritanya bikin konflik dan penyelesaian masalahnya naro kita di posisi abu-abu, gak hitam gak putih. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Keteguhan mereka megang nilai-nilai yang diyakini walaupun banyak yang menentang atau gak suka menurut gue salah satu poin penting dalam drama ini. Tau kapan harus terlihat kuat dan pada siapa harus nunjukin kelemahan juga list selanjutnya kenapa cerita di drama ini bagus banget menurut gue. Walaupun mereka <i>badass </i>banget, tetep diliatin mereka juga bisa down trus nangis kejer kalo emang bebannya udah berat banget. Jadi masuk akal. Bener-bener jarang banget (seenggaknya setau gue) drakor yang ceritanya kayak gini. Di drama ini bukan berarti gak ada peran cowo sama sekali. Mereka ada buat ngaduk-ngaduk hati cewe-cewe setrong ini. Gue juga bakal lemah sih kalo cowo-cowonya modelan gitu semua haha. Buat yang lagi berhadapan sama cewe setrong dan mandiri, bisa belajar dari cowo-cowo di drama ini. Cewenya udah logis banget kebayang jadi cowonya harus lebih logis lagi. Cewe-cewenya pinter, nah kebayang kan cara cowo-cowo ngimbangin mereka gimana. Teknik tarik ulurnya bangke banget juga sih.<br />
<br />
Aaaaaa, pokoknya harus nonton ini. Terutama buat cewe-cewe di luaran sana yang lagi <i>down</i> atau butuh panutan, drama ini bakal menghibur banget. Gak perlu mikir berat-berat, gampang paham sama jalan ceritanya. </div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-41525379634145738802019-07-15T12:30:00.001-07:002022-01-15T09:25:12.195-08:00Spider-Man Far From Home; Selamat Tinggal Tobey & Andrew<div style="text-align: justify;">
<i>"With great power, comes great responsibility" </i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kalo mau bahas Spider-Man, kayaknya kurang afdol kalo quotes fenomenal ini gak ditulisin. Jadi setelah nonton semua film Spider-Man dari jaman Tobey Maguire sampe jaman Tom Holland, total semuanya ada 8 film termasuk versi animasinya Into The Spider-Verse, baru kali ini gue semangat buat nulis tentang kehidupan Peter Parker (yha trus kenapaaa). Spider-Man dari dulu sepenilaian gue adalah salah satu karakter Marvel yang lumayan banyak penggemarnya. Mungkin karena cerita klise bahwa setiap orang yang beruntung (atau terkutuk) -digigit binatang- bisa jadi superhero. Jadi kalo digigit nyamuk bisa berharap gitu nyamuknya kabur dari laboratorium yang lagi neliti serum canggih masa depan. Mungkin juga karena kekuatannya unik gitu bisa ngeluarin jaring dan gelantungan pake kostum ketat di gedung-gedung tinggi serta bikin image laba-laba yang selama ini menakutkan/menjijikkan berubah jadi keren.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVDJJA7RkXm9PH9kA_Ov1xw2Fohi6HHWQg9QKTn9sGl8Q8ydNTbo8h4PDKd1D_tjGTEweq9xjdUu6wZn_oYG834mjUueRcOIhIf6sSwG_ZSC9_UytETVPaQr0nlqvQ9kw6E9jXdWwkreY/s1600/spiderman-ps-on-the-action-mode-wallpaper.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="854" data-original-width="1600" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVDJJA7RkXm9PH9kA_Ov1xw2Fohi6HHWQg9QKTn9sGl8Q8ydNTbo8h4PDKd1D_tjGTEweq9xjdUu6wZn_oYG834mjUueRcOIhIf6sSwG_ZSC9_UytETVPaQr0nlqvQ9kw6E9jXdWwkreY/w400-h213/spiderman-ps-on-the-action-mode-wallpaper.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Manusia laba-laba<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Setelah berjibaku dengan Tobey Maguire dan meyakini dia adalah sosok pemeran Peter Parker yang paling pas, muncullah Tom Holland. Si dedek lucu kesayangan kita semua. Sebelumnya gue mau minta maaf sama penggemar Andrew Garfield, karena gue ngerasa dia gak cocok sama sekali meranin Peter Parker walaupun jujur gue suka cerita versi Amazing Spider-Man. Gue juga suka dia jadian sama mbak Emma Stone yang jadi lawan mainnya di sini, walaupun akhirnya kandas juga. Mereka harus belajar sama Teuku Wisnu dan Shireen Sungkar tentang cara menjaga cinta lokasi yang awet. Tentu ini adalah pendapat yang subjektif banget. Diterima bagus gak diterima ya bodo amat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK9tOaa7lTHOlvxvrJTjKPka4V60OdJZp0VEXc6t3O9nSoDUFL4fdi1nAOhI4RiQS0efOJzElhhzc_VWzbZL-jYT095SQxH0bI1ubUxsPPWOtqS7l3cxCc-o2T_Sw4eclWnh_iYf6WxS8/s1600/698f5199aa9ab43f0a15be32290efb26.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="750" data-original-width="500" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhK9tOaa7lTHOlvxvrJTjKPka4V60OdJZp0VEXc6t3O9nSoDUFL4fdi1nAOhI4RiQS0efOJzElhhzc_VWzbZL-jYT095SQxH0bI1ubUxsPPWOtqS7l3cxCc-o2T_Sw4eclWnh_iYf6WxS8/w266-h400/698f5199aa9ab43f0a15be32290efb26.jpg" width="266" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babang Tobey, cinta pertama kita<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0djEnyyn0jkcXJ2gM16P_eqmbLqFwNlgnKlPbG05ofSLGbq7cQcm7AGmg2rzu1bFzzdrE2mw875B-YzIkNsiwqfT8osVjvTBT9F6tSxoL3noK8gj5Fx2iO0Z9F3RF0z1WtMKpsGkUHi8/s1600/andrew-garfield-amazing-spiderman.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="681" data-original-width="968" height="281" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0djEnyyn0jkcXJ2gM16P_eqmbLqFwNlgnKlPbG05ofSLGbq7cQcm7AGmg2rzu1bFzzdrE2mw875B-YzIkNsiwqfT8osVjvTBT9F6tSxoL3noK8gj5Fx2iO0Z9F3RF0z1WtMKpsGkUHi8/w400-h281/andrew-garfield-amazing-spiderman.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babang Andrew, yang biasa-biasa saja<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDOzKUNrYJlxM9sAO04d5r1uJodSRth2s6BYTkFM0rmWnUOyUHDvRMMIX0fxY7OKsuCo8Bkaiiah6SBvOoTeddqTLKWwTAOB87rEXPNJQywv_WqE1Ok8tzytiN_8MntQViIKOok2y0XNI/s1600/spider-man-homecoming-sequel.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="579" data-original-width="1024" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDOzKUNrYJlxM9sAO04d5r1uJodSRth2s6BYTkFM0rmWnUOyUHDvRMMIX0fxY7OKsuCo8Bkaiiah6SBvOoTeddqTLKWwTAOB87rEXPNJQywv_WqE1Ok8tzytiN_8MntQViIKOok2y0XNI/w400-h225/spider-man-homecoming-sequel.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Adek Tom,adek kita bersama<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, pas Tom Holland muncul pertama kali di Captain America: Civil War perasaan gue agak ragu, "nih anak bisa gak ya jadi Spider-Man sebagus Tobey". Seiring waktu berjalan dan semakin seringnya doi muncul di film-film Marvel, gue yakin banget dia bakal jadi Peter Parker yang beda banget, in positive way. Bener aja. Tom Holland itu ngegemesin, kocak, dan banyak bacot tapi gak annoying. Dedek-dedek gemes bangetlah. Interview-interview dia di youtube berperan besar dalam habisnya kuota gue. Susah buat dilewatkan. Dia pake aksen British adalah nilai plus. Di film-film tempat dia muncul juga line yang dikasih ke dia pas aja gitu. Anak remaja yang tiba-tiba punya superpower-nya dapet banget. Chemistry dia sama Robert Downey Jr (Tony Stark) lebih dapet lagi. Seketika pengen jadi sodaranya Peter Parker aja bawaannya.</div><div style="text-align: justify;"><br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6SBz1e2NUfSyfXxb3IU-LN0Fj1A-y_SFoUMKdiCJ_t37uj5Sbuz3R8RpgigJJMuB8UpDdWyOvGnBUk4n2aFiG6bYp3NSvI-kjpekXmwUT-ogUub2XluzavL8o4nXwQiK_X1c6tlK0yUI/s1600/Tony-Stark-and-Peter-Parker-in-Spider-Man-Homecoming.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="818" data-original-width="1600" height="204" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6SBz1e2NUfSyfXxb3IU-LN0Fj1A-y_SFoUMKdiCJ_t37uj5Sbuz3R8RpgigJJMuB8UpDdWyOvGnBUk4n2aFiG6bYp3NSvI-kjpekXmwUT-ogUub2XluzavL8o4nXwQiK_X1c6tlK0yUI/w400-h204/Tony-Stark-and-Peter-Parker-in-Spider-Man-Homecoming.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Yang gak pernah bolos pelajaran kimia (<i>if you know what i mean</i>)</td></tr>
</tbody></table><br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah dibikinin film sendiri di Spider-Man Homecoming, muncul lagi nih film barunya Spider-Man Far From Home. Far From Home ini adalah film pertama dari semesta Marvel Cinematics pasca End Game. Kalo menurut para bacoters film sih ini penutup phase 3. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Filmnya sendiri menurut gue bagus banget. Jelas kalo Tom Holland secara pribadi udah jadi laki-laki agak dewasa, tapi jiwa remajanya masih nempel banget di karakternya. Atau emang penulis skenarionya yang jago ngasih line-line yang remaja banget. Geli sendiri liat Peter Parker sama MJ malu-malu kucing pas nyatain perasaan. Geli tapi ya cute. Kalo dari segi ceritanya sih bagus-bagus aja. Pas. Ada part yang hampir bikin mewek karena keinget Tony Stark. Bisa aje kepikiran scene begitu. Belum lagi Aunt May seksi gilak. Image aunt May di Spider-Man sebelumnya luntur sudah. Jake Gylenhall mailop yang jadi Mysterio juga cakep beut. Pengen bawa pulang ke rumah. Temen-temennya Peter juga bego-bego kocak. Gurunya juga kek eek. Menghibur banget. Kalo dari actionnya gak usah ditanya. Itu super keren. Dari semua scene berantem Spider-Man gue paling demen yang di Far From Home ini. Gak tau kenapa. Apa jangan-jangan efek nonton di Imax? (shombonggg). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTOKi4ohenaGFssFkQjz_vTlJrcjVzXw5BLlAgxIhVwxNQQQ4-qc9Ialy93vydIYiALutb123irmpD9PKEwwXMJmYWI4wYW8xcEx0HPbyIklDZatQ89Czi6wlYDE2SHOfzscKWdh0fYB8/s1600/hero_spider-man-image.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="500" data-original-width="1200" height="166" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTOKi4ohenaGFssFkQjz_vTlJrcjVzXw5BLlAgxIhVwxNQQQ4-qc9Ialy93vydIYiALutb123irmpD9PKEwwXMJmYWI4wYW8xcEx0HPbyIklDZatQ89Czi6wlYDE2SHOfzscKWdh0fYB8/w400-h166/hero_spider-man-image.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalo di kelas udah di-ciee-ciee-in ini<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDGWUuzrH4dB0Ndq5kVqptO7TXlnuNQSMTcTuD-tckf7kZOAUg0xemMVT6LYABANSvkx2u0SNd7FcXmUqKgZcJDej_vCPhjLQHHJsLjPU66JoRxTBiiLB4_8OqXSohdIszAr52ElkgFk/s1600/jake-gyllenhaal-mysterio-villain-spider-man-jpg.jpeg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="360" data-original-width="650" height="221" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgSDGWUuzrH4dB0Ndq5kVqptO7TXlnuNQSMTcTuD-tckf7kZOAUg0xemMVT6LYABANSvkx2u0SNd7FcXmUqKgZcJDej_vCPhjLQHHJsLjPU66JoRxTBiiLB4_8OqXSohdIszAr52ElkgFk/w400-h221/jake-gyllenhaal-mysterio-villain-spider-man-jpg.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Babang Jake, mailop. Brewokmu itu loh<br /><br /></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><img border="0" data-original-height="875" data-original-width="1499" height="233" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyaKZ4bLPZh83nd67ACpI44Da4EcdlLsbeB2fLnpHow34ghyphenhyphenXN5ten7YmllqONBDeRqwFOWaG4WF06RlKRknpzY36mPEqsavIm_HeKshu9BsIVAz7Uy1fZJkswJmcFRSWVTqF_LW9pBoc/w400-h233/download.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;" width="400" /></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">"Tante". Udah itu aja.</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Over all, Far From Home layak tonton banget sih. Nontonnya juga gak cukup sekali. After credit scene-nya bikin gak sabar buat phase selanjutnya. Jago bener ya Marvel nyari duitnya. Dan udah tau gitu kita tetap bersedia jadi budak bisnis ini. Ya udah doyan. Gimana dong. Oh iya, di sini juga bisa liat Tom Holland topless. Badannya udah jadi, otot2nya terbentuk jelas dan perutnya kotak-kotak gitu. Di situ deh gue nyadar kalo Tom udah bukan dedek-dedek gemes yang dulu lagi. Bentar lagi dia jadi pria. Yang beginian nih yang bikin naluri tante-tante keluar gak kekontrol. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Finally, i can say, bye bye Tobey. Bye bye Andrew. Now, we have a new and fresh Spider-Man. You can take a rest for a long time.</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-76661606611371107342019-07-11T07:38:00.001-07:002022-01-15T09:26:48.485-08:00Everybody Is Struggling, Beibeh!<div style="text-align: justify;">
<i>"Never underestimate the pain of a person because in all honesty, everyone is struggling. It's just some people hide it better than others"</i><br />
<i><br /></i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJSekyqdGkEmhabKVpp1rIl3LH7uRTHlaX-PDwddCnbdgfkc-5FGj9mod_HPfABybaYLONXEpforSxV3S7UW0iJr1sdxIVlE14bcBhOC7RDBMpEc3ALbaNkSNiy5ZodvCm8mQU0sFmcw/s1600/Struggle-877x432.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="432" data-original-width="877" height="196" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjJSekyqdGkEmhabKVpp1rIl3LH7uRTHlaX-PDwddCnbdgfkc-5FGj9mod_HPfABybaYLONXEpforSxV3S7UW0iJr1sdxIVlE14bcBhOC7RDBMpEc3ALbaNkSNiy5ZodvCm8mQU0sFmcw/w400-h196/Struggle-877x432.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Kalian pasti udah familiar banget sama kata-kata, "jangan liat ke atas mulu. coba sering-sering liat ke bawah biar lebih bersyukur. banyak orang yang masih lebih susah dari lo". Kata-kata ini biasanya dipake buat nasehatin orang yang ngeluh sama hidup dan keadaannya. Gue dulu sering diginiin dan sering giniin orang. Yap, old days. Gue akhirnya baca tulisan yang kira-kira gini bunyinya, "kenapa bersyukur harus nunggu liat orang lebih susah dari kita. bersyukur itu harusnya didasari dengan apa yang kita punya. gak perlu ngeliat orang lain yang punya lebih banyak atau lebih kurang dari kita". Tapi namanya manusia kan ya, susah buat ngilangin 'doktrin' ini dari dalam pikiran.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue ngerasa hidup berat akhir-akhir ini. Untung aja less drama. Seenggaknya menurut gue. Otak gue yang jarang dipake untuk hal-hal berfaedah ini, kadang penuh sama pertanyaan mulai dari yang bener sampe yang aneh-aneh. Gue coba menyelami apa sih tujuan dari semua ini dan coba nebak segala kemungkinan ke depan yang akurasinya juga paling di bawah 25 persen. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sembari gue mencoba menganalisa dan mengkalkulasi segala sesuatu, ada beberapa kejadian sedih yang terjadi di sekitar gue menimpa teman-teman terdekat gue. Dalam waktu sebulan ini, ada beberapa temen gue yang kehilangan orang tua. Gak cuma itu ada dua orang temen deket yang harus kehilangan bayi mereka. Kabar-kabar itu bikin gue kaget, sedih dan kemudian merenung panjang.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue makin sadar kalo orang tua kita bisa pergi kapan aja tanpa kita tau tanpa kita siap. Trus di masa-masa tua mereka, apa sih yang udah kita lakuin buat mereka. Apa kita udah bikin mereka bangga punya anak kayak kita. Hal yang paling gue takutin sekarang adalah belum jadi anak yang cukup berguna bagi orang tua. Gue juga pernah bilang, gue gak pernah bisa bayangin perasaan hancurnya orang tua yang kehilangan anaknya. Apa rasanya. Salah satu temen gue yang berduka menggambarkannya dengan, "rasanya kayak pengen mati juga". Oh God. Gue bahkan gak tau itu rasa sedih yang bisa tertahankan atau enggak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue makin yakin kalo jalan hidup orang itu beda-beda. Bahagia dan deritanya juga jenisnya beda dan didapatkan di waktu serta keadaan yang beda-beda pula. Makanya membandingkan diri dengan orang lain itu udah jelas gak relevan karena kita pun start dari titik yang berbeda. Kemarin-kemarin gue sedih dan down karena alasan ini dan itu. Alasan-alasan buat bersedih itu pun jadi gak ada seujung kuku alasan orang lain yang notabene deket sama gue bersedih. Kalo mereka aja bisa survive kenapa gue enggak. Kalo mereka bisa kuat masa gue enggak. Kalo mereka ikhlas dan percaya bakal ada pelangi setelah hujan, kenapa gue enggak bisa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin ini keliatan kontradiktif dengan konsep 'melihat orang lain', 'membandingkan diri dengan orang lain', dsb. Tapi beginilah kenyataannya. 'Doktrin' mengenai cara bersyukur emang gak bisa lepas gitu aja. Karena begitu lo jatoh, lo bakal langsung ngeliat ke sekeliling. Ngeliat gimana orang lain ngejelanin hidup dan bertahan dari segala badai yang datang dalam hidup mereka. Hal itu bisa bikin gue berpikir tenang dan akhirnya tau bahwa di dunia ini bukan cuma gue yang struggling. Semua orang lagi struggling dengan kondisi mereka masing-masing.<br />
<br />
Tuhan emang Maha Kuasa ya. Pekerjaan-Nya sulit buat diselami dan dipahami. Cara-Nya buat menegur pun macam-macam dari yang lucu sampai menyakitkan sampe kita gak berdaya. Kita bener-bener cuma debu.</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-66480289320008886422019-07-03T08:46:00.003-07:002022-01-15T09:27:23.887-08:00Hari Ini Adalah Konsekuensi Pilihanmu<i>"In every single thing you do, you are choosing a direction. Your life is product of choices" - Kathleen Hall</i><br />
<i><br /></i>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiClxxaJ9DWWo02KMKQeyVsfFkVlXKEnvOs8XtiqUyLs1c3I-tELjEI9hhaIDJT5O7e1O95KufcscZuUcRddjjlqYQZzulTmGPOyDEXTG9xNwT10dTU1hVR2bwzEJ5rYhDV4oOWVPGuSqA/s1600/peoplemakedi.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="419" data-original-width="609" height="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiClxxaJ9DWWo02KMKQeyVsfFkVlXKEnvOs8XtiqUyLs1c3I-tELjEI9hhaIDJT5O7e1O95KufcscZuUcRddjjlqYQZzulTmGPOyDEXTG9xNwT10dTU1hVR2bwzEJ5rYhDV4oOWVPGuSqA/w400-h275/peoplemakedi.jpg" width="400" /></a></div>
<i><br /></i>
<span style="text-align: justify;">Rasanya sayang kalo cerita ini gak gue tulisin. Cerita tentang pilihan-pilihan di masa lalu dan penyesalan yang datang. Sebenernya gak nyesel-nyesel amat sih karena ngomonginnya juga sambil ketawa-ketawa. Sadar bahwa kami dulu milih jalan yang dianggap tepat tapi lihatlah di mana kami sekarang berada. Bentar ketawa dulu hahahahaha.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi kemaren gue ketemu temen. Temen kuliah. Dia setahun di bawah gue. Kami gak sengaja ketemu di sebuah kafe dan cerita ngalor ngidul. Setelah curhat-curhatan tentang masalah hidup, mulailah dia bercerita tentang teman angkatannya dia (yang berarti adek tingkat gue juga) yang sekarang bekerja di sebuah instansi pemerintahan tingkat provinsi sebagai tangan kanan gubernur dan ngurusin kerja sama internasional. Secara penampilan, dia good looking. Lumayan cakep, menurut standar umum. Sebelumnya orang ini udah lulus S2 dari salah universitas di negeri Ratu Elizabeth. Gak sampe situ. Dia udah nikah sama wanita cantik yang kerja di salah satu BUMN. Trus ada lagi. Katanya dia udah beli satu unit apartemen di pusat kota Bandung. Beli loh ya bukan nyewa. Sebuah kehidupan super nyaman impian sebagian besar manusia warga negara ber-flower ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trus kenapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, gue gak inget sama sekali nih orang yang mana. Karena adek tingkat kan banyak jadi susah hapalinnya apalagi kalo orangnya gak eksis. Orang ini tipe kupu-kupu. Istilah buat mahasiswa yang habis kuliah langsung pulang gak pake acara nongkrong sama sekali. Bisa jadi dia punya kegiatan yang lebih penting lainnya atau emang dia gak punya temen sama sekali. Katanya dia sempet ikut organisasi extra kampus gitu tapi tetep gak eksis sama sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, gue dan adik tingkat yang gue temuin ini adalah tipe kunang-kunang. Pulang kuliah ya nangkring. Syukur-syukur kalo masuk kuliah. Kuliah gak kuliah ya nangkringnya tetep jalan apapun yang terjadi. Tipe mahasiswa yang eksis di kegiatan kampus sebagai panitia ini itu yang lumayan dikenal anak jurusan lain di fakultas. Waktu itu ya bangga-bangga aja. Eksistensi adalah koentji!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tipe yang pertama tau apa yang dia kerjakan dan mungkin aja udah tau habis kuliah mau ngapain serta udah ngerencanain step-step dalam hidupnya. Nah tipe kedua ini lebih let it flow ke manapun kaki melangkah dan nasib membawa ya terima-terima saja. Lanjut S2 di kampus lokal pun gak masalah. Kerjaan apapun yang datang selama asik dan menghasilkan uang ya sikat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kami berdua lalu merenung. Bagaimana seandainya kami dulu memilih untuk jadi mahasiswa tipe pertama? Mungkinkah kami sekarang punya apartemen di pusat kota besar dan jabatan yang menjanjikan? Bisa jadi. Karena masalah skill yang 11 15 lah. Orang itu 11 kami yang 15 nya. Gak jauh-jauh amat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Trus apakah kami menyesal? Ya gak juga sih. Hahaha. Cuma kembali refleksi diri (cailah refleksi). Teori bahwa setiap pilihan membawa konsekuensi benar adanya. Kita hari ini adalah konsekuensi dari pilihan-pilihan yang kita buat di masa lalu. Gue pribadi gak pernah menyesali pilihan-pilihan yang gue buat di masa lalu. Kalaupun menyesal emangnya bisa apa? Gak mungkin kan balik ke masa lalu. The Flash aja balik ke masa lalu buat ngubah masa lalu akhirnya nyesel kok. Itu karena yang terjadi emang udah seharusnya terjadi. Lagian, gue menikmati banget kehidupan kuliah gue sebagai mahasiswa kunang-kunang. Keuntungannya gue banyak kenangan manis (dan pahit) trus banyak temen. Lagi ada masalah tempat curhatnya buanyak. Gak pernah ngerasa sendiri. Emang kenangan bisa beli mobil dan rumah? Ya enggaaak. Namanya juga see the positive side, cuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya gue juga habis ngobrol-ngobrol sama pendeta gereja gue. Kata beliau, masa lalu gak perlu disesali. Hal buruk yang terjadi dan sebagian orang yang datang di hidup kita dikirim buat jadi bahan pelajaran. Makanya kudu belajar, jangan bolos kuliah mulu. Yang paling penting itu ke depannya mau gimana. Harus jadi manusia yang lebih baik dan hidup semaksimal mungkin. Lagian jalan orang berbeda-beda dan dapat berkat yang beda-beda pula bentuknya. Mantap jiwa emang ibu pendeta andalan gue.</div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-37008169158416043362019-07-01T07:53:00.001-07:002022-01-15T09:28:22.565-08:00Segala Sesuatu Pasti Ada Akhirnya<div style="text-align: justify;">
<i>"Tetap berjalan, tuan!"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>"Tetap tabah. Segala sesuatu pasti ada akhirnya"</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Masih teringat dengan jelas teriakan pelatih-pelatih yang merupakan seniorku di perhimpunan pecinta alam sekitar sebelas tahun yang lalu. Kata-kata ini pun keluar dari mulutku ketika menjadi pelatih bagi anggota-anggota baru organisasi kami. Bagiku, kata-kata ini sangat istimewa. Mempunyai makna dalam walaupun tidak selalu kuingat dan kuterapkan.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDBdQQRubdU_68eJyibBdHGNVmX4QWLju5KyIijFMtDqJ4teQ8NhGSuI8axWUNHnuurb6sp2Yg8eH1vskPlvnv5L18N1iiyBTDN0zjsqJQooRkGHdhUQHaQzGGiHOpE81_-TEGff73I1w/s1600/0_3A512BclGXdlJBtj.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1065" data-original-width="1600" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDBdQQRubdU_68eJyibBdHGNVmX4QWLju5KyIijFMtDqJ4teQ8NhGSuI8axWUNHnuurb6sp2Yg8eH1vskPlvnv5L18N1iiyBTDN0zjsqJQooRkGHdhUQHaQzGGiHOpE81_-TEGff73I1w/w400-h265/0_3A512BclGXdlJBtj.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih teringat 'penderitaan' itu. Berjalan jauh tanpa tahu tujuan akhir dengan sepatu lars tentara yang bikin kaki lecet. Tentu saja dengan beban yang berat di carrier. Belum lagi selama perjalanan kami diguyur hujan. Kami harus menahan dingin karena baju yang basah dan angin yang bertiup kencang. Aku ingin menyerah pada hari pertama dan minta dipulangkan. Aku tidak kuat. Belum apa-apa pergelangan kakiku sudah luka karena tergesek sepatu. Fisikku lemah. Mentalku jatuh. Namun, ketakutanku untuk mengakui kelemahan itu pada senior membuatku tak pulang hari itu. "Kalo ngadu dan minta dipulangin ntar malah gue disiksa", pikirku waktu itu. Sehingga saat seorang senior berjalan di sebelahku selama melintasi sebuah kebun teh dan bertanya apakah aku ingin pulang, aku menjawab dengan keras, "tidak!". Sebanyak apapun dia bertanya, sebanyak itu pula aku memberi jawaban 'tidak'. Jawaban itu kemudian terbawa sampai pendidikan usai.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Semakin hari rasanya semakin berat. Malam sebelum tidur, aku berkontemplasi bertanya pada diriku mengapa aku ikut kegiatan seperti ini. Mengapa harus tidur di atas matras dan merasakan dingin padahal ada kasur empuk dan selimut hangat di kosan. Mengapa harus makan makanan seadanya sementara di Jatinangor banyak makanan enak yang tersedia. Mengapa harus berlelah-lelah berjalan jauh padahal nongkrong di kafe lebih nyaman. Kemudian di sinilah aku diperkenalkan dengan sesuatu yang bernama 'zona nyaman'. Kami berkali-kali diingatkan bahwa kami sedang berada di luar zona nyaman kami. Bahwa kami tidak akan selamanya merasa nyaman karena begitulah hidup. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selagi melewati masa-masa sulit saat ini, aku membaca sebuah postingan senior yang sedang mengenang masa-masa pendidikan dasar. Aku kemudian teringat dan sadar. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pendidikan dasar yang kulewati, yang penuh dengan kesakitan dan penderitaan adalah gambaran hidup menjadi manusia di dunia. Hidup tak akan selamanya nyaman. Hidup kadang tak memberimu kemudahan, malah memberi penderitaan dan kesakitan terus menerus. Terluka, kedinginan, kelaparan, kehausan, merasa terhina, mungkin terlalu ekstrim jika dirasakan dalam satu waktu sekaligus tetapi aku pernah mengalaminya dalam suatu waktu walaupun hanya berbentuk pelatihan. Yang jelas dalam keadaan ini kami belajar untuk bertahan. Kami harus kuat. Kami harus tabah. Karena katanya segala sesuatu pasti ada akhirnya. Apapun itu. Kebahagiaan. Kesusahan. Semuanya akan berakhir walaupun kita tidak tahu kapan dan bagaimana. Selain itu, fisik boleh lemah tetapi itu tak berarti apa-apa karena segala sesuatu dikendalikan oleh pikiran. Jika mental kuat dan yakin bahwa bisa melewati semua ini maka itulah yang akan terjadi. Pikiran inilah yang membuatku bertahan dalam kesakitan selama hampir dua minggu. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaan pentingnya, jika saat itu aku bisa bertahan dan melewati semuanya, mengapa saat ini aku tidak bisa bertahan? Jika aku pernah mengalami berada di titik nol dan bisa menyelesaikannya, mengapa sekarang tidak? Aku kembali berkontemplasi sembari mengingat suatu malam di masa pendidikan. Malam itu kami menginap di sebuah kebun teh setelah seharian berjalan naik turun bukit dan diguyur hujan. Tak hanya hujan, malam itu angin bertiup sangat kencang membawa hawa dingin yang tak biasa. Kabut tebal muncul dan bertahan hingga pagi. Kami di dalam 'tenda' yang terbuat dari ponco, tanpa <i>sleeping bag</i>, hanya bermodal kaus kaki tebal dan baju serta celana setengah kering tidur berdekatan berharap bisa saling menghangatkan. Aku masih bisa mengingat dinginnya malam itu... </div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-38518369352644548662019-06-27T09:59:00.002-07:002022-01-15T09:28:51.806-08:00Yogyakarta; (Tidak) Istimewa (Lagi) Bagiku<div style="text-align: justify;">
<i>"This ain't nothing, nothing but goodbye town. To hell if I'm sticking around" - Anonymous</i><br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di sekitar pertengahan tahun 2015, gue pernah nulis tentang jatuh cintanya gue sama Jogja <a href="http://raravsworld.blogspot.com/2015/04/yogyakarta-padamu-ku-sudah-jauh-terjatuh.html">di sini</a>. Nulisnya pun diiringi lagu legendaris Kla Project yang jadi lagu wajib sejuta pengamen di Malioboro. Betapa melankolisnya gue saat itu. Tapi gimana dong emang rasanya gitu. Asli pak! Dan banyak orang yang setuju sama gue (saat itu) kalo Jogja pantas disebut sebagai kota istimewa.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR-FJdDB-dvtKdofYvyd8kNbgVB-QIPUJBESAdV6dG3yT5ggTIMKxBokrw51Ol3y0VJ5Ujshk3u8_f8X3TgYojxDWuXej8Nf01r15AQaYvvrT0WxCQUR-wjz9PMjiKi3iuQDUJ7nLiabE/s1600/shutterstock_1182292600.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="668" data-original-width="994" height="269" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgR-FJdDB-dvtKdofYvyd8kNbgVB-QIPUJBESAdV6dG3yT5ggTIMKxBokrw51Ol3y0VJ5Ujshk3u8_f8X3TgYojxDWuXej8Nf01r15AQaYvvrT0WxCQUR-wjz9PMjiKi3iuQDUJ7nLiabE/w400-h269/shutterstock_1182292600.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">potonya ambil di google</td></tr>
</tbody></table>
Akhir 2016 gue memutuskan untuk pindah ke Jogja. Bukan hanya karena gue jatuh cinta tapi karena gue mau menunaikan kewajiban sebagai anak yang hendak membanggakan orang tua dengan melanjutkan di salah satu kampus terbaik di Indonesia. Gayung bersambut brooo.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tapi namanya rasa suka atau cinta kadang cuma manis di awal-awal doang. Gue jadi paham kalo keistimewaan Jogja bisa terkikis seiring waktu dan setelah semakin jauh berkutat di dalamnya. Jogja memang cocoknya jadi tempat untuk singgah sementara, melepaskan penat dan membayar rindu. Jauh sebelum gue patah hati di tempat ini, dia sudah jadi tempat yang tidak menyenangkan. Makanan yang overrated, gak ada transportasi publik (adanya cuma ojol), jalanan yang udah mulai padat dan gak ramah pejalan kaki. Cerita-cerita dan kenangan-kenangan indah orang tentang kesederhanaan, kenyamanan dan bla bla bla Jogja akan mulai terkikis digerus jaman. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue tau bakal banyak yang gak setuju sama pendapat gue yang ini. Ya wajar karena kesan tiap orang terhadap sebuah tempat itu pasti berbeda-beda. Rasa bisa berubah seiring waktu dan pengalaman yang dialami. Gue pikir ini hanya berlaku buat rasa ke orang ternyata tempat juga bisa gitu ya (curhat buuuuu?). </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang Jogja bukan lagi kota yang istimewa buat gue. Jogja bukan lagi kota yang ingin gue tinggalin lebih lama. Jogja bukan lagi kota yang nyaman buat gue. Semua kenangan indah yang ada di sini perlahan pudar karena arus modernisasi dan rasa yang mulai berubah. Lo boleh bilang gue berubah karena gue kecewa sama orang-orang. Tapi jauh dari itu, kota ini yang lebih dulu bikin gue kecewa. Kota yang mungkin emang sebenarnya gak pernah gue cintai karena hati gue udah lebih tertambat sama kota lain. Bisa jadi. Ada yang bilang setiap sudut Yogyakarta itu romantis. Buat beberapa orang mungkin ini bukan pernyataan yang hiperbola tapi gue tau dengan jelas ada sudut-sudutnya yang bikin gue pengen segera hengkang.<br />
<br />
Saat ini gue sedang berjuang di kota yang gak gue kehendaki lagi. Tanpa gue sadari keinginan ini bikin perjuangan gue lebih mudah (seharusnya). Gue gak bilang gak akan nginjek kota ini lagi suatu saat nanti. Karena seburuk-buruknya, kota ini juga udah ngasih banyak hal. Cinta, kesederhanaan, pengalaman, dan tentunya pendidikan. Kota ini juga pernah jadi bagian hidup gue, jadi saksi perjuangan, tawa dan air mata. Gue akan tetap kembali dengan perasaan yang lebih lapang untuk sekedar bersua dan tersenyum melihat kenangan-kenangan indah yang pernah gue tambatkan di sini. </div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1048010754468554066.post-73611409168366340402019-06-21T08:15:00.002-07:002022-01-15T09:30:01.201-08:00Patah Hati; Sakit Tapi Tak Berdarah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
"<i>I wish I were a little girl again because skinned knees are easier to fix than a broken heart</i>" - <i>Anonymous</i><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pilih sakit hati atau sakit gigi? Gue sih mendingan sakit hati. Sakit gigi sumpah gak enak banget. Nyiksa parah. Tapi apakah sakit hati lebih baik? Gak juga sih haha. Sakit hati itulah pengejewantahan dari sakit tapi tidak berdarah. Yang udah pernah pasti tau rasanya. Dada/jantung nyut-nyutan, nyeri, trus otot-otot di di wajah udah gerak gak jelas trus gak lama keluarlah air anget-anget gimana gitu dari mata. Rasanya juga gak enak banget. Bikin otak gak bekerja sebagaimana mestinya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNFEhuV_txkxSMoz6i4bP8N0kWoaF5kHXbwL5mEHLEkoY3Uz9KLlPicHjozgY1PRABBCZMxsYCwrRirhkF5C4sTmIj3Seultw6SD_SxVgQxRC_djQ9D9oZ2zgrgq9MxUW-o9KY80MMTeg/s1600/Screen_Shot_2018-02-07_at_5.32.05_PM.png" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1212" data-original-width="1318" height="368" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjNFEhuV_txkxSMoz6i4bP8N0kWoaF5kHXbwL5mEHLEkoY3Uz9KLlPicHjozgY1PRABBCZMxsYCwrRirhkF5C4sTmIj3Seultw6SD_SxVgQxRC_djQ9D9oZ2zgrgq9MxUW-o9KY80MMTeg/w400-h368/Screen_Shot_2018-02-07_at_5.32.05_PM.png" width="400" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Saat gue nulis ini, gue habis putus <strike>layangan</strike> cinta setelah membina hubungan selama kurang lebih lima tahun. Alasan putusnya ntar gue ceritain kalo gue udah siap buat buka-bukaan. Gue lagi patah hati. Berat. Kayak badan gue. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenernya gue udah siapin hati buat hari-hari ini. Entah kenapa gue tau kalo saat ini bakal tiba cepat atau lambat. Tapi sebaik-baiknya persiapan kadang gagal juga. Hati gue remuk. Udah gak berbentuk. Gue sedih trus nangis tersedu-sedu, sesekali meraung. Ya mau ngapain lagi? Masa gue kudu lari-lari telanjang di tengah jalan atau ngambil piso buat ngiris-ngiris pergelangan tangan. Bukan gue banget sih haha. Masih pengen hidup gue (untungnya). Lima tahun cuy. Lama itu. Apalagi frekuensi pertemuan yang intens dan relasi yang gak biasa-biasa aja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue pernah ada di posisi ini sebelumnya. Iya, gue pernah patah hati sebelumnya. Pas putus sama cinta pertama gue dan sekaligus gue harus kehilangan dia selama-lamanya. Itu sakitnya susah buat diungkapin sih. Nelangsa kalo kata penyair-penyair. Saat itu gue punya banyak teman di sekeliling gue yang selalu ada saat gue butuhin. Yang selalu ngeladenin dan ngedengerin saat gue mau muntahin semua kesedihan gue. Jadi gue galaunya masih bisa teratasi. Buktinya gue bisa move on. Ye gak.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekarang di penghujung umur 20-an, circle pertemanan makin kecil. Temen-temen deket masih lumayan tapi hampir semuanya jaraknya jauh. Thanks to teknologi gue masih bisa curhat lewat aplikasi chat atau nelpon. Ada kelegaan tapi rasanya tetap gak sama. Gue ngerasa kesepian di sini. Nambah lagi satu hal yang bikin gue gak betah di kota yang katanya istimewa ini. Satu-satunya cara ya curhat habis-habisan sama Tuhan lewat doa. Kedengeran sok relijius ya haha. Tapi beneran ngebantu banget loh. Katanya tingkat tertinggi kegalauan itu pas malem-malem lo sendiri trus ngadu sama Tuhan sambil bercucuran air mata. But, after that you will feel better.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Gue ngerasa ini salah satu titik terendah gue. Kenapa? Karena timing yang salah. Kenapa gue harus patah hati di saat gue lagi dalam proses nyelesaiin tesis? Kenapa gue harus patah hati di saat keadaan finansial gue lagi megap-megap? Why oh why? Apakah maksud dari semua ini, Ferguso? Luna Maya ditinggal kawin Reino Barack sih enak. Udah cantik banyak duit pula jadi pas galau tinggal terbang ke Swiss, bosss. Lah gue, patah hati boro-boro ke Swiss. Mau <strike>guling-gulingan</strike> ngegalau sambil liatin ombak di Pantai Parangtritis aja sulit. <i>Zad bangedh</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun, sebagai perempuan yang bentar lagi berumur 30 tahun gue harus lebih bijak dan dewasa dong yaaa (eh harus gak ya? haha). Gue coba tenang dan mikirin ini pelan-pelan. Mensugesti diri kalo <i>everything happens for reason</i>. Kalo <i>there is always sunshine after the storm</i>. Kalo <i>everything is good in God's time</i>. Dan kalimat-kalimat motivasi lainnya. Sekarang aja gue jadi jamaah Merry Riana loh dan akan jadi penonton setia akun youtube Kelas Cinta. <i>Mashok pak ekoooo</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kemarin gue denger kata-kata ini, "ketika patah hati, sedih itu sudah pasti tapi menderita itu pilihan". YHA JUGAK SIH. Lo sedih ya boleh banget nangis tapi lo mau terpuruk terus dan ngorbanin hal-hal penting di hidup lo hanya karena seorang laki-laki yang bahkan gak bisa ngejaga hati lo? Lo mau idup lo ancur karena seorang laki-laki yang udah gak peduli sama lo? *emosik*.<br />
<br />
Selain sugesti dan motivasi, ada satu hal lagi yang bikin gue bertahan dan berusaha kuat. Apakah itu? Jeng jeng jeng. Orang tua gue, teman-teman. Iyap. Ibarat lo udah dibesarin dari pitik sampe udah gede (literally) dengan darah dan keringet, masa iya lo sia-siain harapan mereka karena orang yang baru dekat gak sampe setengah hidup lo. Mereka udah ngorbanin banyak hal banget buat bikin lo sampe di titik ini. Itu ngebantu gue jadi waras banget loh. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terima kasih mamak bapak. Anakmu tak akan terpuruk lama kok. Ini hanya sakit yang akan sembuh seiring waktu dan dengan obat yang tepat. Ini hanya fase hidup yang harus anakmu lewati untuk jadi manusia yang lebih tangguh dan lebih baik. Anakmu sekarang bersedih tapi tak akan berlama-lama gundah gulana. Anakmu akan terus maju dan berdiri tegak menatap masa depan cerah bersama calon menantu kalian, Chris Evans. </div>
rararockshttp://www.blogger.com/profile/06925968589897907046noreply@blogger.com2