Sepakbola dahulu selalu
diidentikkan dengan kaum Adam dan dianggap sebagai cabang olahraga yang
maskulin. Beda dulu beda sekarang. Sepakbola sudah menjadi olahraga yang paling
populer di dunia bahkan di alam semesta. Bagaimana tidak, setiap 4 tahun sekali
masyarakat dunia dimanjakan dengan kehadiran Piala Dunia yang menampilkan
persaingan tim-tim negara dari seluruh benua. Setiap 4 tahun sekali juga
diadakan Piala Eropa atau dikenal dengan Euro di mana negara-negara Eropa
sebagai “penguasa” sepakbola dunia bertanding memperebutkan gengsi. Yang paling
mengasyikkan adalah hampir sepanjang tahun para penggemar sepakbola di seluruh
dunia dapat menikmati pertandingan sepakbola di liga-liga beberapa belahan
dunia termasuk Indonesia. Tidak ada yang tidak tahu sepakbola. Stasiun tv,
koran, majalah, perbincangan di sosial media semuanya membahas sepakbola.
Dengan keadaan seperti ini jangan heran jika sepakbola yang dulu didominasi
oleh kaum pria sekarang sudah “komoditi” perbincangan bagi kaum wanita. Tidak
hanya sebagai bahan perbincangan, banyak wanita juga sudah mengambil bagian
besar di dalam sepakbola itu sendiri.
Ketertarikan wanita kepada
sepakbola terlihat pada banyaknya turnamen-turnamen sepakbola saat ini. Turnamen besar seperti
cabang olahraga sepakbola wanita pada olimpiade dan piala dunia berdasarkan
kategori umur. Sepakbola wanita sendiri
ternyata sudah lama ada di Cina. Kemudian meredup dan pada awal abad ke-20
mulai marak kembali ditandai dengan diadakannya Piala Dunia sepakbola wanita
pertama kalinya pada tahun 1991. Bagi para wanita yang tidak tahu bermain bola,
mereka ambil bagian dalam sepakbola sebagai fans atau supporter. Jika dulu
stadion bola hanya didatangi oleh kaum pria, sekarang tidak jarang terlihat
wanita menggunakan baju atau jersey tim kesayangannya di stadion dan ikut
berteriak mengelu-elukan timnya. Di Indonesia, khususnya bentuk dukungan juga
dilakukan kaum wanita dengan ikut fans club yang sudah mulai menjamur di era
sepakbola modern. Fans club yang sudah
mulai diminati ini mempunyai banyak kegiatan yang memungkinkan kaum wanita ikut
di dalamnya mulai dari nonton bareng, fun futsal atau semacam gathering.
Munculnya twitter, facebook dan
sosial media lainnya juga berpengaruh besar dalam “keterlibatan” kaum wanita
sebagai supporter sepakbola. Misalnya saja di twitter, pada saat ada pertandingan dan di hampir seluruh timeline memperbincangkan permainan,
pemain, gol, pelanggaran dan sebagainya,mau tidak mau mendorong kaum wanita
yang tidak tahu-menahu untuk mencari tahu apa yang sedang ramai
diperbincangkan. Wajah pemain yang ganteng tidak boleh dilupakan. Hal itu
merupakan salah satu faktor seorang wanita untuk menyukai sepabola. Layaknya
mengagumi seorang aktor atau penyanyi pria maka seperti itu jugalah seorang
pemain sepakbola yang berperawakan bagus dan bermain apik akan dipuja.
Tidak peduli apapun motif dari seorang wanita menyukai sepakbola, yang jelas sepakbola pada saat ini bukan hanya milik pria. Bahkan ada yang mengatakan bahwa wanita yang menyukai dan mengerti tentang permainan "sejuta umat" ini tingkat keseksiannya bertambah apalagi jika sedang mengenakan jersey dari tim kesayangannya. Ya inilah sepakbola yang universal itu. Permainan yang berkembang menjadi industri yang bisa dinikmati setiap orang dari segala kalangan. Jadi bagi para pria, jangan segan-segan memperbincangkan sepakbola dengan wanita karena mereka tahu walaupun hanya sebatas pemain bertampang oke.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi diri penulis, maupun bagi masyarakat luas
BalasHapusamin,, terima kasih atas komentarnya di blog saya :)
Hapus