Rabu, 26 Agustus 2020

It's Okay To Not Be Okay; Terbaik 2020 Versi Gue

Share it Please
"Don't forget today. Remember and face it. If you don't face it, you'll just always be a child with an undeveloped soul" - Ko Moon Yeong

Mengangkat tema psikologi, drama It's Okay To Not Be Okay gue nobatkan sebagai drama terbaik di tahun 2020 (walaupun masih ada beberapa bulan lagi). Ya gimana dong hampir semua unsur seperti cast, plot, sinematografi, soundtrack bagus banget. Kalaupun ada yang kurang, gak akan mempengaruhi keapikan drama ini. 


Dari semua drama yang pernah gue tonton, IOTNBO adalah drama pertama yang secara gamblang ngomongin tentang mental health. Mungkin ada beberapa drama lain yang ngomongin mental health tapi gue kurang tau karena gue gak nonton atau gak inget. Mungkin juga ada yang nyinggung tapi gak terlalu fokus sama itu. IOTNBO syutingnya aja sebagian besar di Rumah Sakit Jiwa. Kurang total apa coba. Cukup relate sama kondisi sekarang di mana orang udah mulai aware sama mental health. Because world is turning crazier these days, isn't it?

IOTNBO bercerita tentang Moon Gang Tae (Kim Soo Hyun) seorang perawat di RSJ yang punya kakak berkebutuhan khusus (mengidap autisme), Moon Sang Tae (Oh Jung Se). Moon Gang Tae dalam satu kejadian ketemu sama penulis dongeng cantik, eksentrik, anti-sosial yang suka seenaknya bernama Ko Moon Yeong (Seo Ye Ji). Karena kejadian di masa lalu, Moon Bersaudara selama 10 tahun selalu berpindah-pindah tempat. Setelah satu kejadian, mereka mutusin buat kembali ke kota asal mereka. Ko Moon Yeong yang impulsif ngikutin mereka ke sana karena ternyata dia juga berasal dari kota yang sama. 

Drama ini menggambarkan gimana karakter-karakter utama maupun pendukungnya struggling sama trauma masa lalu dan perjuangan menanggung beban hidup yang beda-beda setiap orang. Hal ini cocok sama kalimat "everybody has their own battle". Yang tampak baik-baik aja belum tentu baik-baik aja dan sebaliknya. Semakin ke belakang kita bakal disuguhi perkembangan masing-masing karakter karena adanya interaksi dan hubungan yang dibangun. Karena banyak berhubungan dengan Rumah Sakit Jiwa, kita juga diperkenalkan dengan beberapa istilah medis dalam kejiwaan. 

Yang bikin menarik lagi, tiap episodenya dikasih judul dongeng lengkap dengan ilustrasinya yang niat banget. Ada dongeng yang udah akrab di telinga kita ada juga yang baru (buat gue). Kerennya, interpretasi dari dongeng-dongeng itu bisa berbeda banget dari pemahaman kita selama ini kalau udah ngikutin jalan cerita dramanya. Jenius sih kalo kata gue.


Selain disuguhin ilustrasi-ilustrasi yang keren-keren banget, kita juga disuguhin soundtrack yang bagus-bagus banget. Gue jamin setelah nonton drama ini lo bakal inget scene-scene tertentu pas denger lagunya. Memorable soalnya. Gak cuma itu, salah satu yang jadi sorotan dari drama ini adalah kostum-kostum yang dipake sama Ko Moon Yeong (Seo Ye Ji). Baju-bajunya gak ada yang gak bagus dan tentunya iconic serta bikin karakter Ko Moon Yeong makin kuat.

Ngomongin akting pemain-pemainnya gak usah ditanyalah. Kim Soo Hyun pas main di drama ini konon dibayar sekitar 2,4 miliar rupiah per episode. Aje gile! Dan bayaran itu sebanding sama penampilannya. Bukan kaleng-kaleng. Tampangnya juga gak maen-maen kan. Bikin susah tidur hahahahaha. So Ye Ji juga all out banget. Suara, muka, gestur emang udah paling pas meranin sosok Ko Moon Yeong. Maksimal kecenya. Peran dia di drama kalau ibarat karya seni bisa disebut masterpiece. Digabungkan dengan sinematografi yang mantap maka makin terpuaskanlah visual kita. Trus, Oh Jung Se yang meranin Moon Sang Tae makan apa sih? Akting dia jadi orang berkebutuhan khusus pol banget. Gak ada obat. Kalo gak dapet penghargaan 'Aktor Pendukung Terbaik' tahun ini sih gak tau lagi.


Unsur paling penting yang melengkapi keapikan drama ini adalah pesannya. Lo bakal nemu banyak kata-kata bijak dan relate sama kehidupan sehari-hari. Apalagi kalo lo lagi dalam keadaan mental yang gak baik-baik aja. Kita diingetin kalo kita bisa memberi atau menerima bantuan dari orang-orang sekitar. Lo bakal sering denger kata 'gwaenchanha'. It's okay. Gak apa-apa. Gak apa-apa untuk gak baik-baik aja. Karena kita manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About