Senin, 20 November 2017

Kesempurnaan Raisa hanya Ilusi Belaka

Share it Please
"Perfect people aren't real and real people aren't perfect" - Anonymous

(tulisan ini bersifat subjektif dari barisan sakit hati yang tak rela mas Hamish jatuh ke pelukan mbak Raisa)

Beberapa hari ini hampir semua media sosial ramai dengan perbincangan tentang pernikahan Raisa Andriana dan Hamish Daud. Foto dan video pernikahan mereka bikin yang liat jadi baper maksimal. Ya gimana engga, keduanya artis terkenal dan terlebih lagi yang cewek cantik banget (menurut sebagian besar orang) yang cowok ganteng banget (ini menurut gue dan beberapa temen gue yang emang penggemar cowok macho brewok tipis). Gue pertama kali liat Raisa di link berita beberapa tahun yang lalu. Waktu itu dia kalo gak salah sering nge-upload video nyanyi di youtube trus sempet jadi backing vokal juga. Yap, dia cewek cantik yang punya suara lumayan dan belum terkenal-terkenal amat. Ga sampe sepuluh tahun, dia udah setenar sekarang dan jadi simbol kecantikan wanita Indonesia bersaing sama Dian Sastro. Hamish Daud sendiri gue tau dari acara jalan-jalan di tv swasta. Cowok blasteran, punya body oke, brewok tipis dan suka travelling. Nikmat Tuhan mana lagi yang hendak kau dustakan.

Banyak cowok bahkan cewek yang mengidolakan Raisa dan melihat Raisa sebagai simbol kesempurnaan seorang wanita. Cantik, jago nyanyi (walaupun menurut gue suaranya biasa banget), dari keluarga berada yang ikut program KB dan lain sebagainya. Orang bakal susah liat kekurangan dia. Mau nyinyirin juga gimana. Susahlah pokoknya. 

Kesempurnaan itu makin menjadi-jadi ketika dia pacaran dalam waktu yang lama sama Keenan Pearce, cowok cakep versi banyak cewek. Setelah menjalin hubungan sekitar empat atau lima tahun, mereka putus. Nah ini jadi celah nih. Hubungan cewek sempurna juga bisa kandas. Ternyata angin segar bagi penganut paham nobodysperfect-isme kayak gue ini cuma dikasih bentar. Gak lama Raisa jadian sama Hamish Daud setelah sempet sembunyi-sembunyi. Ibarat kehilangan emas eh tau-tau nemu berlian. Penganut paham nobodysperfect-isme mulai bertanya-tanya di mana letak keadilan Tuhan. 

Kesempurnaannya makin jadi lagi ketika dia dipersunting secara resmi oleh sang pujaan hati (kami). Apalagi yang kurang coba. Cantik, terkenal,tajir, nikah sama cowok cakep idola para wanita, sementara doi sendiri adalah cewek idola para pria dan juga wanita. Gak ada celah lagi buat nyinyir. Gue yang suka denial ini sering membayangkan apa kira-kira yang kurang dari Raisa. Mungkin aja kan dia punya tompel segede bola tenis atau bola pingpong atau kelereng deh di bagian tubuh yang terlihat? Atau kalo dia tidur masa cantik juga? Gak ngorok gitu atau ileran atau mangap? Bisa jadi kan ya? Gue masih percaya bahwa Tuhan itu adil, percaya bahwa kesempurnaan hanya milik-Nya dan Andra & The Backbone. Sesungguhnya, kesempurnaan Raisa hanyalah ilusi belaka. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

About

Blogroll

About