Minggu, 08 November 2009

Ilmu Pemerintahan (Sepakbola)

Tidak ada yang tidak tau olahraga yang satu ini. Olahraga yang paling populer di dunia dan dicintai hampir semua kalangan baik laki2 maupun perempuan. Itulah sepakbola. Walaupun sepakbola identik dengan pria, tetapi tidak sedikit wanita yang mencintai olahraga tersebut. Aku adalah salah satu dari wanita tersebut. Terdengar janggal??Tentu tidak. Hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan lumrah.

Bergaul dengan banyak teman lelaki, aku bisa dikatakan nyambung dengan pembicaraan seputar bola. Aku juga mempunyai tim favorit. Sebut saja Manchester United, klub bola asal Inggris dan Juventus, klub bola asal Italia. Kok gak ada yang dari Indonesia??Terus terang saja aku tidak tertarik pada persepakbolaan Indonesia. Gak ada feel-nya. Perkembangan bola pun aku ikuti dan akan menjadi santapan yang sangat nikmat pada saat nongkrong, makan atau apapun (tentunya dengan teman lelaki). Tidak hanya itu, sepakbola juga sangat kental di jurusan yang aku tempati sekarang (Ilmu Pemerintahan, Fisip Unpad). Tidak heran karena jurusan ini didominasi oleh kaum adam dan kami para kaum hawa menjadi terpinggirkan (sebenernya g juga sih..hehe). Porjur (pekan olahraga jurusan), piala rektor, maba cup, IP league, IP futsal league adalah event yang selalu kami nanti-nantikan. Karena pada saat itulah kami mahasiswa jurusan ilmu pemerintahan akan tumpah ke lapangan untuk bermain, berteriak, bersorak, atau hanya sekedar melihat. Membuat kericuhan adalah kerjaan kami. Menjatuhkan mental lawan dengan teriakan dan ejekan adalah keahlian kami. Terlihat kampungan??Gak juga. Itu adalah sebuah ciri khas yang selalu ingin kami perlihatkan. Membawa banyak piala juga sudah menjadi kebiasaan kami. Tidak ada yang meragukan kemampuan anak Ilmu Pemerintahan dalam bermain bola.

Tidak ada event seperti dia atas, kami masih mempunyai acara yang lain untuk tetap bermain sepakbola. Itulah sepakbola plastik. Hal yang selalu kami lakukan (khususnya anak IP 2007) pada saat tidak ada dosen ataupun ada dosen. Sepakbola plastik = 6 sks. Setara dengan skripsi. Hal ini pulalah yang membuat kami IP 2007 akan sangat gampang dicari. Hanya ada 2 pilihan. Di kantin atau di lapangan voli fisip unpad. Bisa aku katakan, kami adalah penguasa lapangan voli. Berlebihan??Apa mau dikata. Itulah kenyataannya. Berawal dari ketertarikan pada sepakbola selanjutnya menjadi kebiasaan yang susah dihentikan. Mengutip kata seorang teman "Sepakbola plastik akan selalu ada selama IP 2007 masih ada". Aku hanya bisa berdoa, kebersamaan kami, tidak akan lekang oleh waktu. Dan tentu saja kami tidak mau bermain sepakbola plastik selamanya. Karena ada bola lain yang harus kami kejar dan kami sarangkan ke dalam gawang. LULUS!!!!

ilmu pemerintahan 2007 till the end..
luv u all much..
Continue Reading...

Jumat, 11 September 2009

Hubungan (Dekat) Jarak (Jauh)

Pernah denger istilah LDR??LDR itu singkatan dari Long Distance Relationship (Long Dick Reduction,versi raditya Dika). Bagi yang pernah ngalamin pasti ngerasain apa yang aku rasain saat ini. Yah,aku sedang berhubungan jarak jauh. Dia dimana??Dia di ibukota dan sebentar lagi akan menyeberang pulau terbesar ketiga di dunia,Kalimantan. Sudah hampir sebulan aku menjalaninya dan semuanya tampak biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Komunikasi berjalan seperti biasanya walaupun tampak berkurang karena dia sudah disibukkan oleh sesuatu bernama kerjaan. Kerjaan itu adalah pihak ketiga di antara kami.

Semakin lama aku semakin ragu apakah hubungan seperti ini akan berhasil atau gak. Aku ragu dan entah kenapa aku juga berpikir kalo dia juga ragu. Dia adalah seorang yang simple, gak suka neko2, cuek, dan bisa dibilang dingin. Tapi di luar hal itu aku tau dan yakin kalo dia adalah sosok yang sangat perhatian tetapi hanya tidak bisa menunjukkannya. Namun, aku bisa merasakan. Apakah aku seorang yang peka? Aku juga ragu. Entah kenapa juga semuanya menjadi pertanyaan besar bagiku. Aku menunggu. Aku menjalani. Tapi aku sendiri kadang tidak tau apa yang aku tunggu dan apa yang aku jalani. Aku menjalani sesuatu hal yang aku kira tidak ada tujuannya. Karena aku sendiri tidak yakin aku akan mencapai sesuatu yang biasa diharapkan oleh kebanyakan orang yang menjalin hubungan (berpacaran_red). Semuanya terbentur masalah agama, keluarga, suku. Ah damn! Kenapa harus ada hal2 itu. Kadang pikiran jelek menyentil pikiranku. Kenapa aku dilahirkan sebagai orang Toraja? Kenapa aku tidak dilahirkan di daerah yang tidak peduli dengan adat istiadat. Namun, apa boleh buat. Itulah kenyataannya. Aku dan dia berbeda. Begitu banyak hal yang menghalangi hubungan kami selain jarak.

Bukannya semakin yakin, aku malah semakin ragu kala dia mengatakan "Y udahlah qta jalanin aja. Serahin smuanya ama Tuhan. Qta liat aja ntar". What the fuck??Sampai kapan aku harus mendengar kata itu dan sampai kapan aku menunggu kepastian? Aku juga tidak tau. Kadang juga dia berkata "Gak usah dipikirin. Toh ntar kalopun qta putus aq yakin kamu bakal ngedapetin yang lebih baik dari aq. Dan qta harus mendapatkan pelajaran dari setiap langkah". Ya..ya...ya. Aku ngerti kok. Tapi bagaimana dengan perasaan aku? Perasaaan dia? Kenapa aku harus menjalani sesuatu yang aku tau akan meninggalkan sakit hati nantinya. Benar2 aneh dan kadang aku tidak habis pikir. Namun, ada benarnya. Semuanya terserah Tuhan saja. Terserah Tuhan membawa hubungan aku dan dia. Toh segala sesuatu indah pada waktunya tentunya sesuai dengan rencana indah Tuhan pula.

Terlepas dari itu semua aku terus menyimpan harapan semoga kelak dia akan menjadi suami dari anak2ku. Geli?? Sama aku juga. Tapi itulah kenyataannya. Satu hal yang aku yakini. Apapun yang terjadi nanti, perasaanku padanya tidak akan pernah berubah. Geli lagi??Bodo ah...
Continue Reading...

Senin, 07 September 2009

Gempa, Jawa Barat, Relawan

Hari itu 2 september 2009 gempa bumi 7,3 skala richter menghantam Jawa Barat. Pusat gempa berada di Kabupaten Tasikmalaya. Tapi bukan hanya Tasik yang digoncang. Daerah2 lain seperti Garut, Cianjur, Ciamis juga terkena bencana dahsyat itu. Aku yang hari itu akan berangkat ke Bekasi untuk menjenguk teman yang dirawat di RS juga merasakan hentakan bumi itu. Pada saat itu aku hanya memantau berita di TV dan dari facebook. Esoknya setelah aku pulang dari Bekasi dan beres kuliah hari itu, aku mendapat telpon dari sekretariat PALAWA UNPAD untuk segera merapat. Aku akan dikirim menjadi relawan bagi korban gempa bumi di Pangalengan. Ternyata daerah pegunungan itu juga terkena bencana naas itu. Aku tidak pikir panjang dan segera packing untuk berangkat. Aku berangkat bersama beberapa mahasiswa UNPAD yang lain yang juga dikirim untuk menjadi relawan di sana. Aku sangat senang karena dari dulu aku mempunyai keinginan untuk melakukan hal yang berguna dan riil bagi sesamaku. Ini akan jadi pengalaman pertama dan tidak akan pernah aku lupakan.



Sekitar jam 7 malam kami tiba di Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan. Di sana sudah ada beberapa teman yang datang duluan. Kami pun segera merapikan barang2 dan membantu apa yang bisa kami bantu. Malam itu kami melakukan pembagian tugas untuk esok hari. Malam itu aku agak susah untuk terlelap karena tidak sabar untuk melihat keadaan korban. Keesokan harinya aku mendapat tugas untuk mendata satu daerah yang hampir semua rumahnya rata dengan tanah. Waktu aku melihat rumah, warga dan anak kecil di pengungsian aku tidak tahu harus berkata apa. Rasa kasihan, rasa sedih, rasa kesal, rasa bersyukur campur aduk menjadi satu dalam dadaku. Kasihan dan sedih melihat ibu yang sedang menidurkan anaknya yang menangis karena susah untuk bernapas, nenek yang terbaring lemah karena memang sudah tua dan tidak bisa berbuat apa2, kesal karena mereka tidak mendapatkan bantuan yang layak dari pemerintah, bersyukur karena bukan keluargaku yang mendapatkan musibah itu dan mereka masih baik2 saja sampai detik ini.





Selama kurang lebih 4 hari aku berada di tempat kejadian. Aku banyak mendapati hal yang tidak pernah aku lihat sebelumnya. Ibu2 yang panik mendengar ada gempa susulan, pemuda yang sebenarnya penyabar menjadi emosi karena urusan perut, nenek2 yang menangis tersedu2 karena kehilangan anaknya yang tertimpa bangunan, seorang bapak yang mendatangi posko relawan tengah malam hanya untuk sekedar mencari kain untuk menjadi pintu gubuk mereka sebagai tempat tinggal sementara karena anak dan istrinya kedinginan, anak2 yang berlarian dan tertawa senang karena dibagikan permen seakan tidak ada bencana. Banyak pelajaran yang bisa kupetik dalam kurun waktu yang bisa dibilang sebentar itu. Aku belajar bahwa tidak ada yang bisa melawan kehendak Sang Pencipta. Aku belajar bahwa di dunia ini masih banyak orang-orang yang jauh lebih menderita dari aku dan tidak seharusnya aku terus mengeluh atas keadaan yang aku alami yang tidak sebanding dengan apa yang dialami orang-orang tersebut. Aku belajar bahwa terkadang kita harus terjun langsung dan melihat kenyataan hidup yang ada. Aku belajar bahwa kita bisa menolong sesama walaupun kita tidak pernah sama sekalu mengenal orang tersebut karena itulah yang diperintahkan oleh Yang Maha Kuasa untuk saling mengasihi.



Aku hanya bisa berdoa semoga saudara-saudara kita yang terkena bencana diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan dan aku diberikan kesempatan yang lain untuk membantu sesamaku yang membutuhkan. Suatu saat nanti....




Continue Reading...

Senin, 31 Agustus 2009

Fragment #2

Yang paling menyedihkan dalam hidup ini bukan pada saat kita menangis tapi pada saat kita ingin tertawa tetapi tidak ada yang bisa kita ajak untuk tertawa.

- Cinta Silver
Continue Reading...

Senin, 10 Agustus 2009

Squadron Bartimhur

Entah dari mana nama itu berasal. Entah dari kepala mana juga nama itu keluar. Tapi semuanya mengalir begitu saja. Dimulai dari berkumpul di kantin fisip unpad, main "seplas" (sepak bola plastik), nonton persib (karena sebagian besar adalah viking), nongkrong di lapangan voli dan masih banyak lagi. Semuanya terjadi begitu saja. Mereka adalah kumpulan remaja-remaja pria dan beberapa wanita (cuma terhitung 2 sih sebenernya) yang mempunyai kesamaan nasib yaitu kuliah di fisip unpad jurusan ilmu pemerintahan angkatan 2007. Angkatan yang selalu kami banggakan dimanapun kami berada. Setelah itu hari kami lewati dengan tertawa, terkadang membicarakan orang (tentunya dengan candaan), berkumpul untuk sekedar cerita hal2 lucu yang entah sudah berapa kali diulangi, mengendarai motor selama hampir 5 jam untuk sekedar pergi melepaskan penat di pinggir pantai, berkumpul di belakang pada saat sedang kuliah dan masih banyak lagi. Semuanya terasa begitu indah dengan persahabatan yang diwarnai penuh canda tawa, tangis dan luapan emosi lainnya. Nakal??Bisa dibilang begitu. Tapi tidak selamanya nakal berbau negatif. Kami nakal untuk ukuran umur kami. Dan kami yakin semuanya akan berganti secara otomatis seiring berjalannya waktu. Aku berharap kebersamaan ini akan terus berlangsung sampai kapanpun. Tak peduli jarak dan waktu yang memisahkan kami pada akhirnya nanti. Hanya satu yang ingin aku katakan "aku senang menjadi bagian dari kalian".


We Stand, Walk, Laugh Together
Continue Reading...

Selasa, 04 Agustus 2009

Kematian Itu Dekat

Waktu aq nulis disini, TV sedang ramai membicarakan tentang kematian musisi tua, aneh, nyentrik, nyeleneh serta menarik perhatian. Semua orang Indonesia mengenal sosoknya. Namanya adalah Mbah Surip. Yah sekilas terdengar seperti nama2 dukun beranak. Tapi kenyataannya dia adalah seorang penyanyi reggae yang memang sudah lanjut usia. Pemberitaan tentang kematiannya tidak kalah dari pemberitaan Michael Jackson. Hal ini wajar karena beliau meninggal pada puncak karir dimana dia dielu-elukan oleh banyak orang. Tidak ada yang menyangka dan tau kapan kematian itu akan datang. Tidak ada satu orang manusia pun juga yang berhak menentukan hidup mati seseorang. Hal tersebut adalah hak dan rahasia Sang Pencipta sepenuhnya. Kita adalah milik Tuhan dan pada-Nya kita akan kembali. Kematian adalah hal yang paling dekat dengan kita. Apapun keadaannya, dimanapun dan apapun yang kita lakukan jika Tuhan berkehendak maka pada saat itu pula nyawa kita bisa diambil. Kematian akan datang tapi tak satupun manusia yang ingin ada pada saat kematian itu ada.

Ada yang pernah bilang padaku "untuk mengetahui bagaimana hidupmu saat engkau masih bernapas adalah pada saat kau mati. hitunglah seberapa banyak orang yang meneteskan air mata untukmu". Apakah akan banyak orang yang merasa kehilangan saat engkau mati??Akankah banyak orang yang akan datang memberi penghormatan di pusaramu?? Jika ingin seperti itu, perbaikilah hidup maka air mata orang2 itu akan digantikan dengan senyum kebahagiaan yang kekal.

"Aku adalah milik Tuhan dan kepada-Nyalah aku akan kembali"

Continue Reading...

Jumat, 03 Juli 2009

Tertampar Keras

Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Sebelum aku menulis tulisan ini, aku sudah terlebih dulu mengeluarkan air mata. Betapa tidak, hal yang akan aku ceritakan adalah hal yang menurutku sangat menyakitkan. Tentunya buatku. Malam itu, aku dan dia bertengkar hebat karena keegoisanku. Aku marah karena hal yang tidak seharusnya menjadi masalah. Menjadi kodrat seorang wanita untuk menuntut perhatian seorang laki2 saat dia sedang tidak enak hati. Tapi ternyata apa yang kulakukan sudah terlalu melampaui batas kesabarannya. dia yang selalu diam dan sangat jarang mengeluh meledak amarahnya. Aku tidak pernah melihat dia semarah dan se-emosi itu. Aku juga tidak pernah mendengar kata yang sekasar itu keluar dari mulutnya kepadaku. Aku kaget. Aku terdiam. Aku tidak tahu juga apa yang harus aku katakan. Aku ingin menangis tapi air mataku tidak bisa keluar. Pikiranku kacau.

Aku ingin pergi dari situ dengan satu kedipan mata. Karena jika aku tetap disana akan menyiksa batinku. Tapi lari tidak akan menyelesaikan masalah. Aku dan dia berbicara. Aku kaget lagi karena dia mengungkapkan semua isi hatinya selama hampir 8 bulan kami berhubungan. Ungkapan hati yang tidak pernah aku dengar darinya. Ungkapan hati yang seharusnya dia katakan jauh sebelumnya. Ya Tuhan, mengapa kau menciptakan seorang pemendam yang begitu ulung??Hal itu tidak pernah aku sangka sebelumnya. Kata2nya, sikapnya seolah seperti bom waktu yang meledak malam itu. Hatiku hancur mendengar semuanya. Begitu egoisnyakah aku?begitu kekanak-kanakankah aku?begitu kerasnyakah kepalaku ini? Hatiku hancur karena aku ternyata begitu menyakiti hatinya, karena dia membandingkan aku dengan orang yang paling aku benci, karena aku tahu aku tak akan bertahan lama dengannya.

Tapi malam itu, aku banyak mendapatkan pelajaran hidup. Bahwa apa yang kita harapkan itu tidak selamanya akan terjadi. Bahwa tidak ada satu orangpun yang siap untuk sakit hati. Bahwa masa lalu sangat berpengaruh besar dalam hidup kami saat ini. Bahwa sikap dan perlakuan lingkungan akan menimpa hati menjadi sekeras batu. Bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi kelak. Bahwa kita hidup di dunia ini tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain. Bahwa kita harus mau dikritik karena kita adalah makhluk yang tidak sempurna dan makhluk sosial yang tidak hidup sendiri. Bahwa saat kita mengalah bukan berarti kita kalah. Bahwa hal buruk juga menjadi sebuah contoh. Bahwa tidak ada yang perlu disombongkan dalam dunia ini karena semuanya adalah milik Tuhan dan di atas langit masih ada langit. Bahwa orang tua kita adalah tetap orang tua kita seburuk apapun mereka. Bahwa dimana ada pertemuan ada juga perpisahan karena segala sesuatu di dunia ini ada waktunya...

Tidak ada yang sia2 di dalam setiap kehidupan kita. Itu jika kita menghargai setiap apa yang kita hasilkan dan lakukan. Walaupun diselimuti sakit hati, aku sangat sadar bahwa Tuhan sedang menampar aku dan dia. Bahwa sudah terlalu banyak hal yang tidak benar dan harus segera diluruskan. Terus terang saja tamparan itu terasa sangat keras. Membekas sangat dalam. Aku tidak tahu apa tujuannya. Aku hanya yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana yang sangat indah untukku dan dia. Yang bisa aku lakukan sekarang hanyalah menjalani semuanya dengan sabar dan ikhlas. Dan dari semuanya itu yang paling kuyakini adalah Tuhan selalu berada di sampingku bahkan menggendongku saat aku jatuh.
Continue Reading...

Minggu, 28 Juni 2009

Jomblo atau Pacaran ; Pilihan Sulit

"Nothing is perfect. Life is messy. Relationships are complex. Outcomes are uncertain. People are irrational" - Hugh Mackay

"Malam ini ku sendiri tak ada yang menemani... Tuhan kirimkanlah aku kekasih yang baik hati". Sepenggal lagu The Rock Indonesia yang ditunggangi Ahmad Dhani. Lagu pada jomblo tentunya. Jomblo, bahasa gaul untuk seseorang yang tidak mempunyai pasangan. Lantas apa yang salah dengan jomblo?

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan jomblo. Orang yang jomblo atau dengan kata lain tidak mempunyai pacar bukannya tidak laku. Mereka mungkin saja mencari yang terbaik dari yang baik. Karena tidak mudah untuk mendapatkan pasangan yang cocok. Selain itu, kesibukan adalah alasan yang lain. Hal itu terbukti pada salah satu teman. Dia sampai umur 38 tahun belum mempunyai pasangan karena sibuk dengan pekerjaan dan masih asik bermain dengan teman-temannya. Tentunya permainan yang sesuai untuk orang dewasa. Jika disimpulkan, menjadi jomblo adalah sebuah pilihan dan sekaligus sebuah nasib. Nasib tidak mempunyai pacar walaupun kau sangat menginginkannya.

Sama halnya menjadi jomblo, pacaran juga merupakan sebuah pilihan. Selain menjadi pilihan, pacaran merupakan sebuah keberuntungan. Keberuntungan karena ada yang suka dan mau menjalin hubungan. Namun, tidak selamanya jomblo atau pacaran itu enak. Masing-masing memiliki kesusahannya sendiri. Menjadi seorang jomblo adalah menjadi seorang yang bebas. Bebas berekspresi, bebas bermain dengan siapa saja, bebas jalan dengan siapa saja. Yang paling penting adalah kau tidak akan merasakan sakitnya cinta. Kau tidak akan menjadi jaim karena kau tidak ingin menunjukkan hal yang lebih pada siapa-siapa. Kau tidak akan gelisah jika tidak ada SMS atau telepon yang masuk. Kau akan merasa biasa saja jika ada yang menaruh perhatian lebih padamu. Yah itu karena kau tidak punya pacar yang mengekangmu, yang melarangmu ini itu, yang akan marah jika tidak ada SMS atau telepon, yang akan marah jika kau jalan dengan lawan jenismu sambil berpegangan tangan. Jomblo adalah masa kemerdekaan seseorang sebelum menuju hal yang serius yaitu masa untuk mengikuti firman Tuhan di Kitab Kejadian. Beranak cucu dan berkembang biak.

Perlu komitmen untuk menjalin sebuah hubungan. Mungkin ini terkecuali untuk anak SD atau SMP yang sedang menjalin hubungan pacaran yang akrab disebut cinta monyet. Berpacaran menurut teori yang aku dengar mempunyai dua tujuan. Yang pertama adalah untuk menuju pernikahan dan yang kedua adalah mengisi kekosongan. Kebenarannya aku juga tidak tau karena aku mendengarnya dari seorang teman yang bisa disebut playboy. Tapi jika dipikir-pikir ada benarnya juga. Selanjutnya, jika pacaranmu hanya untuk mengisi kekosongan, apa yang akan kau lakukan? Hanya bersenang-senang tanpa ada saling pengertian di antara keduanya? Apakah tidak ada tujuan yang lain? 

Tujuan yang kedua adalah menikah. Ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi karena ini adalah perintah Tuhan dan diatur oleh agama bahwa pacaran adalah masa penjajakan menuju pernikahan. Jika kita tau apa yang harus dilakukan. Berusaha mengenal lebih dalam dan memastikan apakah benar pasangan kita adalah yang paling tepat. Kira-kira begitu. Aku sendiri tidak tahu pasti karena aku tidak menjalani kedua-duanya. Aneh kan? Bingung? Apalagi aku. Tapi ya sudahlah.

Jadi sekarang kau ingin menjadi seorang jomblo yang hidup bebas tanpa ada ikatan dan batasan-batasan dalam bergaul atau berpacaran di mana kau akan mendapat perhatian dari seseorang yang kau anggap spesial dan tidak akan kekurangan kasih sayang. Dua-duanya enak. Dua-duanya asik jika kau bisa menikmatinya. Yang paling penting jomblo atau pacaran hanyalah masalah pilihan.
Continue Reading...

When I Say That I Love You

you feel that you're lonely..
it doesn't prove that you're alone..
you feel that nobody wants you..
it doesn't mean that no one cares about you..

listen to the word i say..
that i will always be by your side..
you mean everything to me..
and i will never leave you..
coz i love you so..

you think that you're nothing..
before me you are something beautiful..
you think that can't do anything..
but you can do alot of think with me..

when i say that i love you..
it means i give the best for you..
when i say that i love you..
i will give everything for you..
no more fears about the future and blame for the past..
i'll give everything..
when i say that i love you..

i want you to know that i died for you..
i want to know that i give all my life for you..
when i say that i love..
say that i love you..."



Di atas merupakan sebuah kutipan lagu rohani Kristen yang sangat aku sukai ketika SMA dulu. Pertama kali menyanyikannya aku menganggapnya lagu yang biasa saja. Tapi pada saat menyanyikannya beberapa kali dan mengamati liriknya, aku baru tersadar bahwa liriknya sangat bagus dan mempunyai arti yang sangat bagus pula. Bisa dikatakan ini lagu cinta. Yah lagu cinta dari Yesus Kristus untuk umat-Nya. Karena begitu besar kasih-Nya, Ia rela memberi semuanya termasuk nyawa.

Kemudian aku bertanya, apakah aku bisa menyanyikannya untuk seseorang yang aku sayangi? Sangat sulit karena aku akan terbebani oleh syairnya. Terlalu cepat untuk mengatakan "aku akan memberi hidupku untukmu". Cinta manusia hanyalah semu di dunia yang semu pula. Mungkin ini adalah cinta yang sesaat yang nantinya akan mati. Untuk saat ini aku hanya bisa berkata "aku akan selalu di sampingmu karena kau sangat berarti untukku. aku tidak akan pernah meninggalkanmu karena aku sangat mencintaimu"

Continue Reading...

Senin, 15 Juni 2009

Dua Manusia Teristimewa

"Never complain about what your parents couldn't give you. It was probably all they had" - Anonymous

Kemaren gw nonton acara Miss Indonesia di tv
Ada pertanyaan "siapakah yang menjadi inspirasi nda sehingga anda bisa menjadi seperti ini sekarang?". Kebanyakan peserta menjawab "ibu".
Yah mungkin itu benar. Tapi kalo gw diberi pertanyaan itu, gw akan menjawab "ayah dan ibu".
Mereka...
Dua orang yang sangat gw sayangi
Dua orang yang sangat gw hormati
Dua orang yang sangat gw banggakan
Dua orang yang sangat gw rindukan saat ini

Mereka yang mengajarkan gw hidup
Mereka yang mengajarkan gw bersyukur dengan apa yang gw punya
Mereka yang mengajarkan bahwa hidup itu tak selalu mudah
Mereka yang mengajarkan bahwa untuk mendapatkan sesuatu harus melalui perjuangan

Betapa gw meneteskan air mata jika mengingat nasehat-nasehat mereka yang gak gw turutin
Gw nangis inget wajah tua dan kulit keriput mereka
Gw dihantui pikiran bagaimana kalau mereka pergi sebelum gw ngasih sesuatu. 
Walaupun gw tau sampai gw jungkir balik, berdarah-darah, gw gak akan pernah bisa membalas jasa mereka. Karena mereka telah melakukan lebih dari sekedar berkeringat dan berdarah demi gw

Ibu gw wanita terkuat dan wanita paling tegar yang pernah gw temuin
Bagi gw dia adalah petarung hidup sejati
Gw udah pernah ngeliat bagaimana dia meneteskan air mata, mengucurkan keringat dan meneteskan daerah untuk memenuhi apa yang gw minta
Dia tidak pernah peduli dengan cemoohan orang lain karena dia tau apa yang dia perbuat adalah yang terbaik untuk anaknya yaitu gw. Gw juga pernah melihat bagaimana dia menangis sesenggukan karena melihat gw anaknya melakukan hal yang tidak pernah dia ajarkan dan tidak pernah dia harapkan. 

Ayah gw adalah laki-laki pendiem dengan sejuta emosi
Bagi gw dia adalah lelaki paling keras dan juga paling lunak
Dia yang mengajarkan gw bahwa hidup adalah suatu perjuangan
Tidak ada yang bisa didapatkan dengan diam
Dia juga yang mengajarkan bahwa harga diri adalah sesuatu yang tidak bisa dibeli
Bahwa harga diri harus diperjuangkan sampai mati
Tak peduli penilaian orang padanya
Tak peduli bagaimana buruk sikapnya
Tak peduli kegagahannya susah direnggut oleh penyakit dan umur
Dia tetap ayah terbaik di dunia ini

Mereka harta gw yang gak bakal bisa digantikan dengan apapun
Mereka adalah motivator dan inspirator gw
Mereka adalah guru terbaik gw

Mencium kaki mereka dan memeluk mereka adalah hal yang paling ingin gw lakukan saat ini
Semoga hal itu masih bisa gw lakukan sebelum ajal menjemput salah satu dari kami

Angin... gw titip rindu pada ayah dan ibu
Air... gw titip dahaga gw akan pelukan hangat mereka
Tanah... gw titip pijakan di Tanah Pasundan ini agar mereka juga merasakannya
Api... gw titip hati yang memanas karena belum memberi apa-apa pada mereka
Tuhan... aku panjatkan doa pada-Mu untuk menjaga dan memberi kebahagiaan abadi untuk mereka
Continue Reading...

Minggu, 07 Juni 2009

Fragment #1

The Lord didn't promise that life would become easy
He just promise to go with us every step of the way

- Anonymous
Continue Reading...

Jumat, 05 Juni 2009

Kenakalan ; Sebuah Fase

"Being a teenager is an amazing time and a hard time" - Sophia Bush

Masa kecil dan masa remaja adalah masa yang telah aku lewatu dan sedang aku jalani sekarang. Banyak hal yang terjadi. Hal yang tidak akan terlupakan dan tidak bisa digantikan dengan apapun. Tumbuh di sebuah daerah yang memiliki kebudayaan menarik, keluarga yang cukup bahagia dan hidup sederhana adalah sebuah anugerah yang akan selalu ku syukuri sampai kapan pun. Menjadi anak yang selalu baik dan penurut adalah impian setiap orang tua. Tapi tak ada masa remaja yang sempurna. Aku terkadang jauh dari harapan orang tuaku. Mencuri uang mama untuk jajan, bermain bola dengan anak laki-laki padahal sudah jelas-jelas dilarang, pulang ke rumah malam-malam, berkelahi dengan anak lain, bolos sekolah adalah beberapa contoh kenakalan pada masa kecil sampai beranjak dewasa. Kebandelan yang menurutku adalah suatu kelaziman bagi anak-anak seumurku. Banyak yang mengatakan bahwa itu adalah masa-masa mencari jati diri. Mungkin iya mungkin juga tidak. Jati diri tidak akan muncul sendiri tanpa kita cari dan tanpa kita sadari. Itu hanya sebuah alasan bagi suatu pemberontakan yang dilakukan karena keinginan hati yang bertentangan dengan aturan yang ada.Bisa juga karena adanya pengaruh lingkungan yang tidak bersahabat. Semuanya bisa terjadi.

Aku masih ingat ketika mama memukul bokongku dengan sapu karena aku ketahuan mencuri uangnya untuk membeli sandal yang banyak dipakai temanku. Aku merasa itu wajar karena aku juga ingin seperti anak-anak yang lain. Namun, bagi orang tua itu adalah hal yang salah dan bertentangan dengan ajaran mereka. Yah... yah... That's right mom, I'm sorry for that.

Aku juga tidak akan melakukan ketika mama menangis tersedu-sedu saat aku ketahuan merokok di sekolah berasrama dengan lama "kristen". Sebenarnya tidak peduli sekolah apapun, seorang ibu atauoun ayah tidak akan senang melihat anak perempuannya merokok karena itu merupakan hal yang tidak biasa. Tidak biasa dalam budaya ketimuran yang kita anut dan menurut pandangan orang lain. Bisa kupahami. Saat anak laki-laki seusiaku merokok di depan umum dan bersembunyi di WC jika di lingkungan sekolah, aku juga melakukan hal yang sama. Di daerah dan di usiaku, hal tersebut merupakan pelanggaran yang berat dan tidak mudah untuk dimaafkan. Aku harus diskors dari sekolah selama dua minggu (yang akhirnya menjadi liburan panjang) dan tidak kembali ke rumah selama dua bulan lebih karena terlalu takut menghadapi orang tua. Sesuatu yang harus aku tanggung karena "kejahatanku".

Di sisi lain ada kebanggaan karena melihat mata-mata tidak percaya aku melakukan itu. Euforia masa SMA saat anak sepertiku mencari perhatian di sekolahan. Tapi itu semua sudah berlalu. Hanya akan menjadi kenangan dan pelajaran hidup bagiku. 

Masa kuliah? Ternyata tidak jauh berbeda. Masih banyak kejahatan-kejahatan kecil yang kulakukan. Banyak yang menyebutkan kenakalan masa remaja. Istilah yang sangat familiar di telingaku. Masa-masa yang sedang kualami dan akan lewat nantinya lalu digantikan kejahatan yang lebih besar atau sakit hati melihat anak remajaku melakukan hal yang tidak biasa sepertiku. Aku harap keduanya tidak terjadi.
Continue Reading...

Kamis, 04 Juni 2009

Mengapa Begitu Sulit Bersyukur?

"Give thanks in everything" - 1 Thessalonians 5:18

Aku sering mendengar pendeta, kakak PA (Pendalaman Alkitab), mama dan lain sebagainya bahwa aku harus bersyukur dalam segala hal. Saat susah maupun senang aku dan kamu harus bersyukur. Dalam keadaan senang mungkin iya. Tapi dalam keadaan sedih? Aku berani bertaruh dari ribuan orang yang pernah mendengar hal ini hanya segelintir orang yang tidak berkata, "Apa yang harus ku syukuri? Aku harus bersyukur karena orang tuaku meninggal? Aku harus bersyukur karena usahaku bangkrut? Aku harus bersyukur karena hartaku amblas? Omong kosong". Dan ironisnya aku tidak termasuk dalam segelintir orang itu. Aku mencoba realistis. Akan sangat sulit untuk bersyukur saat menghadapi masalah. Yang aku dan orang lain lakukan adalah mengeluh dan menyalahkan Tuhan. Mengapa begitu sulit untuk bersyukur? Mengapa begitu sulit menerima diri kita dan apa yang kita punya apa adanya? Bukankah itu semua berasal dari Tuhan dan akan kembali pada-Nya? Kita seperti anak kecil yang tidak puas hanya dengan satu permen. Kita akan puas jika semua permen yang harusnya untuk anak yang lain menjadi milik kita juga. Kita menjadi seperti orang kaya yang tamak, yang tidak puas dengan kekayaan yang dipunyai dan terus menumpuk kekayaannya lalu akhirnya mati tertimbun harta dan ketamakan. Aku, kamu dan semua manusia yang tidak pernah bersyukur adalah manusia yang sangat malang yang lambat laun akan tertimbun dan mati ditelan rasa ketidakpuasan.
Continue Reading...

Selasa, 02 Juni 2009

Rumah dan Kenangan

"Childhood is the one story that stands by itself in every soul" - Ivan Doig

Masa kecil gak akan bisa dilupakan terlepas itu sedih atau seneng. Terkecuali anda amnesia. 

Gue lahir dari sepasang suami istri (ya iyalah) yang berasal dari daerah bernama Toraja (cari di google pasti ada). Toraja adalah sebuah daerah yang eksotis, dikelilingi gunung, gak punya pantai dan memiliki adat istiadat yang menarik. Di tempat itulah gue dilahirin 19 tahun yang lalu. Gue hidup di dalam keluarga yang masih memegang teguh adat istiadat dan budaya. Gue anak keempat dari empat bersaudara, memiliki seorang kakak perempuan dan dua orang kakak laki-laki. Kakak laki-laki yang terakhir berbeda 7 tahun sama gue. Waktu gue tanya mama kenpa umur gue sama kakak jauh banget beliau bilang, "sebenernya mama udah gak mau punya anak lagi tapi nenek kamu marahin mama nyuruh nambah anak lagi biar rame". Thanks to grandma. Kalo gak ada beliau mungkin gue gak akan diproduksi.

Terlepas dari semua itu gue sangat ngerasain kasih sayang orang tua. Dimanja udah pasti karena gue anak bungsu. Enaaak. Tapi mama dan papa bukan jenis orang yang memanjakan anak terlalu berlebihan. Katanya gak baik buat perkembangan anak-anak. Dan gue bersyukur karena hal itu. Paling gak gue jadi gak terlalu sering homesick pas gue merantauk ke Pulau Jawa buat ngelanjutin kuliah di Unpad. Keluarga gue bukan keluarga kaya. Sederhana dan hidup dari bertani. Kami tinggal di rumah yang dikelilingi sawah dan kebun. Hal itu punya kenikmatan tersendiri. Mau makan sayur tinggal petik, mau makan bebek atau ayam tinggal ambil dari kandang, mau makan telor gak usah beli dan kenikmatan lainnya. Gue bersyukur dengan semua itu (yah walaupun kadang-kadang mengeluh). Makan tiga kali sehari dengan menu 4 sehat tapi gak sempurna (gak tiap hari minum susu), punya rumah yang jauh dari mana-mana tapi rame, ngeliat benih padi, pertumbuhannya sampe jadi benih lagi hampir 3 kali setahun, hemat listrik karena gak perlu pake AC, maen bola sama anak-anak kampung, berenang di sungai, maen di sawah dan masih banyak lagi. Semuanya begitu lekat di ingatan dan rumah rasanya begitu dekat karena dia ada di dalam pikiran dan hati. Homesick mode : On.
Continue Reading...

About

Blogroll

About